Jerawat di Vagina: Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengatasi

Jerawat di Vagina: Penyebab, Diagnosis, dan Cara Mengatasi

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 14 Desember 2022

 

Tidak peduli seberapa rajin Anda menjaga kulit dan pori-pori tetap bersih, jerawat memiliki cara untuk muncul pada saat yang paling tidak diharapkan dan terkadang juga di tempat yang paling tidak diinginkan, contohnya di vagina

Namun, jangan panik karena jerawat vagina benar-benar normal. Jerawat vagina tidak seumum jerawat di wajah, punggung, dada, dan ketiak, tetapi juga tidak jarang terjadi.

Kondisi ini benar-benar normal dan jarang menjadi masalah yang terus-menerus.

Baca Juga: Berbagai Penyebab Vagina Basah dan Cara Mengatasinya

Penyebab Jerawat di Vagina

Jerawat di vagina menyerang karena alasan yang mirip dengan jerawat di wajah, yakni disebabkan oleh produksi sebum (minyak) yang berlebihan di dalam folikel rambut yang menyempit.

Beberapa penyebab jerawat di vagina lainnya, termasuk:

  • Fluktuasi hormon selama menstruasi juga dapat menyebabkan jerawat vagina
  • Pertumbuhan bakteri yang berlebihan di pori-pori
  • Akumulasi sel kulit mati
  • Tumbuhnya rambut ke arah dalam di vagina
  • Stres

Cara Mendiagnosis Jerawat Vagina 

Untuk mendiagnosis jerawat vagina, dokter mungkin ingin memeriksa jerawat. Dokter dapat melakukan diagnosis berdasarkan penampilan jerawat. 

Berikan juga informasi kepada dokter tentang:

  • Kapan Anda pertama kali melihat jerawat
  • Apakah jerawat menghasilkan cairan apapun
  • Apakah jerawat telah berubah seiring waktu
  • Apakah jerawat menyakitkan atau gatal 

Jika benjolan di dekat vagina Anda tidak tampak seperti jerawat, dokter mungkin juga bertanya tentang hubungan seksual Anda baru-baru ini.

Sebagian besar diagnosis dapat dibuat berdasarkan riwayat dan pemeriksaan fisik. Namun, tergantung pada kemungkinan penyebabnya, dokter mungkin melakukan tes tambahan (seperti tes HPV) untuk memastikan diagnosis.

Cara Mengenali Jerawat di Vagina

Tidak sulit untuk membedakan jerawat vagina dengan jenis benjolan lainnya. Jika terlihat seperti jerawat di wajah, maka bisa disimpulkan benjolan di area vagina adalah jerawat vagina.

Jerawat vagina juga dapat menyebabkan lebih banyak ketidaknyamanan daripada rambut yang tumbuh ke dalam karena biasanya mengandung lebih banyak cairan.

Jerawat vagina biasanya bukan masalah besar, tetapi jika jumlahnya banyak atau berulang, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Segera periksakan diri ke dokter juga jika jerawat di vagina mengalami kondisi berikut ini: 

  • Berlangsung selama lebih dari seminggu
  • Disertai dengan gatal, bau, atau keputihan

Baca Juga: Mengenali Benjolan pada Vagina dan Berbagai Penyebabnya

Cara Mengatasi Jerawat di Vagina

Untuk mengatasi jerawat di vagina, Anda dapat melakukan hal-hal berikut: 

  • Jaga agar area vagina tetap kering

Jangan dulu pakai celana ketat yang dapat membuat area vagina lembap saat berkeringat.

Keringat adalah salah satu penyebab utama munculnya jerawat di vulva, jadi pastikan untuk mengganti pakaian yang basah atau berkeringat dan menjaga area vagina sekering mungkin.

  • Hati-hati dengan hair removal

Jika Anda memilih untuk menghilangkan sebagian atau seluruh rambut kemaluan, penting untuk melakukannya dengan cara yang benar. 

Untuk pencegahan, cobalah menyingkirkan rambut yang berpotensi tumbuh ke dalam dan menyebabkan jerawat yang menyakitkan.

Anda perlu mempraktekkan proses mencukur yang lembut dengan menggunakan krim cukur daripada sabun dan air biasa. 

Untuk solusi terbaik, laser hair removal bisa dipakai untuk menghilangkan rambut gelap dan tebal.

Jika Anda berencana melakukan waxing, pastikan area vagina bersih dan lakukan eksfoliasi setelah hair removal dilakukan untuk menghindari rambut tumbuh ke dalam. 

Selain itu, penting juga untuk memastikan kebersihan alat-alat yang digunakan pada tubuh Anda setiap hari.

Kamar mandi bisa menjadi reservoir bakteri, sehingga perlu dibersihkan atau diganti setiap minggu.

  • Gunakan produk pembersih yang tidak mengiritasi dan pH seimbang

Penting untuk memperhatikan produk yang Anda gunakan karena beberapa produk tidak memiliki pH seimbang dan dapat menimbulkan iritasi.

Vagina yang sehat mempunyai pH di kisaran 3,5 dan 4,5. Sehingga, pilihan terbaik Anda adalah mencari produk dalam kisaran yang sama.

Sabun antibakteri cenderung memiliki tingkat pH antara 9 dan 10, jadi sebaiknya jangan dipakai untuk area vagina.

Berbagai produk biasanya akan mencantumkan tingkat pH pada kemasan, tetapi jika Anda tidak yakin, pencarian Google untuk suatu produk akan memberikan info yang Anda butuhkan. 

Jauhi apapun yang dibuat dengan sulfat keras, gliserin, paraben, ftalat, gluten, kedelai atau susu, dan tetap gunakan produk alami jika memungkinkan.

  • Gunakan kompres hangat

Untuk jerawat di vagina yang berukuran cukup besar, gunakan waslap basah yang hangat untuk membantu mengurangi iritasi. Cobalah mengompres panas jerawat yang tumbuh di vagina selama beberapa hari.

Jika tidak hilang atau jerawat semakin besar, Anda mungkin perlu menemui dokter.

Jika Anda mengalami ruam, demam, atau nyeri, Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter.

  • Pertimbangkan suntikan steroid

Sama seperti untuk mengatasi jerawat wajah yang sangat parah, suntikan steroid juga menjadi pilihan untuk mengatasi jerawat di vagina.

Kunjungi dokter kulit untuk mendapatkan suntikan steroid yang menenangkan jerawat di vagina Anda. 

Baca Juga: Berbagai Pilihan Obat Miss V Gatal Berdasarkan Penyebabnya

Sumber

Medical News Today. (2020). How do you get rid of vaginal pimples?. www.medicalnewstoday.com

Verywell Health. (2021). An Overview of Vaginal Pimples. www.verywellhealth.com

Teen Vogue. (2020). Got Pimples on Your Vagina? 13 Ways to Deal with Vaginal Acne. www.teenvogue.com

Healthline. (2016). Why Do Vaginal Pimples Form?. www.healthline.com