Ketahui istilah Katabolisme, Tujuan, dan Prosesnya

Ketahui istilah Katabolisme, Tujuan, dan Prosesnya

Penulis: Nunik | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 12 Desember 2022

 

Sebelum mengenal istilah katabolisme, ketahui dahulu istilah metabolisme. Metabolisme adalah kontrol tubuh untuk mengukur berapa besar energi yang akan tubuh gunakan untuk beraktivitas.

Setiap saat, tubuh aktif bergerak. Bahkan ketika Anda tidur, beberapa organ tubuh yang penting, tetap bergerak. Tubuh menggerakkannya menggunakan energi. Metabolisme inilah yang mengatur energi-energi yang tubuh gunakan.

Ada dua jenis metabolisme yaitu katabolisme dan anabolisme. Di sini Anda akan membaca lebih luas tentang katabolisme.

Baca Juga: 8 Tips Meningkatkan Energi Secara Alami

Tujuan Katabolisme

Katabolisme adalah kegiatan tubuh untuk menghasilkan energi. Katabolisme berperan dalam memecah energi sehingga tubuh dapat bergerak, memanas, dan memberi energi pada tubuh itu sendiri.

Bisa dikatakan, katabolisme adalah proses pembentukan energi. Ketika Anda mengonsumsi makanan, terutama berupa karbohidrat dan lemak, tubuh akan mengubahnya menjadi energi utama.

Di dalam tubuh terdapat molekul-molekul berukuran besar dan kompleks. Molekul ini dipecah menjadi lebih kecil dan sederhana, sehingga tubuh memiliki energi. Katabolisme juga tetap terjadi ketika tubuh sedang beristirahat.

Pada saat terjadi katabolisme, ada hormon yang ikut berperan. Hormon-hormon tersebut adalah adrenalin, kortisol, dan glukagon. Ketika ada gangguan hormon, proses metabolisme juga dapat terganggu secara keseluruhan.

Katabolisme juga mengandalkan enzim yang ada pada sistem pencernaan. Enzim inilah yang memecah makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh.

Proses

Pada proses katabolisme ada tiga tahapan yang terjadi pada tubuh, yaitu:

1. Pencernaan

Pada tahap ini makanan yang masuk ke dalam tubuh berupa molekul organik yang besar. Misalnya, protein, lipid, dan polisakarida. Di luar sel, molekul organik besar ini dipecah atau dicerna menjadi ukuran yang lebih kecil. Tahap pencernaan ini juga dilakukan pada protein yang tidak dapat diserap langsung oleh sel tubuh, selulosa, dan zat pati.

2. Pelepasan energi

Setelah tahap pencernaan dan molekul berhasil dipecah, sel tubuh mengambil molekul-molekul tersebut. Di dalam sel tubuh, molekul tersebut dipecah lagi menjadi lebih kecil dan menjadi enzim. Salah satunya adalah asetil koenzim A. Zat inilah yang melepaskan energi sehingga tubuh memiliki energi untuk melakukan berbagai macam aktivitas.

3. Penyimpanan energi

Setelah energi terbentuk, tubuh menyimpannya. Ketika tubuh butuh energi barulah mengeluarkannya dan menggunakannya.

Penghambat Katabolisme

Proses katabolisme memang dapat berlangsung sendiri. Namun, ada hal-hal yang dapat menghambat proses katabolisme. Akibatnya, katabolisme tidak berjalan lancar dan tubuh kekurangan energi.

Inilah hal-hal yang dapat menghambat katabolisme:

1. Tubuh kurang asupan

Tubuh yang kekurangan asupan makanan dapat membuat proses katabolisme terhambat. Asupan yang tidak cukup akan menyebabkan tubuh kekurangan kalori. Padahal proses katabolisme membutuhkan kalori. Jika ini terjadi, tubuh akan menganggap sedang kelaparan, sehingga proses pembakaran kalori pun diperlambat.

2. Kurang bergerak

Semakin sering bergerak, energi juga akan semakin banyak. Hal ini dikarenakan proses katabolisme akan berjalan lambat pada saat Anda kurang gerak. Energi dari makanan akan digunakan untuk beraktivitas. Ketika tidak banyak bergerak, tubuh pun akan memperlambat proses pembakaran, sehingga energi yang dihasilkan juga lebih sedikit.

4. Kurang tidur

Tubuh perlu istirahat yang cukup agar proses katabolisme berlangsung normal. Tubuh yang kurang istirahat dapat memperlambat proses katabolisme. Akibatnya, katabolisme pada karbohidrat jadi lebih lambat. Di sini sangat mungkin terjadi penumpukan glukosa dan menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi. Tubuh pun berisiko mengalami diabetes.

5. Stres

Ketika mengalami stres, produksi hormon kortisol semakin meningkat. Hal ini dapat memicu nafsu makan juga meningkat. Asupan karbohidrat pun menjadi berlebihan. Apabila tubuh sudah cukup energi, kelebihan karbohidrat ini tidak dipecah menjadi energi. Tubuh akan menyimpannya sebagai cadangan makanan, berupa lemak. Berat badan pun akan naik. Kenaikan berat badan inilah yang dapat memperlambat katabolisme tubuh.

Katabolisme mungkin tidak terbayang di benak Anda. Namun, proses ini penting bagi tubuh, agar tubuh tetap membentuk makanan menjadi energi. Dengan demikian Anda tetap mendapat energi yang prima dan terhindar dari kelebihan berat badan.

Baca Juga: Cara Efektif untuk Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Sumber

Biology Online. Catabolism Definition. www.biologyonline.com

Healthline. (2019). Catabolism vs. Anabolism: What’s the Difference?. www.healthline.com

Health Cleveland. (2021). Anabolism vs. Catabolism. health.clevelandclinic.org

Web MD. (2021). What Is Metabolism?. www.webmd.com