Mengenal Minuman Berenergi: Bahan, Manfaat & Efek Samping

Sejauh ini memang belum ada laporan tentang efek samping serius dari konsumsi minuman berenergi. Namun, alangkah baiknya jika anda paham betul efek dan kandungan di dalamnya.

Minuman berenergi sering diiklankan sebagai minuman yang “laki banget”, karena bisa meningkatkan stamina serta semangat.

1. Pengertian

Minuman berenergi bisa dengan mudah anda temukan di warung kecil maupun supermarket. Seperti namanya, minuman non-alkohol ini diklaim bisa menambah energi serta tingkatkan konsentrasi, daya kerja otak, maupun stamina tubuh.

Kini banyak jenis minuman berenergi khusus untuk remaja. Padahal remaja masih belum bijak dalam konsumsi minuman tersebut.

Di Inggris minuman berenergi dilarang bagi anak dibawah 16 tahun. Sayangnya belum ada peraturan serupa di Indonesia.

Minuman berenergi juga tidak cocok dikonsumsi ibu hamil, ibu menyusui, penderita penyakit jantung, hipertensi, serta diabetes.

2. Kandungan & Bahan Aktif

Sumber energi dari minuman ini terletak pada kandungan gula dan vitamin B. Gula sudah jelas akan diubah jadi karbohidrat untuk sumber tenaga. Sedangkan vitamin B berfungsi sebagai pembantu enzim untuk menghasilkan energi, mengatur sirkulasi darah, serta memelihara sistem syaraf.

Taurine sendiri punya fungsi untuk membantu kinerja otot. Bersama kafein, jahe, dan ginseng, memberikan efek menyegarkan serta tingkatkan fungsi otak.

3. Manfaat

Beberapa manfaat minuman berenergi sudah terbukti secara ilmiah. Seperti, meningkatkan konsentrasi, daya ingat, dan kewaspadaan.

Bahkan penelitian lain menyebutkan bahwa minuman berenergi bisa memperlambat kantuk dan lelah. Tentu saja sangat berguna bagi orang yang suka berkendara dalam waktu panjang. Namun efeknya, kualitas tidur pun jadi terganggu.

Manfaat tersebut merupakan hasil dari kerja bahan yang terkandung di dalamnya. Terutama kafein, gula, dan vitamin B.

4. Efek Samping

Dibalik manfaat yang digemborkan, ada juga efek samping dari minuman berenergi. Efek samping ini lebih disebabkan oleh kelebihan asupan kafein dan gula.

Maka dari itu, batasi konsumsi kafein sebesar 400 mg per hari untuk dewasa dan 100 mg per hari untuk remaja. Sebab kafein yang berlebih mengakibatkan jantung berdebar kencang, susah tidur, kecemasan, dan hipertensi.

Perlu diketahui bahwa kafein tidak hanya ada pada minuman berenergi, tapi minuman lain seperti soda, kopi, dan teh. Jadi batasi juga konsumsi minuman tersebut, ya!

Lebih jauh, kafein merupakan bahan diuretik. Artinya anda akan sering buang air kecil bila terlalu banyak asupan kafein. Kerja ginjal pun bertambah berat!

Bahan lain yang perlu diperhatikan adalah kandungan gula pada minuman berenergi. Jika terlalu sering, bisa jadi anda kelebihan kalori dan berujung pada obesitas serta diabetes.

5. Alternatif Alami untuk Penambah Energi

Sebenarnya manfaat yang jauh lebih baik daripada minuman berenergi bisa didapatkan dengan tidur cukup, makan sehat, cukup minum, dan olahraga yang teratur.

Konsumsi minuman lain yang lebih sehat juga bisa tingkatkan kebugaran. Misalnya smoothies, teh hijau, air rebusan ginseng, jus buah, dan yoghurt. Minuman tersebut kaya akan vitamin serta mineral yang diperlukan oleh tubuh.

Plus, olahraga yang teratur bisa tingkatkan kadar hormon endorphine dan serotonin. Sehingga anda tidak mudah lelah serta lebih bertenaga!

Setelah baca artikel diatas, pastinya anda harus lebih bijak dalam mengonsumsi minuman yang satu ini. Cukup minum sesuai kebutuhan dan sesuai dengan aturan pakai.

Sumber: 

The effects of red bull energy drink on human performance and mood. (2001). ncbi.nlm.nih.gov

Minuman Berenergi. (2006). pom.go.id

Positive effects of Red Bull® Energy Drink on driving performance during prolonged driving. (2011). ncbi.nlm.nih.gov

4 Energy-Boosting, Healthy Alternatives to Energy Drinks. (2015). brainmdhealth.com

Are Energy Drinks Good or Bad for You? (2017). healthline.com

Energy Drinks. (2018). nccih.nih.gov

Can Energy Drinks Really Boost A Person’s Energy? (2018). mayoclinic.org