Program Hamil Inseminasi, Bagaimana Mekanismenya?

Program Hamil Inseminasi, Bagaimana Mekanismenya?

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 2 Januari 2023

 

Program hamil inseminasi atau intrauterine insemination (IUI) adalah salah satu alternatif untuk mendapatkan kehamilan. Metode ini berkerja untuk membawa sperma langsung ke leher rahim. Dan proses ini dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan pada pasangan tertentu yang mengalami kesulitan hamil.

Inseminasi buatan berfungsi untuk mengobati banyak jenis infertilitas dan sering dilakukan dalam banyak siklus hingga kehamilan berhasil. Metode ini seringkali merupakan prosedur pertama sebelum berpindah ke opsi lain yang lebih efektif seperti, in-vitro fertilization (IVF).

Tingkat kemampuan pasangan untuk tingkat proses kehamilan tergantung pada banyak faktor yang berbeda-beda. Program hamil inseminasi mungkin dokter sarankan sebagai perawatan salah satu situasi infertilitas berikut:

  • Donor sperma seringkali dibutuhkan untuk wanita yang perlu menggunakan donor sperma untuk bisa hamil, sperma beku dari pendonor dapat diperoleh dari laboratorium resmi bersertifikat dan akan dicairkan sebelum prosedur inseminasi buatan.
  • Program hamil inseminasi seringkali sebagai pengobatan pertama untuk infertilitas atau gangguan kesuburan yang tidak dapat dijelaskan. Perawatan ini dilakukan bersama dengan obat yang menginduksi ovulasi.
  • Infertilitas yang terkait dengan endometriosis, merupakan kondisi abnormal yang terjadi karena penebalan jaringan pada dinding rahim.
  • Subfertilitas, kondisi masalah kesuburan pada pria. Salah satu langkah pertama yang diperlukan adalah penilaian medis tentang infertilitas, yang kemungkinan dapat menunjukkan konsentrasi sperma di bawah rata-rata, atau kelainan ukuran atau bentuk sperma (morfologi). Inseminasi buatan dapat mengatasi masalah tersebut dengan mempersiapkan sperma untuk prosedur pemisahan sperma normal dari sperma yang berkualitas lebih rendah.
  • Faktor infertilitas serviks. Lendir yang diproduksi oleh serviks pada waktu ovulasi membuat wadah yang ideal bagi sperma untuk melakukan perjalanan dari vagina ke saluran tuba falopi. Tetapi, jika mukus serviks tersebut terlalu kental akibatnya dapat menghambat perjalanan sperma. Prosedur inseminasi dilakukan dengan melewati leher rahim, sehingga sperma dapat langsung masuk ke dalam rahim Anda.
  • Inseminasi buatan juga dapat dilakukan untuk wanita yang mengalami infertilitas akibat oleh masalah ovulasi, termasuk tidak adanya ovulasi atau jumlah sel telur yang berkurang.

Baca Juga: Cara Program Hamil yang Tepat untuk Mendapatkan Buah Hati

Prosedur IUI

Prosedur inseminasi buatan relatif tidak menimbulkan rasa sakit, terkadang dilakukan bersamaan dengan siklus seorang wanita yang mengalami ovulasi alami tanpa ada pengobatan yang diberikan. Inseminasi juga dikombinasikan dengan stimulasi ovarium, berupa obat-obatan seperti Clomid, hCG (human chorionic gonadotropin), dan FSH (follicle stimulating hormone) yang digunakan untuk mendorong agar ovarium menjadi matang dan melepaskan sel telur. Ovulasi dengan lebih dari satu sel telur biasanya meningkatkan kemungkinan kehamilan.

Setiap fasilitas medis memiliki instruksi khusus untuk prosedur IUI. Mulai dari awal konsultasi pada dokter hingga Anda telah menentukan bahwa program hamil inseminasi adalah salah satu pilihan yang patut dicoba, prosedur umumnya mencakup berikut:

  • Saat sedang menstruasi, Anda dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah, ultrasound, dan instruksi pengobatan.
  • Setelah obat diresepkan, Anda biasanya akan mulai meminum obat tersebut saat menstruasi.
  • Kira-kira satu minggu setelah memulai pengobatan, kemungkinan Anda akan menjalani pemeriksaan USG dan pemeriksaan darah sekali lagi.
  • Dokter akan menentukan kapan Anda berovulasi, tergantung pada hasil tes yang telah dilakukan. Umumnya 10 sampai 16 hari setelah memulai pengobatan.
  • Pasangan pria Anda akan memberikan sampel sperma atau sperma donor pada hari prosedur akan dilakukan.
  • Sampel sperma tersebut akan dibawa ke laboratorium untuk “dicuci”. Dalam proses ini cairan sperma dan kotoran lainnya dikeluarkan sehingga sperma sangat terkonsentrasi dan tidak mengiritasi rahim.

Kemudian prosedur inseminasi dilakukan dengan cepat dan umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga tidak memerlukan anestesi. Dengan proses sebagai berikut:

  • Anda akan berbaring di tempat tidur dan dokter Anda akan menggunakan spekulum, yaitu alat yang digunakan untuk membuka vagina dengan lembut dan membuka jalan serviks Anda.
  • Dengan menggunakan tabung yang sangat tipis dan panjang, sperma akan dimasukkan melalui serviks ke dalam rahim.
  • Kemudian, Anda akan tetap berbaring di tempat tidur selama 10 sampai 30 menit setelah inseminasi.
  • Kebanyakan wanita akan mengalami sedikit ketidaknyamanan, meskipun beberapa mungkin mengalami kram rahim ringan atau pendarahan vagina setelah prosedur.
  • Setelah itu Anda dapat melakukan tes kehamilan 2 minggu setelah menjalani prosedur inseminasi.

Baca Juga: Ibu Hamil Wajib Tahu, Beragam Cara Menjaga Kehamilan Muda

Sumber

Healthline. (2018). Intrauterine Insemination (IUI). www.healthline.com

Mayo Clinic (2019). Intrauterine insemination (IUI). www.mayoclinic.org

Very Well Clinic. (2020). What Is Intrauterine Insemination (IUI)?. www.verywellfamily.com

NHS. (2020). Intrauterine insemination (IUI). www.nhs.uk