Kenali Penyebab dan Gejala Penyakit Epididimitis

Kenali Penyebab dan Gejala Penyakit Epididimitis

Penulis: Devita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 25 Januari 2023

 

Epididimitis adalah penyakit peradangan pada epididimis. Epididimis adalah saluran berkelok-kelok yang terletak pada testis yang berperan untuk menyimpan dan mematangkan sel sperma. Jika epididimis mengalami peradangan, maka akan terasa sakit dan terlihat bengkak. Epididimitis bisa diderita oleh pria dari segala usia, namun umumnya usia 14 hingga 35 tahun.

Peradangan pada epididimis dipicu oleh infeksi bakteri terutama akibat dari penyakit menular seksual. Penyakit ini menyerang hingga 6 minggu lamanya, dan jika dibiarkan berkembang dapat menimbulkan kondisi akut seperti peradangan testis atau epididimis-orkis. Epididimitis bisa diobati dengan mengonsumsi antibiotik.  Ingin tahu mengenai penyebab, gejala, dan cara mengatasi epididimitis? Simaklah penjelasan berikut ini:

Penyebab Epididimitis

Epididimitis umumnya disebabkan karena kondisi kesehatan lain, terutama infeksi menular seksual, yaitu:

  • Gonore dan klamidia adalah penyebab umum infeksi epididimitis pada pria muda yang aktif secara seksual.
  • Infeksi bakteri pada saluran kemih atau infeksi prostat yang dapat menyebar ke epididimis.
  • Virus gondok.
  • Epididimitis kimia, yaitu saat urin mengalir menuju epididimis karena seseorang terlalu banyak mengejan atau mengangkat beban.
  • Cedera pada pangkal paha atau trauma pada sekitar organ reproduksi.
  • Bakteri tuberkulosis.
  • Efek dari penggunaan kateter.

Gejala

Gejala epididimitis umumnya dimulai dari pembengkakan pada area epididimis. Bila pembengkakan tidak segera diobati gejalanya akan semakin memburuk. Orang yang mengalami epididimitis akan memiliki gejala sebagai berikut:

  • Demam
  • Panas dingin
  • Rasa nyeri pada area panggul
  • Testis terasa tertekan
  • Skrotum atau kantung testis terasa hangat dan berwarna merah.
  • Adanya peradangan kelenjar getah bening pada area selangkangan.
  • Merasa nyeri saat berhubungan seksual, ejakulasi, buang air kecil, dan buang air besar.
  • Sering buang air kecil
  • Keluarnya cairan putih yang tidak normal
  • Ditemukan darah dalam cairan mani
  • Nyeri pada skrotum yang kadang-kadang berpindah ke area panggul.

Jika mengalami kondisi tersebut sebaiknya Anda segera melakukan pengobatan ke Dokter. Pengobatan dini penting untuk mencegah infeksi epididimitis semakin parah.

Diagnosa

Sebelum melakukan pengobatan terhadap epididimitis, biasanya Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Pertama dokter akan mengecek pembengkakan pada testis, kemudian kelenjar getah bening pada area selangkangan, dan melakukan tes lab terhadap cairan abnormal yang keluar melalui penis. Adapun deretan tes yang akan dilakukan  dokter antara lain:

  • Pengecekan anus, untuk melihat apakah ada pembesaran prostat yang memicu epididimitis atau tidak.
  • Cek darah dan urin.
  • Melakukan USG pada testis untuk melihat secara jelas bila ada peradangan pada organ reproduksi dan sekitar skrotum.

Perawatan

Untuk mengobati epididimitis, biasanya diperlukan pengobatan terhadap penyebabnya. Berikut ini pengobatan yang mungkin dilakukan:

  • Pemberian antibiotik selama 4 hingga 6 minggu terutama jika mengalami kondisi kronis.
  • Untuk mengobati nyeri akibat epididimitis bisa diberikan obat seperti ibuprofen.
  • Meredakan peradangan dengan obat antiinflamasi.
  • Mengompres skrotum dengan air dingin.
  • Jangan mengangkat benda berat selama proses penyembuhan.
  • Jika gejala epididimitis tidak hilang setelah melakukan serangkaian pengobatan, dokter akan melakukan prosedur pembedahan yang dinamakan epididimektomi untuk mengangkat penyebab pembengkakan pada saluran tersebut.

Cara Mencegah Epididimitis

Untuk menghindari epididimitis, cara paling tepat adalah menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi, serta melakukan hubungan seksual yang sehat. Cara berikut ini bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah epididimitis:

  • Menggunakan kondom saat berhubungan seksual,.
  • Menghindari aktivitas fisik yang berat.
  • Jika terlalu lama duduk, sebaiknya melakukan peregangan kecil misalnya berjalan kaki.
  • Istirahat di Tempat Tidur. Tetap di tempat tidur selama beberapa hari akan memberi Anda sedikit kelegaan dari ketidaknyamanan yang Anda alami.
  • Tinggikan posisi skrotum Anda dengan meletakan handuk atau kain kasa di bawahnya.
  • Menghindari melakukan hubungan seksual selama masa penyembuhan.

Epididimitis mungkin tidak berbahaya jika mendapatkan penanganan tepat waktu. Peradangan pada saluran ini pun tidak berkaitan dengan kanker. Jika merasakan gejala aneh pada organ reproduksi Anda, sebaiknya segera melakukan konsultasi pada dokter untuk mencegah kondisinya makin parah. Penanganan dini dapat mempercepat penyembuhan gejala.

Baca Juga: Kenali Gejala Peradangan Orchitis pada Penis

Sumber

Cleveland Clinic. Epididimytis. my.clevelandclinic.org

Healthline (2019). Epididimytis. www.healthline.com

Mayo Clinic (2021). Epididimytis. www.mayoclinic.org

Urology Health. What are Epididymitis and Orchitis?. www.urologyhealth.org