Ketahui Metode Sterilisasi untuk Pria dan Wanita!

Ketahui Metode Sterilisasi untuk Pria dan Wanita!

Penulis: Shania | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 25 Maret 2023

 

Setiap pasangan seringkali memiliki rencana atau gambaran tentang keluarga yang ingin dibangun. Tak jarang rencana tentang keluarga melibatkan jumlah anak yang ingin dimiliki. Saat Anda dan pasangan telah memiliki kesepakatan dan pertimbangan yang matang tentang jumlah anak, maka ketika jumlah itu sudah tercapai Anda mungkin akan memikirkan tentang alat pengontrol kelahiran. Sebagian besar orang masih susah untuk menentukan tentang jumlah anak yang tepat untuk dimiliki, oleh karena itu umumnya mereka akan menggunakan alat kontrasepsi sementara. Namun, jika ada sudah yakin Anda bisa melakukan sterilisasi.

Sterilisasi adalah cara yang ditujukan bagi pria dan wanita untuk mencegah kehamilan secara permanen. Metode ini dinilai sangat efektif untuk mengendalikan kelahiran. Namun, jika Anda atau pasangan Anda belum yakin untuk mencegah kehamilan, sebaiknya jangan mencoba metode sterilisasi. Konsultasikan dan bicarakan hal ini baik-baik dan dengan matang sebelum melakukan prosedur sterilisasi. Sterilisasi bisa dilakukan dari pihak pria atau wanita, untuk sterilisasi bagi pria disebut dengan vasektomi sedangkan sterilisasi bagi wanita disebut ligasi tuba.

Baca Juga: Tips Mencegah Kehamilan dengan KB Alami

Vasektomi

Vasektomi (sterilisasi pada pria) merupakan prosedur pembedahan untuk memotong atau menutup tabung yang membawa sperma pria untuk mencegah kehamilan secara permanen. Guna melihat keberhasilan dari vasektomi, biasanya sekitar 3 bulan atau 12 minggu setelah prosedur, Anda harus memeriksakan sampel air mani, yang akan diuji spermanya. Tes ini berguna untuk memastikan bahwa air mani Anda telah bebas dari sperma, sehingga Anda tidak memerlukan alat kontrasepsi tambahan.

Ligasi Tuba

Ligasi tuba (sterilisasi pada wanita) merupakan prosedur pembedahan untuk mencegah kehamilan secara permanen. Proses operasi berguna untuk memblokir atau menyegel saluran tuba untuk mencegah telur mencapai sperma dan dibuahi. Terdapat beberapa cara yang diterapkan ahli bedah untuk memblokir saluran tuba Anda (oklusi tuba), antara lain:

  • Menggunakan metode klip. Metode ini diterapkan dengan cara memberikan klem plastik atau titanium di atas saluran tuba Anda.
  • Menggunakan cincin. Pada metode ini, lingkaran kecil pada tuba falopi Anda akan ditarik melalui cincin silikon kemudian dijepit hingga tertutup rapat.
  • Pemotongan tuba falopi. Sebagian kecil dari saluran tuba falopi Anda akan diikat, dipotong, dan dilepaskan sehingga sel sperma tidak bisa menempel dan menemui sel telur.

Prosedur ini termasuk dalam prosedur pembedahan kecil, sehingga pasiennya dapat pulang di hari yang sama.

Baca Juga: Apakah KB Steril Memungkinkan untuk Hamil Lagi?

Peringatan Sebelum Sterilisasi

Sterilisasi adalah pilihan pengendalian kelahiran permanen yang aman dan efektif untuk wanita dan pria. Prosedur ini bersifat non-hormonal, sehingga tidak akan mempengaruhi siklus menstruasi pada wanita atau menurunkan gairah seksual pada pria. Anda tetap bisa melakukan hubungan seksual sama seperti sebelum Anda melakukan prosedur sterilisasi. Meskipun semua prosedur memiliki risiko kegagalan, namun sterilisasi memiliki risiko keberhasilan yang tinggi. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memiliki keyakinan yang kuat untuk tidak memiliki momongan lagi sebelum melakukan prosedur ini.

