Benjolan Di Vagina, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Benjolan Di Vagina, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penulis: Dea | Editor: Handa

Benjolan merupakan pembengkakan berbentuk tonjolan yang muncul di area tubuh manapun, salah satunya adalah vagina. Munculnya benjolan di vagina dapat menyebabkan rasa ketidaknyamanan. Benjolan tersebut bisa muncul di area dalam atau di area luar vagina (vulva).

Umumnya benjolan yang muncul di vagina tidak membutuhkan pengobatan. Bila membutuhkan perawatan medis, pengobatan dilakukan berdasarkan penyebabnya. Berikut ini adalah penyebab munculnya benjolan di area vagina dan cara mengobatinya.

1. Kista Vagina

Kista vagina merupakan benjolan padat yang terletak di dinding vagina. Umumnya penyebab kista vagina adalah saat kelenjar atau saluran tersumbat, sehingga menyebabkan cairan terkumpul di dalamnya.

Biasanya kista vagina memiliki ukuran, seperti kacang polong atau lebih kecil, tetapi ada juga yang dapat berkembang sebesar ukuran buah jeruk. Terdapat beberapa jenis kista vagina, yaitu:

  • Kista kelenjar bartholin. Kelenjar bartholin adalah kelenjar yang terletak di kedua sisi bukaan vulva. Saluran kelenjar bartholin cukup panjang, namun mudah tersumbat. Saat kelenjar tersumbat, kelenjar tidak berhenti menghasilkan sekresi. Hal tersebut bisa memperburuk penyumbatan yang mengakibatkan timbulnya kista.
  • Kista duktus gartner. Kista jenis inir terjadi saat saluran dalam embrio yang sedang berkembang tidak menghilang setelah bayi lahir. Saluran yang tersisa ini akan membentuk kista vagina. Kista ini terbentuk saat masa kehamilan
  • Kista Inklusi Vagina. Kista inklusi vagina merupakan jenis kista yang paling umum. Kista ini terjadi akibat adanya trauma pada dinding vagina. Umumnya terjadi pada seorang perempuan selesai melahirkan atau seorang perempuan yang mengalami cedera di area vagina. Cedera tersebut menyebabkan jaringan terjebak di bawah permukaan kulit yang memicu terjadinya kista.

Kista vagina umumnya tidak menyakitkan dan jarang mengganggu penderitanya. Bahkan Anda bisa menanganinya sendiri di rumah dengan cara mandi air hangat beberapa kali selama beberapa hari.

Hal tersebut bermanfaat untuk mengeringkan kista. Cara lainnya adalah menghindari penggunaan tampon dan melakukan kontak seksual, serta tidak menggunakan pakaian ketat. Dokter akan menyarankan tindakan operasi apabila kista vagina sudah mengganggu Anda dalam beraktivitas.

2. Vaginal Skin Tags

Skin tag merupakan benjolan kecil dan jinak yang terletak di lipatan kulit. Umumnya tidak membahayakan, namun akan terasa menyakitkan saat Anda menggaruk atau tersentuh dengan benda yang ada di sekitar Anda. Jika  skin tag mengganggu, dokter Anda akan mengangkatnya melalui prosedur pembedahan atau laser.

3. Kutil Vagina

Kutil vagina merupakan pertumbuhan kecil yang tidak teratur di vagina, vulva, atau anus. Penyebabnya adalah virus human papillomavirus (HPV), yakni infeksi yang ditularkan melalui kegiatan seksual.

Untuk mendeteksinya, Anda dapat melihatnya dengan cara memegang cermin tepat di bawah vagina. Kutil vagina tidak dapat disembuhkan, namun dapat dihilangkan oleh dokter Anda dengan menggunakan krim resep dokter, laser, atau operasi.

Baca Juga : Mengenal Lebih Jauh tentang Kutil Kelamin

4. Herpes Genital

Herpes Genital adalah infeksi yang disebabkan oleh virus Herpes Simplex (HSV) dan ditularkan melalui aktivitas seksual. Gejala yang muncul pada penyakit herpes genital adalah kesemutan, gatal, munculnya benjolan merah yang lama-kelamaan  berubah menjadi jerawat atau lecet yang menyakitkan.

Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, namun gejalanya dapat dikontrol dengan obat antivirus. Oleh sebab itu, jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera ke dokter untuk mendapatkan perawatan dengan tepat.

5. Lichen Sclerosus

Lichen Sclerosus merupakan kondisi kulit tidak lazim yang sebagian besar menyerang perempuan yang sudah mengalami menopause. Paling sering menginfeksi vulva dan area di sekitar anus.

Gejala-gejala yang terlihat pada penyakit ini, meliputi gatal parah, kulit yang menjadi tipis, berkilau dan mudah robek,serta muncul bintik-bintik putih pada kulit yang lama kelamaan bisa menjadi bercak kulit tipis dan keriput, berdarah, memar, dan nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seks. Umumnya lichen sclerosus diobati dengan krim atau salep kortikosteroid.

6. Rambut Tumbuh ke Dalam

Mencukur, mencabut, dan melakukan waxing pada bulu-bulu di area kemaluan dapat meningkatkan risiko rambut tumbuh ke dalam. Hal tersebut dapat menyebabkan munculnya benjolan kecil di kulit area kemaluan yang terasa nyeri saat Anda sentuh.

Umumnya kondisi ini bisa sembuh tanpa pengobatan. Akan tetapi, Anda bisa melakukan kompres air garam hangat untuk menghilangkan rasa ketidaknyamanan.

7. Varises Vagina

Varises merupakan kondisi saat vena membesar dan muncul di sekitar vulva. Varises akan tampak seperti benjolan berwarna biru atau ungu atau urat bengkak melingkar di sekitar vulva. Varises vena sering dialami oleh perempuan hamil, perempuan yang berdiri terlalu lama, dan perempuan yang mengalami sindrom kemacetan panggul.

Saat Anda mengalami varises vena, mungkin Anda tidak mengalami nyeri, namun terkadang terasa berat akibat gatal dan pendarahan. Umumnya perempuan hamil tidak membutuhkan perawatan, karena sekitar 6 minggu setelah bayi lahir, varises akan menghilang dengan sendirinya. Namun, bagi perempuan dengan kasus varises vena lainnya akan disarankan berkonsultasi ke ahli bedah vaskular untuk menjalani operasi.

Baca Juga : 5 Gangguan Menstruasi yang Perlu Anda Ketahui

Sumber

Healthgrades. (2020). What Is A Lump?. www.healthgrades.com
Medical News Today. (2018). What to Do About Vaginal Cysts, Sores, and Bumps. www.medicalnewstoday.com
Healthline. (2020). Guide to Vaginal Lumps and Bumps. www.healthline.com
NetDoctor. (2020). Lump on Your Vagina? Here Are 7 Possible Causes. www.netdoctor.co.uk
Web MD. Vaginal Cyst. www.webmd.com
Women’s Health. (2020). 16 Reasons You’ve Got Bumps On Your Vagina Area, According to Ob-Gyns. www.womenshealthmag.com