Makan Telur Mentah, Apakah Aman?

Makan Telur Mentah, Apakah Aman?

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Telur merupakan bahan makanan yang memiliki banyak protein dan nutrisi yang cocok untuk dikonsumsi sehari-hari. Hal ini karena telur mengandung makro dan mikronutrien penting.

Meski begitu, ada beberapa perbedaan pendapat mengenai apakah aman makan telur mentah, karena dikhawatirkan mengonsumsi telur mentah dapat meningkatkan risiko tertular infeksi Salmonella. USDA tidak merekomendasikan makan telur mentah yang tidak dipasteurisasi, tapi mengatakan bahwa seseorang bisa makan telur yang dipasteurisasi tanpa memasaknya. Telur yang dipasteurisasi biasanya digunakan untuk membuat makanan yang membutuhkan telur mentah seperti eggnog, smoothie, es krim, dan adonan kue mentah.

Baca Juga: Manfaat dan Bahaya Telur Setengah Matang

Risiko Makan Telur Mentah

Berikut ini beberapa efek negatif mengonsumsi telur mentah, antara lain:

Telur Mentah Dapat Menurunkan Penyerapan Protein

Telur merupakan salah satu sumber protein hewani terbaik. Bahkan, telur mengandung 9 asam amino esensial. Akan tetapi, makan telur mentah justru dapat menurunkan penyerapan protein penting tersebut. Masalah mengenai penyerapan ini penting untuk Anda pertimbangkan apalagi jika telur adalah sumber protein utama Anda.

Putih Telur Mentah Dapat Menghambat Penyerapan Biotin

Biotin merupakan vitamin B yang larut dalam air, sering disebut vitamin B7. Vitamin ini terlibat dalam produksi glukosa dan asam lemak tubuh dan penting selama fase kehamilan.

Kuning telur menyediakan sumber makanan biotik yang baik, sedangkan putih telur mentah mengandung protein yang disebut avidin. Avidin dapat mengikat biotin di usus kecil sehingga menghambat penyerapannya. Telur matang tidak akan menyebabkan avidin mengikat biotin karena panas dapat merusak avidin.

Risiko Terkontaminasi Bakteri

Telur mentah dan setengah matang mengandung Salmonella, yaitu suatu jenis bakteri berbahaya. Kontaminasi Salmonella dapat terjadi baik secara langsung selama proses pembentukan telur di tubuh ayam dan secara tidak langsung ketika Salmonella mencemari bagian luar telur dan menembus membran cangkang.

Kontaminasi tidak langsung juga dapat terjadi selama proses produksi, proses penanganan, atau ketika persiapan makanan. Mengonsumsi telur yang telah terkontaminasi juga dapat menyebabkan keracunan makanan.

Gejala keracunan makanan akibat Salmonella seperti kram perut, diare, muntah, dan demam. Gejala ini biasanya akan muncul 6 jam sampai 6 hari setelah tertular infeksi dan bisa berlangsung 4 sampai 7 hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri.

Oleh karena itu, selain memasak, metode pasteurisasi juga dilakukan untuk mencegah kemungkinan kontaminasi Salmonella. Pasteurisasi melibatkan proses pemanasan untuk mengurangi jumlah bakteri dan mikroorganisme lain di dalam makanan.

Infeksi Salmonella Dapat Lebih Berisiko Bagi Orang-orang Tertentu

Mungkin beberapa orang yang mengalami keracunan makanan akibat Salmonella bisa sembuh dengan cepat. Tapi ada juga orang yang memiliki risiko lebih tinggi saat tertular infeksi dan mungkin mengalami gejala yang lebih parah.

Seseorang yang sedang dalam kondisi hamil, berusia lanjut, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan anak kecil harus menghindari mengonsumsi makan telur mentah dan makanan yang mengandung telur mentah, apalagi jika telurnya belum dipasteurisasi.

Cara Meminimalisir Risiko Infeksi Bakteri

Menurut CDC, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meminimalisir risiko tertular infeksi Salmonella, seperti berikut.

  • Beli telur dan produk telur yang telah dipasteurisasi dan yang tersedia di supermarket.
  • Beli telur yang disimpan di bagian rak berpendingin di toko bahan makanan.
  • Simpan telur di dalam lemari es di rumah. Menyimpan telur pada suhu kamar dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri berbahaya dengan cepat.

Cara Tersehat Makan Telur

Anda bisa mengonsumsi telur dengan beberapa metode memasak sebagai berikut.

Rebus

Telur rebus dimasak dalam cangkangnya di dalam panci yang berisi air mendidih selama 6 sampai 10 menit, tergantung seberapa matang kuning telur yang Anda inginkan. Semakin lama Anda memasaknya, maka akan semakin keras kuning telurnya.

Goreng

Telur yang cangkangnya sudah dipecah isinya dimasukkan ke dalam wajan panas yang sudah diberi minyak atau mentega.

Dipanggang

Telur panggang dimasak dalam oven panas di sebuah piring yang datar.

Orak-arik

Orak-arik telur yang dikocok di dalam mangkuk, kemudian dituangkan ke dalam wajan panas dan diaduk dengan api kecil sampai mengeras.

Telur Dadar

Untuk membuat telur dadar, tuang isi telur ke dalam wadah, lalu dikocok, kemudian dituangkan ke dalam wajan yang panas. Masak perlahan dengan api kecil sampai padat.

Memasak telur membuat telur jadi lebih aman untuk dikonsumsi. Selain itu, nutrisi yang dikandungnya juga jadi lebih mudah untuk dicerna. Secara keseluruhan, metode memasak yang lebih singkat dan dengan panas yang rendah akan menurunkan oksidasi kolesterol dan membantu mempertahankan sebagian besar nutrisi telur. Oleh karena itu, telur rebus merupakan olahan telur yang paling sehat untuk dikonsumsi. Bahkan merebus juga tidak menambahkan kalori atau bahan lainnya yang tidak diperlukan oleh tubuh.

Baca Juga: Telur Bebek Mentah, Apakah Berbahaya Bagi Kesehatan? Ini Faktanya

Sumber

Australian Eggs. Can You Eat Raw Eggs. australianeggs.org.au

Healthline. (2020). What Is the Healthiest Way to Cook and Eat Eggs?. Healthline.com

Healthline. (2021). Is Eating Raw Eggs Safe and Healthy?. Healthline.com

Medical News Today. (2019). What to Know About Eating Raw Eggs. medicalnewstoday.com

WebMD. Raw Eggs: Are There Health Benefits? . webmd.com