Bagi wanita, prosedur pembedahan untuk membalikkan sterilisasi sangat sulit, mahal, dan seringkali tidak efektif. Namun pada sedikit kasus, terdapat beberapa wanita yang berhasil untuk membalikkan sterilisasi. Hal ini, bergantung pada usia dan jenis ligasi tuba yang digunakan. Sedangkan, vasektomi sedikit lebih mudah untuk dibatalkan, tetapi prosedurnya juga mahal dan rumit. Setelah pembalikan vasektomi, peluang Anda untuk membuat seseorang hamil mungkin lebih rendah dari sebelumnya

Prosedur pengendalian kelahiran permanen bukanlah pilihan yang baik bagi siapa saja yang berpikir bahwa suatu hari mereka mungkin menginginkan anak. Jadi ketika membuat keputusan untuk menjalani kontrasepsi permanen, Anda harus memiliki pola pikir bahwa ini untuk kebaikan, bahwa ini bukan metode pengendalian kelahiran sementara.

Tahapan Prosedur Sterilisasi

Proses pembedahan saat sterilisasi tidak memakan waktu yang lama. Anda bisa langsung kembali ke rumah di hari yang sama setelah melakukan prosedur sterilisasi. Namun, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk menjaga agar proses sterilisasi berjalan dengan baik.

Sebelum Prosedur Sterilisasi

  • Lakukan puasa makan semalam sebelum operasi.
  • Jangan merokok sehari sebelum operasi.
  • Rajin berolahraga dan menjaga kesehatan tubuh.
  • Bagi wanita, bawalah pembalut untuk memberikan kenyamanan setelah operasi.
  • Jangan menggunakan sepatu dengan hak saat operasi.
  • Pilihlah pakaian yang nyaman dan longgar saat melakukan operasi.

Prosedur Sterilisasi

Anda akan dipersilakan untuk memasuki ruang operasi dan mempersiapkan diri terlebih dahulu. Ahli bedah akan memberikan obat bius pada awal prosedur, agar Anda tertidur selama proses sterilisasi dilakukan. Umumnya, proses sterilisasi memakan waktu 30 menit hingga 60 menit. Setelah itu, jika keadaan Anda baik maka Anda dapat langsung pulang ke rumah.

Perawatan Pasca Sterilisasi

Anda mungkin akan merasa tidak enak badan atau tidak nyaman setelah melakukan sterilisasi. Hal ini wajar diakibatkan oleh pengaruh anastesi yang diberikan saat proses sterilisasi terjadi. Anda biasanya dapat kembali bekerja 5 hari setelah sterilisasi, tetapi hindari angkat berat selama sekitar satu minggu. Hal-hal yang perlu Anda perhatikan setelah sterilisasi adalah sebagai berikut:

Merawat bekas jahitan

Beberapa prosedur sterilisasi meninggalkan bekas jahitan pada pasiennya. Anda perlu dengan rajin membersihkannya dan membuat janji temu dengan Dokter bedah untuk melepaskannya jika diperlukan.

Menjaga kualitas dan kuantitas hubungan intim

Sterilisasi baru dapat berfungsi 3 bulan setelah prosedur dilakukan. Oleh karena itu, Anda perlu menggunakan alat kontrasepsi sementara saat melakukan hubungan intim. Sterilisasi juga tidak dapat menghindarkan Anda dari penyakit kelamin maka Anda perlu tetap menjaga kebersihan dalam berhubungan seksual.

Menjaga pola hidup sehat.

Kesehatan tubuh Anda juga akan berpengaruh pada kesehatan organ reproduksi Anda. Melalui pola hidup yang sehat, Anda bisa lebih cepat pulih dari efek prosedur sterilisasi.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Kebiri Kimia dan Vasektomi 

Sumber

Healthline. (2018). What Every Women Should Know About Sterilization. www.healthline.com

NHS. (2021). Female Sterilisation. www.nhs.uk

NHS. (2021). Male Sterilisation. www.nhs.uk

Very Well Health. (2021).  Types of Permanent Birth Control. www.verywellhealth.com

WebMd. (2020). Permanent Birth Control. www.webMD.com