Phytomenadione: Fungsi, Cara Pakai, dan Efek Samping

Phytomenadione: Fungsi, Cara Pakai, dan Efek Samping

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Phytomenadione merupakan obat vitamin K buatan manusia yang bisa digunakan untuk membantu pembekuan serta pembentukan gumpalan darah. Phytomenadione digunakan untuk mengatasi kondisi tubuh yang kekurangan vitamin K serta untuk mengobati pendarahan tertentu atau masalah pembekuan darah yang disebabkan karena penggunaan obat-obatan atau kondisi medis lainnya.

Sebaiknya hindari penggunaan phytonadione dalam jumlah yang lebih besar atau lebih lama dari yang dianjurkan oleh dokter Anda. Suntikan phytonadione juga dapat menyebabkan reaksi alergi yang serius. Oleh karena itu, beri tahu orang di sekitar Anda atau pengasuh Anda jika Anda merasa lemah, pusing, gatal, geli, atau muncul sensasi hangat, nyeri dada, kesulitan bernapas, keringat dingin, atau pembengkakan yang terjadi di wajah Anda.

Baca Juga: Pahami Beda vitamin K1 vs K2 dan Manfaatnya

Cara Pakai Phytomenadione

Sebelum menggunakan phytomenadione, Anda perlu mengetahui apakah Anda alergi terhadap penyusun obat tersebut atau tidak. Anda tidak boleh menggunakan obat tersebut jika alergi terhadapnya. Anda juga harus memberitahu dokter jika pernah mengalami riwayat penyakit hati.

Suntikan phytonadione mungkin juga akan mengandung bahan yang dapat memicu munculnya efek samping yang serius atau kematian pada bayi yang sangat muda atau prematur. Hindari memberikan phytonadione kepada anak tanpa nasihat medis.

Hingga kini masih tidak diketahui apakah obat ini dapat membahayakan bayi yang belum lahir. Oleh karena itu, beritahukan kepada dokter jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil. Mungkin juga tidak aman menggunakan obat ini saat Anda sedang menyusui.

Untuk menggunakan phytonadione, ikuti semua petunjuk yang terdapat pada label resep dan cermati semua panduan penggunaan obat yang terdapat pada lembar instruksi. Gunakan obat persis seperti yang dianjurkan.

Dosis penggunaan phytonadione berbeda-beda. Oleh karena itu pastikan untuk berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.

Penggunaan Secara Oral

Kondisi Over-anticoagulant

Dewasa: 2,5 sampai 25 mg. Frekuensi dan jumlah dosis obat selanjutnya akan diberikan sesuai dengan respon waktu protrombin atau kondisi klinis.

Lansia: Penggunaan obat dimulai pada ujung bawah kisaran dosis.

Kondisi Pendarahan Akibat Defisiensi Vitamin K 

Anak-anak: Sebagai profilaksis sebanyak 1-2 mg saat lahir yang dilanjutkan pemberian obat sebanyak 2 mg pada usia 4-7 hari, selanjutnya 2 mg 1 bulan setelah lahir.

Sebaiknya obat ini digunakan atau dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Jika Anda akan mendapatkan perawatan gigi atau pembedahan, jangan lupa untuk melaporkan ke dokter bedah atau dokter gigi saat menggunakan phytonadione.

Efek Samping Phytonadione

Segera cari pertolongan medis darurat jika memiliki tanda-tanda reaksi alergi seperti gatal-gatal, sulit bernapas, mengalami pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Phytonadione juga dapat menyebabkan efek samping yang serius seperti:

• Muncul sensasi atau rasa tidak enak atau tidak biasa di mulut.
• Kepala pusing seperti akan pingsan.
• Bibir menjadi biru.
• Muncul penyakit kuning.
• Sulit untuk bernapas.
• Nadi menjadi lemah tapi cepat.
• Kulit berwarna kemerahan, gatal-gatal, atau muncul benjolan keras di tempat bekas suntikan.

Segera periksakan diri Anda ke dokter jika mengalami reaksi efek samping seperti yang telah disebutkan di atas. Anda juga perlu melaporkan ke dokter tentang semua obat yang sedang dikonsumsi selama menjalankan pengobatan menggunakan phytonadione, apalagi obat pengencer darah seperti warfarin, Coumadin, Jantoven, dan sebagainya. Penggunaan obat pengencer darah seperti warfarin bersama dengan phytomenadione dapat menyebabkan pendarahan dan mengurangi efektivitas dari phytomenadione untuk membekukan darah.

Anda juga perlu berhati-hati menggunakan vitamin K1 pada seseorang yang mengalami gangguan fungsi hati, berusia lanjut usia atau masih anak-anak, pasien dengan katup jantung mekanis, serta ibu hamil dan menyusui.

Baca Juga: 10 Makanan Alami Kaya Vitamin K