Kelainan Darah: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Kelainan Darah: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Penulis: Dita | Editor: Umi

Anda mungkin sudah pernah mendengar istilah penyakit kelainan darah sebelumnya. Kelainan darah merupakan kondisi yang membuat sebagian darah tidak dapat melakukan tugas yang seharusnya. Seseorang mungkin mengalami gangguan pembekuan darah atau gangguan perdarahan.

Lantas, apa yang dimaksud dengan kelainan darah? Apa saja gejala dan bagaimana langkah-langkah pengobatan untuk pasien dengan kelainan darah? Simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: Ketahui Gangguan Kadar Ureum Darah

Apa yang Dimaksud dengan Kelainan Darah?

Kelainan darah adalah kondisi yang membuat sebagian dari darah atau sel darah tidak bisa melakukan tugasnya. Beberapa tugas tersebut antara lain adalah:

  • Sel darah merah bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh
  • Sel darah putih melindungi tubuh dari infeksi
  • Trombosit membantu proses pembekuan darah jika terjadi perdarahan
  • Plasma darah bertugas membawa berbagai komponen termasuk faktor prokoagulan (yang membantu menghentikan perdarahan) dan faktor antikoagulan (yang mencegah terjadinya pembentukan bekuan darah).

Kelainan darah sendiri ada yang bersifat kanker dan non-kanker.

Jenis-jenis Kelainan Darah

Kelainan darah bisa terjadi jika ada masalah pada salah satu bagian darah Anda, baik itu pada sel darah merah, sel darah putih, trombosit maupun plasma darah. Beberapa contoh kelainan darah bisa Anda simak dalam uraian berikut ini!

Kelainan Darah pada Sel Darah Merah

Kelainan sel darah merah bisa menyebabkan beberapa kondisi medis seperti:

  • Anemia. Orang yang menderita anemia memiliki sel darah merah yang sedikit. Gejala yang mungkin muncul adalah kelelahan, kulit yang pucat dan napas memendek.
  • Anemia zat besi. Kondisi ini terjadi ketika tubuh kekurangan zat besi untuk memproduksi sel darah merah.
  • Anemia aplastik. Orang dengan anemia aplastik memiliki sumsum tulang yang tidak memproduksi sel darah (termasuk sel darah merah) yang cukup. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti hepatitis, HIV, hingga efek samping kemoterapi..

Kelainan Darah pada Sel Darah Putih

Kelainan sel darah putih bisa menyebabkan beberapa kondisi, seperti:

  • Limfoma. Limfoma adalah jenis kanker darah yang berkembang di sistem limfatik. Kondisi ini menyebabkan sel darah putih menjadi ganas dan berkembang secara tidak normal.
  • Leukemia. Leukemia adalah jenis kanker darah yang terjadi ketika sel darah putih menjadi ganas dan berkembang secara abnormal di dalam sumsum tulang.
  • Multiple myeloma. Kelainan darah ini adalah jenis kanker darah di mana sel darah putih yang disebut sel plasma menjadi ganas. Sel plasma berkembang biak dan melepaskan zat perusak yang akhirnya menyebabkan kerusakan organ.

Kelainan Darah pada Trombosit

Kelainan darah pada trombosit antara lain adalah:

  • Trombositopenia. Kondisi ini terjadi ketika jumlah trombosit dalam darah terlalu rendah.
  • Purpura trombositopenik idiopatik. Suatu kondisi yang menyebabkan jumlah trombosit yang terus-menerus rendah dalam darah, karena penyebab yang tidak diketahui.

Kelainan Darah pada Plasma

Kelainan darah yang memengaruhi plasma darah antara lain adalah:

  • Hemofilia. Kondisi genetik yang menyebabkan seseorang kekurangan protein tertentu yang membantu pembekuan darah. Hemofilia bisa terjadi dalam berbagai bentuk mulai dari yang ringan sampai yang mengancam jiwa
  • Hiperkoagulasi. Kondisi ini menyebabkan darah penderitanya mengalami pembekuan darah yang terlalu mudah.

Selain beberapa kelainan darah di atas, masih banyak lagi jenis-jenis kelainan darah yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Ketahui Seputar Sindrom Mielodisplasia (Preleukemia)

Apa Saja Gejala Kelainan Darah?

