Melahirkan Normal Vs Sesar, Mana yang Lebih Baik?

Melahirkan Normal Vs Sesar, Mana yang Lebih Baik?

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 24 Juni 2020

Melahirkan adalah satu peristiwa penting dalam hidup wanita. Pernyataan tersebut tidak berlebihan mengingat ada nyawa baru yang lahir ke dunia.

Urusan melahirkan sendiri banyak metodenya. Bisa secara normal atau metode tertentu seperti sesar. Lalu apa perbedaannya?

Melahirkan normal

Melahirkan normal melalui vagina adalah cara alami dan terbaik. Disebut terbaik karena keuntungan yang didapat lebih banyak daripada efek sampingnya. Namun tidak semua bayi bisa dilahirkan dengan metode ini. Sebab ada syarat yang harus dipenuhi:

  • Tidak pernah melahirkan sesar sebelumnya (atau setelah konsultasi dengan dokter)
  • Tidak mengidap penyakit berat yang membahayakan persalinan, seperti asma
  • Kehamilan tanpa komplikasi
  • Berat ibu dan bayi normal
  • Ibu rajin olahraga ringan selasa hamil
  • Ibu sehat jasmani dan pemeriksaan lab normal (tekanan darah, kadar gula darah, dan Hb)
  • Kebutuhan gizi selama kehamilan tercukupi.

Setelah yakin penuhi kriteria di atas, pahami juga keuntungan dan kekurangan proses melahirkan normal.

Keuntungan Melahirkan Normal

Walaupun lama dan melelahkan, keuntungan melahirkan normal lebih banyak dari efek sampingnya. Oleh sebab itu sebagian besar ibu ingin melahirkan secara normal.

Proses penyembuhan luka cepat

Hanya 4-6 jam setelah melahirkan ibu sudah bisa berdiri, bahkan 24-48 jam kemudian dapat diperbolehkan pulang ke rumah. Ini dikarenakan proses penyembuhan luka persalinan normal lebih cepat daripada metode sesar.

Persalinan normal juga tidak butuh operasi besar. Dimana operasi besar identik dengan resiko pendarahan, infeksi, luka, dan rasa nyeri yang lebih lama

Kesempatan inisiasi menyusui dini

Ibu yang melahirkan normal bisa cepat sadar dari obat bius dan segera bertemu dengan bayi untuk berikan ASI pertama (kolostrum) dan inisiasi menyusui dini. Kontak pertama ibu dan bayi ini juga bisa bangun ikatan emosional.

Keluarnya cairan dari paru-paru bayi

Saat bayi didorong keluar vagina, cairan dalam paru-paru bayi pun tertekan keluar akibat kontraksi otot-otot. Efeknya pernapasan bayi lebih lancar dan turunkan resiko terkena penyakit pernapasan.

Berikan Daya Tahan Tubuh Bayi

Pada vagina terdapat beberapa bakteri. Bakteri tersebut berpindah ke bayi saat dilahirkan lewat vagina (proses normal). Adanya bakteri pada bayi mendorong terciptanya sistem imun sejak awal untuk jaga pencernaan mereka.

Kekurangan Melahirkan Normal

Dibalik kelebihannya, melahirkan normal pun punya kekurangan. Meski tidak banyak, perlu diperhatikan dan dipahami sebagai pertimbangan.

Bekas jahitan

Saat melahirkan normal, resiko kulit dan jaringan vagina robek maupun meregang. Tidak jarang perlu jahitan jika robekan terlalu besar.

Elastisitas vagina akhirnya berkurang karena adanya jahitan. Dan biasanya ibu akan kesulitan berdiri maupun duduk selama 1 minggu

Sulit menahan air kencing

Cedera otot panggul saat melahirkan normal pun bisa pengaruhi terhadap fungsi urin serta usus.  Akibatnya sulit bagi ibu untuk untuk menahan kencing.

Nyeri perineum

Walaupun cepat sembuh, nyeri menetap bekas jalur keluar bayi juga bisa dirasakan pada sekitar perineum (antara vagina dan anus).

Baca Juga: Ragu? Cek 11 Tanda & Gejala Deteksi Kehamilan Awal

Melahirkan Sesar (C-Section)

Metode sesar banyak dipilih karena cepat dan tidak sesakit proses normal. Tanggal operasi pun bisa direncanakan sesuai kondisi dan keinginan. Namun, proses ini termasuk operasi besar yang seharusnya tidak dilakukan kecuali kondisi terpaksa.

