Panduan Mengejan dan Mendorong Selama Persalinan

Panduan Mengejan dan Mendorong Selama Persalinan

Penulis: Meimei | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 17 Maret 2023

 

Tahapan yang kerap kali membingungkan ketika melahirkan adalah momen mengejan dan mendorong janin gara mampu melewati jalan lahirnya.

Anda diperbolehkan mulai mengejan ketika pembukaan sudah sempurna dan bayi siap dilahirkan.

Biasanya Anda akan diajarkan teknik mengejan ketika mengikuti kelas bersalin saat hamil. Sayangnya pemahaman ini bisa buyar begitu saja ketika momen penting ini.

Karena hal tersebut, pahamilah dan baca dengan baik artikel ini agar Anda lebih siap untuk menjalani proses persalinan.

Baca Juga: Adakah Cara Melahirkan Normal Tanpa Rasa Sakit?

Waktu yang Tepat untuk Mengejan dan Mendorong

Persalinan biasanya hanya membutuhkan waktu sekitar setengah jam sampai tiga jam. Biasanya proses ini ditentukan oleh kondisi kesehatan dan kemampuan ibu dalam mengeluarkan bayi dari kandungan.

Proses di dalam persalinan yang memakan waktu lebih lama biasanya adalah proses menunggu hingga pembukaan Anda lengkap sehingga Anda bisa mulai mengejan.

Anda bisa mulai mengejan ketika kontraksi sudah datang lebih teratur dibandingkan biasanya. Umumnya setiap kontraksi memiliki durasi selama 60-90 detik atau maksimal 3-5 menit dengan interval yang berbeda-beda.

Ada yang merasakannya lebih intens, namun ada pula yang jaraknya agak jauh.

Berikut adalah sejumlah tanda-tanda Anda bisa mulai mengejan dan mendorong saat melahirkan:

  • Nyeri di perut yang dibarengi kontraksi meskipun intensitas dan durasinya bervariasi
  • Sensasi ingin mengejan yang sangat kuat, biasanya juga dirasakan ketika Anda mendapatkan suntikan epidural
  • Adanya tekanan di bagian rektum yang amat sangat
  • Seperti ada energi baru untuk melanjutkan persalinan pasca kelelahan yang amat sangat
  • Kontraksi yang terlihat nyata, ditandai dengan gejolak di bagian perut Anda
  • Keluar darah yang lebih banyak
  • Ada perasaan kesemutan, peregangan atau perih di vagina
  • Area kewanitaan yang terasa basah dan licin setiap kali janin bergerak

Cara Mengejan dan Mendorong Bayi Saat Melahirkan

Ketika saatnya tiba, Anda bisa mulai mengambil posisi yang tepat untuk mengejan dan mulai mendorong janin keluar.

Dokter atau perawat biasanya akan membantu memberikan panduan agar prosesnya bisa berjalan lancar.

Walaupun begitu, Anda bisa mempelajari panduan tersebut lebih awal untuk meningkatkan kesiapan proses persalinan Anda:

  • Mendorong seakan sedang BAB

Lakukan gerakan mendorong bayi seakan Anda sedang melakukan rutinitas Buang Air Besar (BAB).

Konsentrasi dan fokus pada gerakan yang akan dilakukan dan tak perlu khawatir dengan berbagai hal lainnya.

Kadangkala, ibu yang melahirkan akan mengeluarkan urine atau feses dalam proses ini dan itu merupakan hal yang normal.

  • Posisikan dagu ke dada

Posisikan dagu ke dada untuk membantu tubuh Anda mendorong janin ketika melakukannya dalam keadaan berbaring atau setengah berbaring.

Posisi ini juga akan membantu memfokuskan gerakan Anda menjadi lebih baik. Selain itu, Anda juga lebih leluasa memandang ke tubuh bagian bawah.

  • Fokus dan kadang-kadang ubah posisi

Tetaplah fokus dan berkonsentrasi selama proses mengejan dan mendorong.

Selain itu, tetaplah terkontrol dan jangan mudah panik meskipun rasanya tidak nyaman atau sakit.

Ingat kembali pelajaran yang Anda dapatkan soal proses mengejan di kelas hamil yang telah Anda ikuti.

Selain itu, lakukan perubahan posisi sesekali yang lebih nyaman dan leluasa.

Kadangkala, cara ini akan membantu proses bersalin menjadi lebih mudah.

Baca Juga: Amankah Melahirkan Normal setelah Operasi Caesar?

  • Istirahat

Beristirahatlah di antara jeda waktu Anda mengejan dan mendorong.

Jangan sampai Anda mengalami kelelahan hingga Anda tidak bisa melanjutkan proses bersalin.

Istirahat sesekali bisa membantu menghemat energi sehingga kembali bertenaga ketika masih harus mendorong atau mengejan.

  • Percaya insting

Tubuh Anda dirancang untuk melahirkan, termasuk untuk mengejan dan mendorong.

Ambil napas dalam-dalam saat kontraksi dan lanjutkan dengan mengejan sebaik mungkin.

Dorong dengan sekuat tenaga, tahan dan hembuskan napas kuat-kuat.

Lebih penting lagi, ikuti insting tubuh Anda agar tidak perlu ada komplikasi atau masalah lainnya.

Lakukan secara alami dan tak perlu takut atau khawatir melakukan hal yang salah.

Anda bisa meminta suami mengingatkan langkah yang sudah dipelajari namun jangan khawatir jika tak bisa melakukannya dengan tepat.

Baca Juga: Mengapa Melahirkan Sebaiknya di Rumah Sakit? Ini Alasannya

Sumber

What to Expect. (2021). How to Push During Labor. www.whattoexpect.com

Baby Center. (2021). How to push during labor: Should your body be your guide? www.babycenter.com

Very Well Family. (2021). The Second Stage of Labor and Pushing. www.verywellfamily.com

Parents. (2019). Pushing During Labor: More Isn’t Better. www.parents.com