Mengatasi Infeksi Bakteri dengan Garamycin

Mengatasi Infeksi Bakteri dengan Garamycin

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 1 Desember 2022

Saat Anda sedang sakit, mikroba pertama yang muncul pada benak Anda pastinya adalah virus. Tapi sebenarnya, bakteri juga sering menyebabkan penyakit. Meskipun memiliki gejala yang mirip, infeksi yang akibat oleh virus berbeda dengan infeksi bakteri.

Infeksi bakteri tidak bisa diatasi dengan anti virus dan hanya bisa diobati dengan antibiotik. Salah satu antibiotik yang kerap kali digunakan adalah garamycin. Ingin tahu lebih lanjut soal obat ini? Telusuri artikel berikut!

Baca Juga: Infeksi Bakteri: Penyebab dan Gejalanya

Apa Itu Garamycin?

Garamycin adalah antibiotik yang digunakan untuk menanggulangi infeksi bakteri yang parah. Obat ini termasuk dalam kategori antibiotik aminoglikosida yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri.

Terdapat dua jenis, yaitu garamycin dalam bentuk salep atau topikal dan dalam bentuk injeksi atau suntikan. Obat topikal digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri pada kulit, seperti impetigo dan folikulitis. Terkadang, krim juga dipakai untuk mengatasi kondisi kulit tertentu, seperti psoriasis dan eksim.

Antibiotik ini hanya bisa Anda dapatkan melalui resep dokter saja dan dosis serta lama pemakaian harus sesuai dengan anjuran dokter.

Cara Penggunaan

Penggunaan obat ini tergantung dari jenisnya dan instruksi dari dokter, tapi secara umum Anda bisa memakainya dengan cara:

1. Garamycin Topikal

Untuk obat dalam bentuk salep, bersihkan dan keringkan kulit terlebih dahulu sebelum membalur krim garamycin di atasnya. Anda juga perlu mencuci tangan sebelum dan setelah mengoleskan krim.

Setelahnya, Anda cukup mengoleskan salep secara tipis pada kulit yang terjangkit infeksi bakteri. Jika diperlukan, Anda juga bisa menutup kulit yang sudah dibalur krim dengan perban.

Biasanya dokter akan meminta Anda untuk mengoles obat pada kulit yang bermasalah sebanyak tiga sampai empat kali sehari.

Apabila Anda menderita impetigo, Anda perlu menghilangkan kulit-kulit berkerak secara pelan terlebih dahulu agar salep garamycin bisa langsung diletakkan pada kulit yang terinfeksi.

Jika krim terkena hidung, mulut, atau mata, segera basuh dengan air untuk menghilangkan salep.

2. Injeksi Garamycin

Selayaknya suntikan biasa, dokter atau perawat akan menyuntikkan larutannya ke otot atau memasukkannya ke pembuluh darah melalui infus. Pemberian antibiotik biasanya akan diberikan tiap delapan jam.

Dokter akan menyesuaikan dosis dan lama pemakaian antibiotik dengan kondisi tubuh dan infeksi bakteri yang diderita. Biasanya, pemberian suntikan akan dilakukan selama tujuh sampai sepuluh hari.

Selalu ikuti petunjuk dokter dan prosedur penyuntikan Jika Anda diminta untuk menyuntik diri sendiri di rumah.

Efek Samping

Pada beberapa orang, garamycin bisa menimbulkan efek samping setelah penggunaan. Efek sampingnya bisa berbeda-beda, tergantung dari jenis yang Anda gunakan.

Penggunaan salep bisa menimbulkan iritasi, kemerahan pada kulit, dan gatal-gatal. Jika Anda memakai krim dalam jangka panjang atau berulang, Anda bisa berisiko mengalami infeksi kulit lainnya.

Sementara itu, efek samping dari injeksi garamycin dapat berupa gatal-gatal, ruam-ruam, mual, muntah, perut terasa tidak nyaman, penurunan berat badan, kurang nafsu makan, gangguan penglihatan, pusing, sakit kepala, nyeri sendi, perubahan suasana hati, dan sakit di bagian suntikan.

Anda harus segera mengunjungi dokter setelah disuntik antibiotik ini jika Anda mengalami:

• Pusing yang parah dan berkelanjutan
• Kejang-kejang
• Hilang pendengaran
• Ada suara menggelegar di sekitar telinga
• Otot menegang
• Kebas
• Sulit bernapas
• Sakit perut yang parah
• Diare
• Demam
• Muncul luka pada mulut
• Kesulitan menelan
• Adanya tanda-tanda ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, seperti nyeri tulang, kebingungan, sering buang air kecil, dan merasa lelah
• Tekanan dalam tengkorak, seperti rasa sakit pada belakang mata, suara berdenging pada telinga, mual, pusing, sakit kepala, dan masalah pada penglihatan
• Adanya masalah pada ginjal, seperti sulit buang air kecil, bengkak pada kaki atau tumit, sesak napas, dan rasa nyeri saat buang air kecil

Selain itu, apabila selesai memakai garamycin Anda mengalami gejala alergi, seperti sesak napas, pembengkakan pada wajah, lidah atau tenggorokan, ruam-ruam, gatal, dan pusing, segera konsultasikan ke dokter.

Sebelum Memakai Garamycin

Anda perlu mengikuti anjuran dan instruksi dokter saat menggunakan garamycin. Selalu beritahukan ke dokter jika Anda memiliki kondisi medis atau mengonsumsi obat tertentu agar dokter bisa memastikan apakah antibiotik garamycin cocok untuk Anda atau tidak.

Baca Juga: Ketahui Fungsi Obat Mupirocin untuk Infeksi Bakteri