Lebih Sehat Gula Batu atau Gula Pasir?

Lebih Sehat Gula Batu atau Gula Pasir?

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Lebih sehat mana gula batu atau gula pasir? Manis merupakan rasa yang punya banyak penggemar. Makanan atau minuman manis juga mempunyai beragam manfaat seperti menambah energi, meredakan stres, meningkatkan fungsi otak, serta meningkatkan tekanan darah.

Umumnya rasa manis tersebut berasal dari gula. Gula merupakan komponen tambahan yang dapat memberikan cita rasa manis pada makanan atau minuman. Selain itu, gula juga dapat menjadi pengawet makanan yang dapat Anda temukan pada manisan buah.

Terdapat beragam jenis gula di pasaran. Dua yang umum yaitu gula batu dan gula pasir. Mungkin, banyak diantara Anda menganggap bahwa mengonsumsi gula batu lebih sehat. Namun, apakah hal tersebut benar adanya?

Kandungan gula batu dan gula pasir

Meski bentuk dari gula batu dan gula pasir berbeda, tetapi hal tersebut tidaklah mengubah kandungan gizi di dalamnya. Bahan utama dari kedua jenis gula tersebut pun sama-sama berasal dari sukrosa.

Namun selain bentuk, yang membedakan keduanya yaitu gula batu lebih banyak mengandung air daripada gula pasir. Adapun perbedaan kandungannya hanya selisih 0,21% saja.

Akan tetapi, perbedaan kandungan tersebut membuat rasa manis gula batu tidak setajam gula biasa karena gula batu juga mengandung air lebih tinggi.

Oleh sebab itu, untuk keperluan menjaga kesehatan dan kebutuhan gula harian, Anda tetap perlu mengontrol konsumsi gula.

Oleh sebab itu, yang dibutuhkan dalam menjaga kesehatan dalam mengonsumsi gula adalah dengan mengontrol asupan gula sehari-hari.

Batas asupan gula yang dianjurkan

Faktanya, gula batu tidak lebih sehat daripada gula pasir. Kedua jenis gula ini sama-sama memiliki dampak buruk bagi kesehatan jika Anda terlalu banyak mengonsumsinya. Untuk itu, Anda harus bijak dalam penggunaan gula pada makanan dan minuman.

Adapun anjuran dari Kementerian Kesehatan RI pada batas asupan gula yang aman bagi kesehatan tubuh adalah maksimal 50 gram per hari atau setara dengan empat sendok makan.

Namun, jika Anda bisa membatasi diri dengan mengonsumsi gula lebih sedikit dari anjuran Kemenkes maka akan lebih baik untuk kesehatan Anda.

Baca Juga : 7 Makanan Penurun Gula Darah untuk Penderita Diabetes

Dampak asupan gula berlebih pada kesehatan

Baik gula batu atau gula pasir sama-sama memiliki dampak buruk bagi kesehatan, terlebih jika dikonsumsi secara berlebihan. Terdapat beberapa gangguan kesehatan yang disebabkan oleh mengonsumsi gula secara berelebihan seperti diabetes tipe 2, obesitas, gigi berlubang, hingga penyakit jantung.

Memang sesekali tubuh memerlukan asupan gula, tetapi asupan gula tersebut harus tetap terkontrol. Dengan begitu, manfaat gula untuk tubuh tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan.

Jika Anda tetap ingin mengonsumsi manis dan meniminalisir terjadinya gangguan kesehatan akibat mengonsumsi gula, Anda dapat mencari alternatif pemanis lain yang lebih sehat. Umumnya pengganti gula ini seperti stevia, gula kelapa, madu, sirup jagung, sirup maple, sirup yacon, sorbitol, atau luo han guo (buah biksu).

Alternatif pemanis tersebut memiliki rasa manis yang tidak jauh berbeda dengan kedua gula tersebut, serta tidak mengubah rasa secara signifikan. Tetapi, pemanis alternatif tersebut mengandung lebih sedikit kalori dan karbohidrat, sehingga pemanis tersebut lebih sehat dan aman untuk kesehatan.

Tips sehat saat mengonsumsi hidangan manis

Dalam praktiknya, mengontrol konsumsi gula sehari-hari cukup sulit. Terlebih jika Anda sangat menyukai hidangan yang manis seperti teh manis, dessert, cokelat, kue, atau permen.

Untuk itu, jika Anda tetap ingin sehat saat mengonsumsi hidangan manis, Anda dapat memilih alternatif pemanis lain yang lebih sehat atau mengonsumsi hidangan yang rendah gula. Saat ini, sudah banyak di pasaran produk kemasan yang mengklaim bahwa produknya rendah gula atau zero sugar. Namun, Anda harus tetap membaca komposisinya.

Selain itu, Anda juga masih bisa mengonsumsi gula batu atau gula pasir, namun dalam jumlah yang cukup, serta mengimbanginya dengan asupan makanan bergizi lain, berolahraga, menerapkan gaya hidup sehat, dan mengontrol stres dengan baik.

Jika Anda memiliki pertanyaan atau keluhan terkait mengonsumsi gula, Ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang terbaik untuk kesehatan Anda.

Baca Juga : Mengenal Gula Rafinasi dan Bahayanya untuk Kesehatan

Sumber

Harvard Health Publishing. (2019). The sweet danger of sugar. www.health.harvard.edu

Mayo Clinic. (2021). Added sugars: Don’t get sabotaged by sweeteners. www.mayoclinic.org

Shreeji Clinic. (2019). Myth: Rock sugar is healthier than Regular sugar. www.shreejiclinic.net

The Health Site. (2017) Is rock sugar healthier than table sugar? (query). www.thehealthsite.com

WebMD. (2020). Rock Sugar: Are There Health Benefits?. www.webmd.com