Ketahui Jenis-jenis Pemeriksaan untuk Demam Berdarah

Ketahui Jenis-jenis Pemeriksaan untuk Demam Berdarah

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Demam berdarah adalah demam yang disebabkan karena virus Dengue yang menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk spesies Aedes aegypti betina yang dapat menyerang sistem peredaran darah manusia. Jika penyakit demam berdarah tidak segera ditangani dengan serius dan tepat, maka bisa meningkatkan risiko dampak buruknya sampai kematian.

Demam berdarah dapat menjangkiti seseorang yang telah tergigit nyamuk Aedes aegypti betina. Nyamuk tersebut dapat membawa virus demam berdarah yang berasal dari keluarga Flaviviridae dengan empat virus serotipe yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4.

Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami demam berdarah atau tidak maka harus melakukan beberapa tes demam berdarah terlebih dahulu. Berikut beberapa jenis pemeriksaan untuk demam berdarah.

Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Cegah Demam Berdarah dengan 6 Langkah Berikut

1. Tes Molekuler

Tes molekuler dapat dilakukan pada orang yang mengalami gejala infeksi virus dengue. Hal ini karena RNA virus dengue dapat dideteksi dengan tes molekuler selama 1-7 hari pertama. Tes molekuler juga disebut NAAT yang dapat memberikan adanya bukti bahwa tubuh telah terinfeksi.

Pada pasien yang bergejala seperti demam berdarah dengue selama 1-7 hari pertama sakit, setiap sampel serum harus diuji dengan tes NAAT dan antibodi IgM. Kedua jenis tes tersebut dapat dilakukan dengan serum. Sebaiknya kedua tes tersebut dilakukan karena dapat mendeteksi lebih banyak kasus daripada hanya melakukan satu jenis tes saja.

2. Tes IgM ELISA

Tes ini dapat dilakukan untuk orang yang mengalami gejala demam berdarah setelah hari kelima. Tes menggunakan metode ini dapat mendeteksi antibodi IgM dan IgG virus dengue pada tubuh penderita DBD.

Pada umumnya, IgM akan muncul terlebih dahulu sekitar 7-10 hari usai tubuh terpapar virus dengue. Lalu, kadar IgM yang ada di dalam darah akan meningkat dalam beberapa minggu kemudian turun secara bertahap. Jika hasil tes IgM positif, maka artinya tubuh sedang mengalami infeksi akut.

IgM spesifik virus dengue dan antibodi penetral tubuh biasanya akan berkembang menjelang akhir minggu pertama saat tubuh mengalami gejala. Kadar IgM di dalam tubuh bisa bervariasi, tapi umumnya hasil positif akan muncul setelah 4-5 hari usai timbulnya gejala dan berlanjut selama kurang lebih 12 minggu setelah muncul gejala, tapi dapat bertahan lama.

Tes ini digunakan untuk mendeteksi secara kualitatif adanya antibodi IgM virus dengue. Antigen yang dilakukan untuk pengujian ini berasal dari protein dari empat serotipe virus dengue yaitu DENV-1 sampai DENV-4.

3. Tes Antigen Virus Dengue

Tes NS1 ini berfungsi untuk mengetahui apakah ada protein NS1 non-struktural dari virus dengue. Protein tersebut akan disekresikan ke dalam darah selama terjadi infeksi akibat virus dengue. Saat ini tes NS1 telah dikembangkan untuk digunakan pada serum. Sebagian besar tes ini memakai antibodi sintetis untuk mendeteksi adanya protein NS1 dengue.

Protein NS1 akan terdeteksi ketika terjadi infeksi virus dengue fase akut. Tes NS1 sama sensitifnya dengan tes molekuler jika dilakukan selama 0-7 hari pertama gejala. Ketika sudah hari ketujuh, maka tes NS1 tidak dianjurkan.

Hasil tes NS1 yang positif menunjukkan bahwa sudah terjadi infeksi dengue namun tidak memberikan informasi serotipe. Jika informasi serotipe diperlukan, sampel perlu diuji menggunakan NAT. Jika hasil tes NS1 negatif, hal itu tidak mengesampingkan infeksi. Orang dengan hasil NS1 negatif perlu diuji keberadaan antibodi IgM dengue untuk menentukan apakah terpapar dengue baru-baru ini.

4. Pemeriksaan Jaringan

Tes jaringan untuk mengetahui adanya virus dengue dapat dilakukan pada spesimen biopsi atau otopsi. Tes yang dilakukan yaitu uji amplifikasi asam nukleat (NAAT) seperti rRT-PCR untuk mendeteksi adanya RNA virus dengue.

Tes ini dilakukan dengan menguji sampel jaringan tetap. Namun tes ini menjadi kurang sensitif setelah hari ketujuh sakit. Jika hasil tes positif, maka memang ada virus dengue yang ada dalam jaringan. Akan tetapi jika hasilnya negatif artinya tidak terinfeksi.

Baca Juga: 10 Cara Paling Ampuh Cegah Demam Berdarah (DBD)

Sumber

CDC. Testing for Dengue Virus. cdc.gov

CDC. About Dengue: What You Need to Know. cdc.gov

CDC. Symptoms and Treatment. cdc.gov

Mayo Clinic. Dengue Fever. mayoclinic.org