Kondisi yang sebabkan dilakukannya operasi sesar antara lain:

  • Melahirkan bayi kembar dua atau lebih
  • Ibu memiliki riwayat medis tertentu (masalah pernapasan, darah tinggi,kuran bayi diabetes, HIV, herpes)
  • Pembukaan yang terlalu lama
  • Posisi bayi sungsang
  • Ukuran bayi terlalu besar pada pinggul ibu
  • Bayi terlilit plasenta

Proses sesar memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu yang berbeda dengan proses melahirkan normal. Perlu pertimbangkan kondisi ibu, bayi, dan finansial saat memilih prosedur ini.

Kelebihan Melahirkan Sesar

Melahirkan sendiri adalah sebuah anugrah, terlepas dari metode persalinan yang dilakukan. Saat proses normal tidak dapat dilakukan, operasi sesar bisa jadi jalan keluar yang tepat.

Penjadwalan yang terencana

Operasi sesar bisa dijadwalkan sesuai kondisi dan permintaan keluarga pasien. Beberapa orang melahirkan di tanggal cantik, seperti 18-8-18.

Penjadwalan ini juga berguna untuk membangun kesiapan mental si ibu. Ibu akan merasa lebih percaya diri dan aman karena terprediksi.

Otot panggul dan vagina tetap elastis

Saat melahirkan normal, beberapa otot dan vagina meragang serta sobek. Tidak demikian jika persalinan dilakukan secara sesar. Sebab tidak ada proses mengedan dalam metode sesar.

Hanya saja terdapat luka pada bagian perut bawah ibu. Yaitu bekas bedah untuk mengeluarkan bayi.

Cepat dan tidak sakit

Proses sesar berlangsung sangat cepat, hanya hitungan jam saja. Selain itu, proses ini cenderung tanpa rasa sakit karena ibu akan dibius lokal. Sehingga tidak merasakan apapun dari perut ke bawah.

Kekurangan Melahirkan Sesar

Dibalik kelebihannya, ada juga kekurangan operasi sesar yang perlu diperhatikan.

Sembuh lebih lama

Luka bekas operasi lama sembuhnya dan terasa nyeri. Rasa gatal, perih, dan tidak nyaman di daerah sekitar luka berlangsung selama 2 bulan.

Selain itu, pasien melahirkan sesar biasanya baru boleh pulang dari rumah sakit setelah 4 hari atau luka benar-benar kering. Hal ini untuk cegah terjadi infeksi atau pendarahan.

Inisiasi menyusui dini terhambat

Pada pasien yang dibius total, inisiasi menyusui dini akan terhambat. Hal ini sebabkan ibu masih belum sadar sepenuhnya untuk berikan ASI secara normal.

Resiko kematian lebih besar

Berdasarkan penelitian di Perancis, wanita yang melahirkan sesar 3x lebih beresiko meninggal saat melahirkan. Penyebabnya mulai dari infeksi, pendarahan, alergi obat bius, dan darah menggumpal.

Resiko kehamilan berikutnya

Saat melakukan operasi sesar, kemungkinan besar kehamilan selanjutnya kembali melakukan sesar lagi. Kehamilan berikutnya pun beresiko terkena permasalahan plasenta dan uterus.

Bayi beresiko mengalami permasalahan pernapasan

Berbeda dengan kelahiran normal, tidak ada tekanan untuk mendorong cairan di paru-paru bayi keluar saat operasi sesar. Hal ini tingkatkan resiko bayi terkena masalah pernapasan seperti asma.

Sebaiknya pahami resiko dan keuntungan sebelum memilih metode persalinan. Sebab kehidupan ibu maupun bayi sangat tergantung dari pilihan tersebut. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Posisi Bayi Sungsang? Ini Tips untuk Ibu!

 

 

Sumber:
Persalinan Normal Vs Operasi Sesar? Pahami, Pilih, dan Tentukan dari Sekarang. 2008. http://www.kemangmedicalcare.com
Vaginal Birth vs C-Section: Pros & Cons. 2018. https://www.livescience.com
What Are My Chances of A Normal Delivery? 2018. https://www.beingtheparent.com