Grantusif Kaplet: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Grantusif Kaplet: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Penulis: Shania | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 21 Juli 2023

 

Sebagian besar orang pernah mengalami gejala flu, seperti pilek, hidung tersumbat, batuk, tenggorokan yang terasa panas, tenggorokan gatal, bersin, dan lain-lain. Tak sedikit orang mendapatkan anjuran untuk mengonsumsi grantusif sebagai solusi untuk meredakan gejala flu. Grantusif memiliki kandungan dekstrometorfan hidrobromida, difenhidramin hidroklorida, dan gliseril guaikolat sebagai zat aktif. Oleh karena itu, grantusif masuk pada golongan obat bebas terbatas.

Pada umumnya, grantusif dianjurkan kepada pasien penderita batuk yang disertai dengan alergi. Kandungan zat aktif pada grantusif akan membantu Anda untuk menekan rasa gatal yang menyebabkan batuk, mengencerkan dahak, serta bekerja sebagai anti alergi yang mengatasi bersin, dan rasa panas pada tenggorokan dan hidung. Grantusif tidak terlalu dianjurkan bagi penderita batuk kering atau batuk akibat gangguan organ pernapasan.

Baca Juga: Sebelum Mengobati Batuk, Pahami dulu Tentang Dextromethorphan

Kegunaan Grantusif Kaplet

Secara umum, grantusif memiliki kegunaan sebagai obat pereda gejala flu. Berikut adalah kegunaan grantusif secara detail, antara lain:

  • Batuk
  • Pilek
  • Hidung tersumbat
  • Bersin
  • Rasa gatal di tenggorokan

Anda dapat menemukan kandungan dextromethorphan hydrobromide pada grantusif yang berguna untuk menekan refleks batuk yang diberikan otak.  Dextromethorphan hydrobromide juga dapat membantu meredakan pilek dan hidung tersumbat yang Anda alami. Selain dextromethorphan hydrobromide, Anda juga dapat melihat kandungan diphenhydramine hydrochloride yang mampu meminimalisir kinerja histamin pada tubuh. Histamin merupakan salah satu zat pada tubuh yang menyebabkan gejala alergi. Kegunaan utama lainnya dari grantusif berasal dari zat aktif glyceryl guaiacolate yang membantu Anda mengencerkan dan mengeluarkan dahak.

Cara Penggunaan dan Dosis Grantusif Kaplet

Anda bisa menggunakan grantusif sesuai dengan aturan pakai dan anjuran dokter. Hindari mengonsumsi grantusif bersama kafein atau alkohol. Berikut adalah dosis umum untuk penggunaan grantusif kaplet:

  • Dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas: 1-2 kaplet sebanyak 3 kali/hari.
  • Anak Usia 7-12 tahun: 1 kaplet sebanyak 3 kali/hari.
  • Anak Usia 3-6 tahun: ½ kaplet sebanyak 3 kali/hari.

Efek Samping Grantusif Kaplet

Tidak berbeda dengan obat lain, grantusif juga memiliki beberapa efek samping yang dapat dirasakan. Meskipun, sedikit orang yang ditemui mengalami efek samping dari grantusif. Berikut efek samping yang dapat dialami setelah mengonsumsi grantusif, antara lain:

  • Mulut kering. Anda dapat mengatasi efek ini dengan mengonsumsi permen atau permen karet. Pastikan Anda tidak mengalami dehidrasi dan mengonsumsi air secara cukup.
  • Mengantuk. Jika Anda  mengalami rasa kantuk yang tertahankan, pastikan Anda tidak dalam aktivitas yang dapat membahayakan diri, seperti menyetir. Beristirahat dengan cukup akan membantu pemulihan tubuh lebih cepat.
  • Mual. Pastikan Anda tidak mengonsumsi grantusif dalam perut kosong. Hal ini dapat membuat Anda merasa mual dan kembung. Jika nafsu makan Anda sedang kurang baik, cobalah untuk mengonsumsi buah-buahan atau roti sebelum meminum grantusif.
  • Pusing. Hal ini biasanya disebabkan oleh hidung yang tersumbat, peradangan, dan rasa kantuk yang berlebih. Pastikan Anda mendapat istirahat yang cukup setelah menggunakan grantusif.
  • Susah BAB. Guna mengatasi sulit BAB akibat grantusif, sebaiknya Anda mengonsumsi buah-buahan, sayuran, makanan berserat, serta melakukan olahraga. Ini akan menenangkan perut Anda dan memudahkan untuk BAB.

Perhatian Khusus Penggunaan Grantusif Kaplet

Konsultasikan penggunaan grantusif kaplet dan berikan perhatian khusus jika Anda memiliki kondisi berikut ini:

  • Anak berusia dibawah 2 tahun
  • Penderita asma, gangguan bronkus.
  • Wanita hamil dan menyusui
  • Menderita batuk lebih 2 minggu

Selalu konsultasikan terlebih dahulu ke apoteker atau dokter sebelum mengonsumsi obat tertentu dan pastikan mengonsumsi sesuai dengan dosis yang ditentukan.

Baca Juga: Anda Batuk? Redakan dengan Obat Batuk Alami Berikut

Sumber

Drugs. (2021). Dextromethorphan. www.drugs.com

Medline Plus. (2021). Dextromethorphan. medlineplus.gov

WebMD. Guaifenesin – Uses, Side Effects, and More. www.WebMD.com

WebMD. Dextromethorphan. www.WebMD.com