Mengenal Xanax dan Manfaatnya Bagi Tubuh

Mengenal Xanax dan Manfaatnya Bagi Tubuh

Penulis: Meimei | Editor: Agnes

Xanax merupakan jenis obat-obatan golongan ansietas yang masuk dalam keluarga benzodiazepine. Dalam daftar yang sama, terdapat pula diazepam (valium), clonazepam (klonopin), lorazepam (ativan), dan flurazepam (dalmane).

Pada umumnya, pil Xanax digunakan untuk menangani penyakit mental seperti kecemasan, gangguan panik, ketidakberdayaan, atau rasa malu (agorafobia). Kandungan benzodiazepin di dalam Xanax memengaruhi otak dan sistem saraf pusat dengan menghasilkan efek penenang.

Selain itu, Xanax mampu memperlambat pergerakan bahan kimia otak yang tidak seimbang sehingga mengurangi ketegangan saraf dan kecemasan. Cara kerja obat ini dengan meningkatkan asam gamma-aminobutyric dalam otak sehingga mengurangi kecemasan.

Baca Juga: Ketahui Obat Mual Alami yang Mudah Dicari

Panduan Konsumsi Xanax yang Tepat

Xanax merupakan jenis obat yang harus dibeli dan dikonsumsi dengan resep dokter. Penggunaannya diatur dengan ketat oleh regulasi baik di Indonesia maupun di Amerika. Hal ini karena efek samping obat ini cukup tinggi sehingga tidak dijual bebas.

Umumnya, dokter akan menentukan dosis yang Anda butuhkan sesuai dengan kondisi medis, usia, dan respon tubuh terhadap pengobatan. Dosis penggunaan obat dapat ditingkatkan secara bertahap sampai obat mulai bekerja dengan baik. Namun penggunaan dalam jangka panjang juga bisa menurunkan efektivitas obat.

Obat ini biasanya diminum tidak lebih dari 4 bulan untuk mengobati gangguan kecemasan dan tidak lebih dari 10 minggu untuk mengobati gangguan panik. Di sisi lain, berhenti mengonsumsi obat ini secara mendadak dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi pada dokter jika ingin berhenti menggunakan obat ini. Dengan begitu, dokter akan melakukan pengurangan dosis secara berkala untuk mencegah efek samping.

Sayangnya, obat ini terkadang menyebabkan kecanduan. Risiko tersebut lebih tinggi apabila Anda memiliki gangguan penyalahgunaan obat-obatan atau alkohol. Pastikan untuk tidak pernah memberikan obat ini kepada orang lain tanpa resep dokter karena merupakan tindakan ilegal.

Baca Juga: Obat Risperidone: Kenali Manfaat dan Efek Sampingnya

Efek Samping Konsumsi Xanax

Sama seperti semua jenis obat lainnya, Xanax memiliki efek samping yang harus diwaspadai. Misalnya saja dapat menyebabkan rasa kantuk, pusing, peningkatan produksi air liur, dan perubahan dorongan serta kemampuan seks.

Sebagai catatan, ada beberapa efek samping lainnya yang harus direspon dengan lebih serius. Misalnya saja perubahan suasana hati, halusinasi, kesulitan berbicara, kehilangan koordinasi, kesulitan berjalan, dan masalah memori. Sampaikan keluhan ini kepada dokter agar Anda mendapatkan penanganan yang tepat.

Selain itu, obat Xanax juga dapat menimbulkan efek samping medis seperti kejang, kesulitan bernafas, mata atau kulit menguning, ruam pada wajah, lidah, dan tenggorokan.

Kasus darurat di atas sebenarnya cenderung jarang didapati namun harus tetap diwaspadai. Biasanya ini terjadi pada orang yang memiliki alergi obat.

Peringatan Penggunaan Xanax

Terlepas dari berbagai efek sampingnya, Xanax memiliki manfaat yang besar dalam dunia medis jika diberikan dalam dosis yang benar. Oleh karena itu, dokter meresepkan obat ini dengan dosis yang tepat agar terhindar dari efek samping. Meski demikian, ada sejumlah peringatan penggunaan Xanax yang harus Anda ketahui sebelum mengonsumsi obat ini, meliputi:

• dilarang mengonsumsi alkohol dan merokok
• obat Xanax tidak boleh dikonsumsi perempuan hamil dan ibu menyusui karena dapat mengganggu perkembangan bayi
• tidak disarankan bagi anak-anak di bawah 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun karena dapat berisiko overdosis.

Hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi obat ini adalah riwayat kesehatan. Sebaiknya, diskusikan dengan dokter Anda mengenai riwayat penyakit yang pernah Anda derita untuk menghindari samping dari obat ini. Selain itu, selama pengobatan, dilarang meningkatkan dosis tanpa anjuran dokter karena berpotensi overdosis bahkan kematian.

Baca Juga: Daftar Obat Pencahar yang Bisa Anda Beli di Apotek