Hati – Hati Bahaya Tidur setelah Sahur

Hati – Hati Bahaya Tidur setelah Sahur

Penulis: Emy | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 19 Juni 2023

 

Banyak orang tidur kembali tepat setelah makan sahur dan sholat subuh. Tentu saja karena rasa kantuk yang masih kuat dan kurangnya waktu tidur malam. Sayangnya, tidur setelah sahur bisa membahayakan tubuh jangka panjang, dan hal dasar yang paling sering dirasakan adalah bangun pagi dengan rasa lesu dan lelah.

Tidur setelah sahur sangat tidak dianjurkan karena melawan kerja ritme sirkadian tubuh. Saat Anda makan lalu tidur, Anda tidak memberikan waktu yang cukup bagi tubuh untuk mencerna dan membakar kalori yang baru saja Anda cerna. Alih-alih digunakan sebagai bahan bakar untuk hari itu, kalori tersebut akan diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam tubuh.

Makan juga mendorong pelepasan insulin, hormon yang membantunya menggunakan makanan untuk energi. Sayangnya, tidur setelah sahur justru bukan membuat kita bertenaga saat terbangun, namun kita bisa merasa lesu dan lelah.

1. Kenaikan berat badan

Tubuh akan bertambah berat saat Anda mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang Anda bakar. Tidur langsung setelah makan berarti tubuh Anda tidak mendapat kesempatan untuk membakar kalori tersebut. 

Bukan hanya menghindari tidur setelah sahur saja agar kenaikan berat badan tidak terjadi, namun nutrisi dan jenis makanan saat sahur juga harus diperhitungkan.

2. Masalah waktu tidur

Makan setelah sahur nyatanya memengaruhi kualitas tidur Anda. Ana jadi terbiasa untuk tidur larut dan bangun justru lebih siang juga. Jika Anda mengatur waktu tidur yang lebih cepat dan tidak lanjut tidur setelah sahur, atau Anda mengganti kurangnya waktu tidur dengan tidur siang itu akan lebih menyehatkan tubuh Anda.

3. Mudah lelah

Merasa lelah setelah makan adalah hal yang biasa terjadi. Tubuh Anda membutuhkan waktu antara 30 hingga 40 jam untuk mencerna makanan sepenuhnya. Saat Anda makan sahur kemudian lanjut tidur padahal tubuh Anda harus terus bekerja untuk mencernanya, maka makanan yang Anda makan memerlukan waktu lebih lama (karena tidak ada pembakaran dari aktivitas) untuk dicerna dan melepaskan hormon yang dapat membuat Anda merasa lelah. 

4. Mulas dan asam lambung naik

Bahkan jika Anda tidak akan tidur, Anda mungkin bertanya-tanya: Apakah boleh berbaring setelah makan? Berbaring telentang tepat setelah makan berat mungkin terasa enak pada awalnya, tetapi pencernaan harus dilakukan dalam posisi tegak. Ketika perut Anda penuh dengan makanan dan Anda berbaring, asam lambung Anda (yang meningkat selama pencernaan) dapat naik. 

Gejala refluks asam yang paling umum adalah mulas, rasa panas yang menyakitkan di bagian tengah dada atau di belakang tulang dada. 

5. Gangguan ritme sirkadian

Mengatur tidur dalam tubuh manusia adalah pekerjaan yang sulit, dan salah satu sistem yang menjaganya tetap pada jalurnya disebut ritme sirkadian. Ketika Ada terbiasa bangun siang karena tidur setelah sahur, otomatis waktu awal tidur malam Anda juga terganggu. Bahkan sebagian juga tanpa sadar tidak tidur hingga sahur dn baru tidur panjang setelah sahur. Sistem yang kacau seperti ini dapat menyebabkan masalah lain di kemudian hari.

Baca Juga: Tips Menurunkan Berat Badan saat Puasa



Sumber

Livestrong. (2013). How Bad Is It Really to Sleep Right After You Eat?. www.livestrong.com

Verywell Health. (2022). How Long to Wait Between Eating and Bed. www.verywellhealth.com

Bearaby. (2023). Is It Bad To Eat Before Bed? 7 Side Effects Of Immediately Sleeping After Eating. www.bearaby.com