Mengenal Savant Syndrome, Kaitannya dengan Autisme

Mengenal Savant Syndrome, Kaitannya dengan Autisme

Penulis: Emy | Editor: Atsa

Sindrom Savant adalah kondisi langka di mana seseorang dengan gangguan kondisi perkembangan, seperti kondisi spektrum autisme menunjukkan bakat ekstrim di satu atau lebih bidang. 

Seseorang dengan sindrom savant mungkin memiliki IQ yang sangat rendah atau tantangan mental lainnya—namun menunjukkan kekuatan intelektual di satu area yang sangat spesifik yang luar biasa, umumnya di bidang:

• Musik
• Seni
• Matematika
• Kemampuan teknis dan spasial (memahami atau mengingat ruang atau benda)

Dalam artikel ini, kami membahas apa itu sindrom savant, apa yang mungkin menyebabkan kondisi tersebut, dan apakah itu dapat didiagnosis dan diobati.

Penyebab Sindrom Savant

Banyak peneliti, seperti Dr. Treffert Darold, telah mengemukakan teori yang menjelaskan sindrom savant dan kaitannya dengan autisme, karena kemampuan cerdas juga sering berdampingan dengan autisme. Autisme adalah kondisi perkembangan saraf yang dapat dikenali sejak masa kanak-kanak, ditandai dengan tantangan dalam interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku berulang. 

Teori perkembangan biologis, teori kognitif, dan hipotesis modularitas pikiran semuanya berusaha menjelaskan perkembangan sindrom savant. Teori perkembangan biologis mengusulkan kerusakan lobus genetik, neurokimia, frontal, dan temporal dan gangguan perkembangan pervasif dapat berkontribusi terhadap perkembangan sindrom savant. Teori kognitif menunjukkan defisit dalam fungsi eksekutif, pemikiran abstrak, dan memori prosedural yang sangat berkembang menjelaskan sindrom savant. Hipotesis modularitas pikiran mengusulkan gangguan dalam fungsi perilaku mengarah pada organisasi modular pikiran yang mencolok, yang mengakibatkan sindrom savant.

Tanda Sindrom Savant

Tanda dan gejala sindrom savant terutama ditandai oleh bakat atau keterampilan luar biasa di bidang tertentu seperti musik, seni, berhitung, dan matematika. Individu dengan sindrom savant biasanya memiliki kecerdasan intelektual sekitar 70, di bawah kisaran tipikal 85-115, dengan pengetahuan tingkat jenius dalam kemampuan savant mereka. 

Perilaku obsesif terhadap suatu hal juga bisa menjadi gejala, misalnya keasyikan obsesif dengan musik, trivia olahraga, nomor plat, peta, atau fakta sejarah. 

Derek Paravicini seorang sindrom savant yang memiliki autisme dan kebutaan, ia merupakan pemain piano dan ahli yang luar biasa yang dapat memainkan lagu apa pun segera setelah mendengarnya. 

Kemampuan cerdas yang khas Sindrm Savant termasuk menghafal informasi kompleks yang unggul seperti statistik populasi; perhitungan matematis cepat; dan kalkulator kalender, di mana mereka dapat mengidentifikasi hari dalam seminggu tanggal jatuh atau akan jatuh untuk waktu yang lama. Bakat cerdas tambahan termasuk kemampuan musik tingkat lanjut seperti komposisi yang luar biasa dan nada yang sempurna, kemampuan artistik seperti melukis dan memahat, dan kemampuan bahasa.

Fakta Penting tentang Sindrom Savant

Sindrom Savant adalah kondisi langka yang ditandai dengan gangguan perkembangan, cacat intelektual, namun diiringi dengan kemampuan luar biasa di bidang tertentu. Ini dapat hadir pada usia berapa pun dan umumnya terkait dengan gangguan spektrum autisme. 

Penyebab pasti sindrom savant masih belum diketahui, meskipun banyak teori telah diajukan. Sebuah penelitian menyelidiki teori bahwa pengembangan keterampilan pada sindrom savant mungkin terkait dengan sensitivitas sensorik yang meningkat.

Tanda dan gejala sindrom savant termasuk bakat atau keterampilan luar biasa di bidang tertentu seperti musik, seni, berhitung, dan matematika. Sindrom Savant dapat didiagnosis ketika kemampuan individu di bidang tertentu sangat tinggi dari yang diharapkan, mengingat kecerdasan intelektual atau tingkat fungsi umum mereka. 

Melalui ulasan di atas, artinya baik anak dengan savant syndrome ataupun tidak, termasuk dengan autisme, semua sama-sama membutuhkan perhatian yang lebih dan bimbingan agar dapat mengeksplorasi dan mengembangkan potensinya dengan baik sebagai bekal dalam meraih masa depan.

Baca Juga: Mengenal Tanda Anak Autis sejak Dini

Sumber