Ketahui Fungsi Obat Mupirocin untuk Infeksi Bakteri

Ketahui Fungsi Obat Mupirocin untuk Infeksi Bakteri

Penulis: Devita | Editor: Ratna

Mupirocin adalah sejenis antibiotik yang berperan untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada kulit Anda. Obat ini digunakan dengan cara dioleskan langsung ke permukaan kulit yang terinfeksi bakteri. Dalam kadar tinggi, mupirocin tidak hanya menghambat pertumbuhan jamur, tetapi juga membunuh jamur tersebut.

Sebaiknya, Anda memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala infeksi bakteri atau jamur. Pemeriksaan ke dokter penting untuk mendiagnosa kondisi kulit yang terinfeksi. Sebelum menggunakan mupirocin, bacalah petunjuk yang tertera pada kemasan. Ikutlah semua petunjuk tersebut dan beritahu penyedia pelayanan kesehatan mengenai alergi dan riwayat medis yang Anda miliki.

Baca Juga: Infeksi Bakteri: Penyebab dan Gejalanya

Fungsi Mupirocin

Mupirocin merupakan obat antibiotik yang dimanfaatkan untuk mengobati penyakit pada kulit karena infeksi bakteri, seperti impetigo. Antibiotik bekerja dengan cara memberhentikan dan mencegah perkembangan bakteri. Selain berguna mengobati bakteri pada kulit, mupirocin bisa dimanfaatkan mengobati infeksi bakteri pada hidung karena bakteri Staphylococcus, namun sebaiknya Anda berkonsultasi dulu ke dokter mengenai bagaimana cara menggunakannya dan efek berbahaya apa yang akan muncul bila diaplikasikan ke hidung

Dosis Mupirocin

  • Dewasa dengan infeksi bakteri kulit sekunder. Oleskan sedikit ke area yang terinfeksi 3 kali sehari selama 10 hari. Hal ini bisa membantu mengobati lesi kulit yang traumatis karena bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes.
  • Dewasa pada area hidung karena bakteri staphylococcus aureus. Oleskan setengah dari isi tabung ke lubang hidung setiap pagi dan sore hari selama 5 hari berturut-turut. Penggunaan ini berfungsi untuk mengatasi kolonisasi hidung oleh bakteri Staphylococcus aureus selama wabah MRSA.
  • Dosis dengan impetigo. Oleskan salep ini 3 kali sehari untuk pengobatan topikal impetigo.
  • Mengatasi infeksi bakteri kutaneus sekunder. Oleskan krim secukupnya 3 kali sehari selama 10 hari.
  • Untuk Hidung yang Terinfeksi Staphylococcus aureus. Oleskan setengah tabung ke dalam masing-masing lubang hidung tiap dua kali sehari selama 5 hari. Tujuannya untuk memberantas kolonisasi MRSA pada pasien atau petugas medis yang berperan terdampak MRSA selama wabah.
  • Dosis Pediatrik Biasa untuk Impetigo. Jika impetigo sudah lebih dari 2 bulan, oleskan sedikit salep ke area yang terinfeksi bakteri selama 3 kali sehari. Hal ini bertujuan untuk mengobati impetigo topical karena S. aureus dan S. pyogenes.

Cara Menggunakan Mupirocin

Baca petunjuk mupirocin pada kemasan, atau tanyakan kepada dokter dan apoteker Anda mengenai cara mengoleskan dan dampak apa yang mungkin akan muncul. Oleskan salep ini hanya pada permukaan kulit. Sebelumnya, Anda harus membersihkan dan mengeringkan area yang terinfeksi bakteri. Oleskan salep pada area yang terinfeksi sesuai arah dokter, biasanya 3 kali sehari. Jika perlu, tutup area yang sedang dirawat dengan perban, namun ingat untuk menjaga kebersihan perban tersebut supaya infeksi tidak semakin parah.

Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, gunakan salep ini secara teratur. Lanjutkan pengolesan obat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, walaupun gejalanya sudah sembuh. Jangan menghentikan pengobatan terlalu dini karena dikhawatirkan infeksi akan kembali muncul

Efek Samping

Efek samping mupirocin pada setiap orang berbeda, bahkan mungkin ada yang tidak mengalami efek sampingnya. Segera beritahu dokter Anda jika mengalami alergi atau kondisi darurat tertentu setelah mengaplikasikan mupirocin. Efek samping yang mungkin muncul setelah mengoleskan mupirocin adalah:

  • Gatal-gatal
  • Pusing
  • Jantung berdebar
  • Mengi
  • Kesulitan bernapas
  • Pembengkakan pada tenggorokan, lidah, bibir, dan wajah.

Berhentilah menggunakan obat ini, dan segera ke dokter bila muncul gejala berbahaya seperti:

  • Sakit perut hebat disertai diare dan feses berdarah
  • Gatal, ruam, dan iritasi pada kulit yang diolesi obat
  • Infeksi baru pada kulit seperti sensasi terbakar, nyeri dan gatal yang menyengat

Peringatan Sebelum Menggunakan

Jika Anda memiliki alergi terhadap mupirocin, sebaiknya jangan gunakan obat ini. Beritahu dokter bila Anda memiliki riwayat penyakit ginjal. Jangan oleskan krim ini pada anak tanpa anjuran medis. Krim ini juga tidak boleh diberikan pada anak berusia kurang dari 3 bulan. Meskipun belum ada informasi apakah krim ini membahayakan ibu hamil atau tidak, sebaiknya beritahu dokter bila Anda sedang hamil untuk mencegah kemungkinan berbahaya.

Anda juga perlu menginformasikan dokter bila sedang menyusui sebab dikhawatirkan krim ini bisa mempengaruhi ASI, walaupun belum ada informasi dan penelitian lebih lanjut. Bila krim ini digunakan di area payudara, sebaiknya cuci bersih area tersebut sebelum menyusui.

Baca Juga: Gentamicin untuk Mengobati Infeksi Bakteri dan Efek Sampingnya

Sumber

Drugs (2021). Mupirocin Topikal. www.drugs.com

Medline Plus. Mupirocin. www.medlineplus.gov

WebMD. Mupirocin Ointment. www.webmd.com

University of Michigan Health. Mupirocin Topical. www.uofmhealth.org