Macam-macam Sakit Mata Pada Anak dan Cara Mengatasinya

Macam-macam Sakit Mata Pada Anak dan Cara Mengatasinya

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 26 Februari 2023

 

Ada banyak kondisi dan penyakit mata yang berbeda yang dapat mempengaruhi penglihatan anak Anda. Deteksi dan perawatan dini sangat penting untuk menghindari gangguan penglihatan seumur hidup. Ada dua jenis kelainan mata yang dapat mempengaruhi penglihatan anak Anda antara lain adalah kelainan refraksi dan kelainan non-refraksi.

Kelainan refraksi, seperti rabun jauh, rabun dekat, mata juling, dan mata malas, kondisi ini terjadi hampir 20% pada anak-anak. Sedangkan kelainan non-refraksi termasuk glaukoma, katarak, dan retinoblastoma, serta kanker retina yang langka.

Baca Juga: Penyebab Mata Merah pada Bayi dan Penanganannya

Macam Penyakit Mata

Berikut adalah macam-macam penyakit mata yang umumnya dapat terjadi pada anak Anda, antara lain:

1. Juling (strabismus)

Strabismus mungkin dikenal sebagai mata berbalik atau mata juling, adalah kondisi ketika kedua mata seseorang tidak sejajar satu sama lain. Hal ini terjadi karena otot-otot mata tidak bekerja sama dengan baik sehingga menyebabkan ketidakseimbangan.

Mata juling tidak hilang dengan sendirinya atau membaik tanpa pengobatan, tetapi ada berbagai pilihan yang tersedia untuk anak-anak yang menderita strabismus. Menggunakan kacamata adalah solusi paling umum karena dapat “mengarahkan kembali garis pandang” dan meluruskan mata.

Obat-obatan juga terkadang direkomendasikan untuk secara selektif melemahkan otot mata yang terlalu aktif. Namun jika tidak berhasil, prosedur pembedahan juga dapat direkomendasikan untuk memperpendek otot tertentu untuk menarik mata kembali ke posisi semula. Sekitar 2% anak-anak mengalami strabismus dan pengobatan sangat penting karena, jika diabaikan, kondisi ini dapat menyebabkan ambliopia.

2. Amblyopia

Kondisi ini lebih dikenal sebagai mata malas, sering terjadi akibat mata juling yang tidak diobati yang menyebabkan kondisi yang jauh lebih serius. Sementara mata juling tidak mempengaruhi kualitas penglihatan anak, ambliopia melibatkan penurunan ketajaman visual mata yang terkena.

Kondisi ini memicu lingkaran yang membuat mata semakin lemah, seiring dengan berjalannya waktu menyebabkan kehilangan ketajaman visual. Pengobatan untuk ambliopia mirip seperti pengobatan untuk strabismus. Anda dapat memakai patching atau kacamata untuk mengatasi ambliopia.

Penglihatan sering dapat ditingkatkan ketika pengobatan dimulai pada usia dini. Diagnosis dini untuk ambliopia adalah kunci dalam menjaga penglihatan yang baik di mata yang terkena, jadi jika Anda melihat ada gerakan strabismik di mata anak Anda, lakukan pemeriksaan dengan dokter mata sesegera mungkin.

3. Kalazion

Adalah pembengkakan kecil kelopak mata yang seringkali dikatakan sebagai bintitan pada tahap awal perkembangannya. Kondisi ini terjadi ketika kelenjar di kelopak mata atas atau bawah tersumbat, sehingga menyebabkan pembengkakan, dan kadang-kadang keluarnya cairan seperti nanah, selalu terjadi di sepanjang tepi kelopak mata.

Penyakit ini mungkin saja dapat menyerang anak Anda. Meskipun tidak menular, infeksi yang terjadi dapat berubah menjadi benjolan keras di sepanjang tepi kelopak mata yang seringkali membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk menghilang. Tergantung pada posisi dan ukuran kalazion, ini dapat mengganggu penglihatan anak Anda, terutama jika berada di dekat bagian tengah tepi kelopak mata.

Saran umumnya adalah jika benjolan masih ada setelah 3-4 bulan, bawa anak Anda ke dokter mata untuk diangkat melalui pembedahan. Pembedahan adalah prosedur yang relatif kecil tetapi terutama diperlukan jika kalazion mengganggu penglihatan mereka sama sekali.

4. Saluran air mata tersumbat

Saluran air mata yang tersumbat, juga dikenal sebagai epifora, sering menjadi penyebab mata berair secara berlebihan. Umumnya, pertama kali terlihat segera setelah bayi lahir, dan cenderung hilang dengan sendirinya sebelum mereka mencapai usia satu tahun.

Meskipun ada penyebab lain dari mata berair, epifora terjadi ketika saluran yang mengalirkan air mata dari mata ke hidung tersumbat, dan meninggalkan air mata disana. Kondisi ini dapat diobati dengan memijat kantung air mata dan memberikan obat tetes mata untuk membersihkan sumbatan.

Dalam banyak kasus, saluran air mata yang tersumbat menjadi lebih baik dengan sendirinya, tetapi jika ini tidak terjadi dalam 12 bulan, atau infeksi yang sering menjadi masalah, prosedur pembedahan kecil mungkin diperlukan.

5. Konjungtivitis

Konjungtivitis adalah suatu kondisi yang dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia, tetapi umumnya terjadi pada anak-anak lebih sering daripada orang dewasa. Penyakit ini merupakan salah satu infeksi mata yang paling umum dan dimana konjungtiva menjadi meradang, menyebabkan kemerahan, dan iritasi.

Penglihatan anak Anda biasanya tidak akan terpengaruh oleh konjungtivitis tetapi mereka mungkin sangat sensitif terhadap cahaya saat menderita konjungtivitis. Konjungtivitis dapat hilang dengan sendirinya, tetapi jika tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan setelah beberapa hari, kunjungi dokter mata hanya untuk memastikan tidak ada yang lebih serius.

Penyakit mata ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau alergi, sehingga dokter spesialis akan dapat memberitahu Anda penyebabnya dan memberikan resep, serta perawatan yang tepat.

Baca Juga: Jenis Sakit Mata Menular dan Pengobatannya

Sumber

Kids Health. (2018). Common Eye Problems In Children. www.kidshealth.org.nz

Optimax. (2019). Which 8 eye conditions are most common in children?. www.optimax.co.uk

Healthline. (2019). Everything You Need to Know About Crossed Eyes. www.healthline.com

Medical News Today. (2018). How do you treat a droopy eyelid?. www.medicalnewstoday.com

Mayo Clinic. (2021). Lazy eye (amblyopia). www.mayoclinic.org