Beragam Cara Mengobati Vitiligo

Beragam Cara Mengobati Vitiligo

Penulis: Fajar | Editor: Umi

Salah satu gangguan medis pada kulit yang sering dijumpai adalah Vitiligo. Data mencatat 1 dari 100 orang di dunia mengalami vitiligo.

Vitiligo merupakan kondisi hancurnya sel-sel pewarna kulit, sehingga tidak lagi memproduksi pigmen kulit. Area di mana sel warna kulit tersebut mati kemudian akan memutih.

Sederhananya, vitiligo terlihat ketika ada area pada kulit yang berwarna putih, atau lebih pucat dari warna kulit sebenarnya pada seseorang. Bercak putih tersebut bisa terlihat di banyak bagian di tubuh, tapi umumnya berada di tangan dan wajah.

Cara mengobati vitiligo ada berbagai macam, mulai dari pengobatan dari luar dan dalam tubuh. American Academy of Determinology Association (AAD) sendiri membagi cara mengobati vitiligo menjadi cara medis dan non-medis. Berikut pemaparannya:

Baca Juga : Sebagian Warna Kulit Memudar? Kenali Penyebab dan Gejala Vitiligo

Cara Mengobati Vitiligo dengan Cara Medis

Sebelum lebih jauh, vitiligo sendiri termasuk penyakit kulit. Maka dari itu, pengidapnya sebaiknya berkonsultasi ke dokter spesialis kulit. Tujuan utama dari pengobatan vitiligo tentu saja agar menghilangkan bercak.

1. Penggunaan Obat Topikal

Cara medis paling umum yang bisa dilakukan adalah dengan mengolesi krim topikal (obat oles) pada area bercak putih. Jenis obat yang umumnya diresepkan adalah kortikosteroid.

Dengan kortikosteroid, 45 persen pengidap berhasil memulihkan warna kulit dengan durasi pengobatan 4 hingga 6 bulan. Tentunya, kortikosteroid akan lebih ampuh saat didampingi dengan obat-obatan lainnya.

Pengobatan vitiligo menggunakan kortikosteroid ini biasanya dilakukan pada pengidap yang memiliki warna kulit asli gelap. Obat ini dinilai efektif dan biasa digunakan untuk mengobati bercak putih di wajah, tangan, dan kaki.

Obat ini sedikit banyak berisiko menimbulkan efek samping, tapi bergantung pada kondisi kesehatan dan tubuh masing-masing pengidap. Untuk itu, penggunaannya sebaiknya diawasi dan terus dimonitor oleh dokter.

Penggunaan kortikosteroid dengan dosis berlebih bisa mengakibatkan kulit menipis, kering, dan rapuh. Hal tersebut tentu bukanlah kondisi yang Anda inginkan karena dapat menimbulkan masalah baru atau komplikasi.

2. Terapi Sinar PUVA

Salah satu cara medis lainnya untuk mengobati vitiligo adalah dengan paparan sinar UVA, atau sinar ultraviolet yang berada pada pita gelombang 280-325 nm.

Terapi ini dibantu obat yang biasa disebut psoralen. Psoralen sendiri terbagi menjadi dua jenis, baik yang merupakan obat luar maupun berbentuk pil yang membantu dari dalam tubuh.

Terapi sinar PUVA dinilai 50 persen hingga 75 persen ampuh mengembalikan pigmen kulit pada bercak putih vitiligo. Namun, menurut American Academy of Determinology Association pengobatan ini memakan waktu cukup panjang.

Dengan terapi sinar PUVA dua kali sepekan, pengobatan diperkirakan akan berjalan selama kurang lebih 1 tahun. Terapi ini juga memiliki sejumlah efek samping seperti gatal, mual, dan hiperpigmentasi.

3. Depigmentasi

Jika area kulit yang memudar akibat vitiligo menutupi lebih dari 50 persen tubuh, dokter mungkin akan merekomendasikan depigmentasi. Cara ini sering menjadi solusi ketika perawatan untuk mengembalikan pigmen ke kulit Anda gagal.

Depigmentasi berfokus pada pemudaran sisa kulit agar sesuai dengan area yang kehilangan warna. Perawatan ini dilakukan dengan mengoleskan losion atau obat oles yang mengandung hydroquinone.

Diperlukan waktu hingga dua tahun agar pengobatan ini efektif. Meski perawatan ini cenderung permanen, tetapi bisa menimbulkan efek samping berupa peradangan pada kulit. Kulit Anda juga akan sangat sensitif terhadap sinar matahari.

4. Operasi

Dalam beberapa kasus, operasi dipilih sebagai cara mengobati vitiligo apabila cara-cara seperti terapi sinar dan obat oles tidak efektif. Operasi biasa dilakukan ketika bercak putih setidaknya sudah berusia 6 bulan.

Cara ini tidak diperuntukkan untuk anak kecil, melainkan orang dewasa. Operasi juga tidak bisa dilakukan pada bercak putih vitiligo yang berasal dari luka pada kulit.

Operasi di sini adalah tindakan pemindahan warna kulit asli ke lokasi bercak putih yang ingin dihilangkan. Efektivitas operasi berada di angka 90-95 persen.

Baca Juga : Cara Menjaga Kelembapan dan PH Seimbang pada Kulit Wajah

Cara Mengobati Vitiligo dengan Non-medis

Sejumlah cara non-medis juga dinilai dapat membantu mengatasi masalah bercak putih pada kulit akibat vitiligo. Salah satu cara adalah mengonsumsi sejumlah bahan makanan dengan gizi tertentu, seperti ginkgo biloba.

Ramuan yang mengandung ginkgo biloba dinilai bisa jadi alternatif cara mengobati vitiligo. Bahan tersebut pernah terbukti menahan bekas putih menjadi lebih parah. Tentu cara ini berisiko kecil menyebabkan efek samping, tetapi belum ada penelitian pasti terhadap keberhasilan cara ini.

Cara non-medis lainnya adalah dengan kamuflase warna kulit. Ini merupakan cara praktis seseorang menghadapi masalah vitiligo, yaitu dengan memanfaatkan kemampuan kosmetik dalam mengubah warna kulit.

Kekurangan dari cara ini adalah kenyataan bahwa masalah tidak benar-benar diatasi. Meski berisiko kecil menyebabkan efek samping, tetapi cara mengobati vitiligo dengan kamuflase warna kulit ini tidak disarankan untuk anak-anak.

Baca Juga : Penyebab dan Cara Menghilangkan Keloid

 

Sumber

American Academy of Determinology Association. Vitiligo: Diagnosis and Treatment. www.aad.org
Activebeat. 2017. Treatment Options for Vitiligo. www.activebeat.com
Healthline. 2018. What Is Vitiligo?. www.healthline.com
Mayo Clinic. 2020. Vitiligo. www.mayoclinic.org