Gejala Kista Ginjal yang Perlu Diketahui

Gejala Kista Ginjal yang Perlu Diketahui

Penulis: Ericha | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 18 Februari 2023

Kista adalah kantong atau kantung tertutup yang berisi udara atau cairan. Ginjal adalah organ berbentuk kacang yang terletak pada punggung bawah yang membantu mengontrol jumlah garam dan air dalam tubuh. Mereka juga membuang produk limbah dengan menyaring darah dan membuat urin.

Pada ginjal terdapat bagian kerja kecil yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri dari filter dan tabung. Saat darah mengalir melalui ginjal untuk disaring, nefron mengeluarkan air ekstra dan produk limbah, yang meninggalkan tubuh sebagai urin.

Kista ginjal biasanya berupa kantung bulat kecil yang memiliki dinding tipis dan berisi cairan encer. Seiring bertambahnya usia, kista dapat terbentuk pada permukaan atau pada nefron ginjal. Ukurannya bisa berkisar dari kacang polong kecil hingga sebesar bola tenis. Kista juga bisa tumbuh seiring waktu.

Penyebab

Tidak jelas apa yang menyebabkan penyakit ini. Mereka memiliki beberapa kemungkinan penjelasan. Misalnya, setiap ginjal memiliki sekitar satu juta tubulus kecil yang mengumpulkan urin. Kista mungkin mulai tumbuh ketika tabung tersumbat, membengkak, dan terisi cairan. Kemungkinan lain adalah bahwa kista dimulai ketika kantong yang disebut divertikula terbentuk pada area tubulus yang melemah dan terisi dengan cairan.

Faktor Risiko

Penyakit ini sangat umum terjadi saat orang mulai menua, hingga setengah dari semua orang berusia 50 tahun ke atas memiliki setidaknya 1 kista ginjal. Kebanyakan orang memiliki kista hanya di 1 ginjal, tetapi jumlah kista dan risiko terkena kista pada ginjal kedua meningkat seiring bertambahnya usia.

Sekitar 25 persen orang pada usia 40 tahun mungkin akan memilikinya. Sedangkan pada orang usia 50 tahun, sekitar 50 persennya mungkin akan memilikinya. Laki-laki berada pada risiko lebih besar daripada perempuan dalam mengembangkan penyakit ini.

Gejala

Kista ginjal biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Faktanya, kebanyakan orang yang memilikinya tidak tahu bahwa mereka memilikinya. Kista menjadi masalah jika pecah dan mulai berdarah, terinfeksi, atau tumbuh begitu besar sehingga mendorong organ lain dalam perut.

Namun, gejala-gejala berikut ini mungkin terjadi, meliputi:

• Nyeri pada sisi antara tulang rusuk dan pinggul, perut, atau punggung.
• Demam
• Sering buang air kecil
• Darah dalam urin atau urin berwarna gelap

Tergantung di mana kista itu berada, itu dapat memengaruhi cara kerja ginjal. Ini juga dapat menyebabkan jenis tekanan darah tinggi jika kista mencegah ginjal menyaring cairan ekstra dari darah.

Komplikasi

Penyakit ini terkadang dapat menyebabkan komplikasi, termasuk:

• Kista yang terinfeksi. Kista ginjal dapat terinfeksi, menyebabkan demam dan nyeri.
• Pecahnya kista. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri yang hebat pada punggung.
• Obstruksi urin. Kista yang menghalangi aliran urin normal umumnya dapat mengakibatkan terjadinya pembengkakan ginjal (hidronefrosis).

Baca Juga: Kenali Gejala Infeksi Ginjal dan Cara Penanganannya

Diagnosa

Penyakit ini sering ditemukan saat pasien menemui dokter tentang kondisi lain. Tes yang paling umum digunakan untuk mendiagnosis penyakit ini meliputi:

• CT scan. Pencitraan terkomputerisasi yang membuat gambar tiga dimensi ginjal untuk menunjukkan tumor atau kista.
• MRI. Pencitraan menggunakan gelombang radio dan magnet untuk menunjukkan gambar jaringan lunak dan organ tubuh, termasuk ginjal.
• Ultrasound. Pencitraan dengan menggunakan gelombang suara untuk menunjukkan gambar ginjal.
• Tes fungsi ginjal. Tes darah sederhana yang bertujuan untuk memeriksa seberapa baik ginjal Anda bekerja.
• Urinalisis. Prosedur yang mengukur kandungan urin dari sampel urin.

Ini semua dapat dilakukan secara rawat jalan. Jika kista kecil dan tidak menyebabkan masalah pada ginjal, Anda mungkin tidak perlu mengobatinya. Tapi, Anda perlu melakukan tes pencitraan setiap 6 hingga 12 bulan untuk memastikan kista tidak tumbuh.

Baca Juga: Penyakit Gagal Ginjal Kronis: Penyebab, Gejala dan Pengobatannya