Kelainan darah bisa menimbulkan gejala yang berbeda-beda, tergantung bagian darah mana yang terdampak. Beberapa jenis kelainan darah bisa menimbulkan gejala yang membahayakan dan sebagian lagi tidak bergejala sama sekali.

Anemia misalnya, bisa menyebabkan seseorang mengalami kelelahan atau kenaikan detak jantung. Sementara trombositopenia bisa menyebabkan munculnya memar atau perdarahan dari mulut atau hidung.

Untuk memastikan kondisi kelainan darah apa yang dialami oleh seseorang, diperlukan pemeriksaan oleh hematologis atau dokter spesialis darah.

Diagnosis Kelainan Darah

Untuk membantu mendiagnosis gangguan atau kelainan darah, dokter akan menanyakan mengenai gejala dan riwayat kesehatan pasien dan keluarganya.

Pemeriksaan fisik juga akan dilakukan untuk menemukan tanda-tanda gangguan perdarahan, seperti memar atau petechiae (bintik-bintik kecil berwarna ungu atau merah pada kulit). Dokter juga mencari tanda-tanda kondisi medis yang dapat menyebabkan gangguan perdarahan atau tanda-tanda kondisi medis lain yang dapat menyebabkan gejala serupa.

Selanjutnya, untuk mendiagnosis kelainan darah dan apakah kelainan tersebut diturunkan dari keluarga atau disebabkan oleh faktor lain, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:

  • Hitung darah lengkap (CBC), untuk mengukur dan menghitung sel darah, termasuk jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
  • Tes waktu tromboplastin parsial (PTT) dan Tes waktu protrombin (PT), kedua tes darah ini dapat membantu dokter menilai kemampuan tubuh pasien untuk membentuk gumpalan darah.
  • Biopsi sumsum tulang, untuk mendiagnosis kelainan darah, kanker, dan banyak kondisi lain yang dapat memengaruhi sumsum tulang Anda. Selama prosedur, dokter mengambil sampel darah dan sebagian kecil jaringan sumsum tulang belakang. Setelah itu, ahli patologi memeriksa sel-sel dari sumsum dengan mikroskop untuk mencari tanda-tanda penyakit kelainan darah.

Pengobatan Kelainan Darah

Seperti halnya gejala yang muncul, pengobatan terhadap kelainan darah juga berbeda-beda. Hal ini ditentukan dari hasil diagnosis dokter.

Beberapa kelainan darah tidak membutuhkan perawatan khusus, tetapi ada juga kelainan darah yang mengharuskan pasien untuk melakukan perawatan seumur hidupnya.

Adapun beberapa jenis pengobatan yang dapat dokter lakukan antara lain:

  • Transfusi darah untuk meningkatkan kadar sel darah merah bagi pasien dengan anemia berat.
  • Kemoterapi dan terapi radiasi pada pasien kanker darah, seperti leukemia atau limfoma.
  • Antikoagulan, untuk pasien dengan gangguan pembekuan darah
  • Imunoterapi dan obat kortikosteroid bagi pasien dengan kelainan darah akibat penyakit autoimun.
  • Suplemen nutrisi (misalnya zat besi, asam folat, vitamin B12) untuk pasien dengan anemia defisiensi vitamin B12 dan folat.

Setiap perawatan dapat menyebabkan efek samping yang berbeda. Tanyakan pada dokter tentang kemungkinan efek samping dari pengobatan. Dokter akan membantu Anda mengelola efek sampingnya.

Jika Anda mencurigai diri Anda atau orang di sekitar Anda memiliki masalah kelainan darah, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat.

Baca Juga: Fakta Penting Trombosit dalam Darah dan Kelainannya

 

Sumber

Cleveland Clinic (2022). Blood Disorder. www.clevelandclinic.org

Health Direct (2023). Blood Disorder. www.healthdirect.gov.au

National Heart, Lung, and Blood Institute. Bleeding Disorders. www.nhlbi.nih.gov

Verywell Health (2022). An Overview of Blood Disorders. www.verywellhealth.com

WebMD (2023). Types of Blood Disorders. www.webmd.com