Pembengkakan Limpa sebagai Tanda Penyakit Serius

Pembengkakan Limpa sebagai Tanda Penyakit Serius

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 7 November 2022

 

Tahukah Anda bahwa pembengkakan limpa bisa menjadi tanda suatu penyakit serius. Splenomegali atau pembengkakan limpa merupakan gangguan kesehatan yang menyebabkan organ limpa membesar hingga berukuran tidak normal.

Kondisi normal limpa mempunyai berat sekitar 150-200 gram, namun splenomegali dapat membuat bobot limpa hingga 1 kg serta panjang lebih dari 20 cm dari normalnya bekisar 10-12 cm.

Seseorang yang mengalami pembengkakan limpa umumnya mudah merasa kenyang meski makan dalam jumlah yang sedikit. Hal tersebut terjadi karena limpa yang membengkak menekan lambung, sehingga perut akan terasa kenyang.

Selain itu, pembengkakan limpa ditandai dengan rasa nyeri di perut kiri bagian atas, mudah lelah, anemia, dan sering terkena infeksi.

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya jangan anggap sepele. Pasalnya pembengkakan limpa dapat menjadi tanda bahwa Anda sedang mengalami penyakit serius.

Baca Juga : Ketahui Anemia Hemolitik, Penyebab, dan Gejalanya

Pembengkakan limpa dapat menjadi tanda berbagai penyakit

Perlu Anda ketahui, limpa memiliki fungsi untuk menyaring sel darah merah yang rusak. Oleh sebab itu, pembengkakan dapat menekan bagian perut lain serta dapat memengaruhi aliran darah menuju limpa.

Berikut adalah berbagai penyakit yang bisa bisa ditandai dengan pembengkakan limpa.

1. Cedera perut

Limpa yang membengkak dapat mengindikasikan adanya cedera perut. Ini dapat saja terjadi karena hantaman benda tumpul saat berolahraga atau kecelakaan. Oleh karena itu, Anda perlu untuk berhati-hati jika terjadi cedera bagian perut.

2. Peradangan

Pembengkakan limpa juga bisa mengidentifikasikan bahwa terjadi peradangan dalam tubuh. Penyakit lupus, sarkoidosis, dan radang sendi (rheumatoid arthritis) merupakan penyakit peradangan yang menyebabkan terjadinya pembengkakan limpa.

3. Infeksi

Perlu Anda pahami, limpa juga berfungsi untuk menghasilkan sel darah putih untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Jika terjadi pembengkakan limpa maka produksi sel darah putih akan menurun atau justru limpa tidak bisa memproduksi sel darah putih. Hal ini tentu akan membuat tubuh mudah terkena infeksi.

Penurunan jumlah sel darah putih saat pembengkakan limpa dapat mengakibatkan terjadinya beberapa infeksi pada tubuh seperti infeksi parasit (malaria dan toksoplasmosis), infeksi bakteri (sifilis, endokarditis, dan abses), dan infeksi virus (mononukleosis).

4. Anemia

Selain itu, pembengkakan juga mengakibatkan limpa tidak dapat menyaring sel darah merah dengan baik. Ini yang menjadi penyebab anemia, yaitu karena banyak sel darah merah yang tidak tersaring dengan baik.

Perlu Anda ketahui, anemia hemolitik (meliputi anemia sel sabit, sferositosis, dan thalasemia) akan menyebabkan terjadinya pembengkakan limpa.

5. Liver

Berbagai jenis penyakit liver dapat menyebabkan pembengkakan limpa. Biasanya pembengkakan menjadi tanda liver karena kelainan genetik gangguan hati (fibrosis kistik) dan perlemakan hati (sirosis).

Oleh karena itu, limpa dapat menjadi tanda bahwa terdapat gangguan liver.

6. Kelainan trombosit

Penyebab pembengkakan limpa adalah gangguan trombosit. Umumnya, kelainan trombosit atau immune thrombocytopenic purpura memengaruhi proses pembekuan darah.

Selain itu, kelainan trombosit juga bisa menyebabkan terjadinya gumpalan darah pembuluh vena, sehingga menyebabkan limpa membengkak.

7. Gagal jantung

Perlu Anda ketahui, pembengkakan limpa dapat mengindikasikan gagal jantung yang sudah memburuk. Umumnya menjadi tanda gagal jantung kongestif, yaitu kondisi saat jantung tidak mampu lagi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Jika tidak segera mendapat penanganan yang tepat, hal ini dapat menyebabkan kematian.

8. Kanker

Selain gagal jantung, pembengkakan limpa yang sudah memburuk juga dapat menjadi tanda Anda mengidap kanker seperti kanker darah (leukemia), kanker getah bening (limfoma), atau kanker sumsum tulang (myelofibrosis).

Pencegahan dan pengobatan pembengkakan limpa

Terdapat beberapa cara untuk mencegah pembengkakan limpa yang dapat Anda lakukan.

  • Batasi aktivitas olahraga berat yang melakukan kontak fisik keras seperti sepak bola, basket, berjalan dengan membawa beban berat, mendaki gunung, atau bersepeda lebih dari 15 km per jam. Hal ini berguna untuk menghindari benturan pada area limpa.
  • Selalu gunakan sabuk pengaman saat berkendara untuk mencegah kerusakan limpa jika terjadi kecelakaan.
  • Ada baiknya Anda memenuhi jadwal vaksinasi seperti difteri, flu, dan tetanus secara rutin. Hal ini dapat mencegah terjadinya infeksi yang berbahaya.
  • Selalu lakukan medical check up secara menyeluruh setidaknya setahun sekali, terutama untuk memantau kesehatan limpa.

Namun, jika Anda telah mengalami pembengkakan limpa, berikut beberapa pengobatan yang dapat yang Anda lakukan, meliputi:

  • Mengobati penyakit yang menjadi penyebab pembengkakan limpa. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. Sebagai contoh, jika penyebab pembengkakan limpa adalah infeksi bakteri maka dokter akan memberikan obat antibiotik.
  • Ketika pembengkakan limpa Anda sudah terlalu parah, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter. Dokter mungkin akan melakukan pengangkatan limpa melalui pembedahan atau splenektomi.
  • Rutin melakukan kemoterapi dan radioterapi.

Jika Anda mengalami gejala-gejala yang serupa dengan pembengkakan limpa, ada baiknya untuk segera konsultasikan ke dokter untuk mengidentifikasi tanda penyakit dalam tubuh, serta agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga : Leukopenia: Ketika Tubuh Kekurangan Sel Darah Putih

Sumber}