Formalin Obat untuk Kutil Kulit

Formalin Obat untuk Kutil Kulit

Penulis: Shania | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 12 Desember 2022

 

Formalin adalah gas yang hampir tidak berwarna dengan bau yang menyengat dan memiliki tingkat iritasi yang tinggi meskipun dalam konsentrasi rendah. Penyimpanan formalin harus dijaga dengan baik, karena memiliki uap dari formalin yang berpotensi terbakar dan meledak. Biasanya formalin disimpan dalam bentuk larutan yang telah dipadukan dengan metanol (<15%). Hal ini dimaksudkan agar larutan formalin menjadi lebih stabil.

Dalam dunia kesehatan formalin juga digunakan untuk mengobati beberapa penyakit. Salah satu penyakit yang biasanya ditangani dengan formalin adalah penyakit kutil kulit akibat oleh virus human pappilomavirus (HPV). Formalin akan membantu proses penghambatan kutil serta membunuh virus yang menjangkit kulit Anda secara perlahan. Selain itu, bagi Anda yang memiliki masalah bau badan dan bau kaki penggunaan formalin dapat juga dapat mengatasi permasalahan tersebut.

Baca Juga: Berbagai Jenis Kutil yang Perlu Diketahui

Cara Penggunaan dan Dosis

Penggunaan formalin sebagai obat biasanya sudah dikemas sebagai obat oles. Anda juga perlu mendapatkan persetujuan serta resep untuk membeli obat oles yang mengandung formalin. Pada umumnya, dosis yang diberikan untuk penggunaan obat oles berkomposisi formalin adalah satu kali sehari setelah mandi. Anda hanya perlu mengoleskannya pada area yang bermasalah seperti area kulit yang memiliki kutil, atau area yang memiliki bau menyengat berlebih. Namun, karena sifat dasar formalin yang membawa efek samping jika digunakan secara tidak tepat, maka Anda perlu memastikan telah berkonsultasi ke dokter dan telah mendapatkan resep untuk penggunaan obat oles berkomposisi formalin.

Sebelum menggunakan obat oles, sebaiknya Anda mencuci tangan terlebih dahulu hingga bersih. Anda bisa mengoleskan obat secara tipis ke permukaan kulit dengan menggunakan bantuan spatula kecil atau cotton bud. Jangan mengoleskan obat secara langsung menggunakan jari Anda. Penggunaan formalin tidak disarankan untuk digunakan pada bagian wajah. Setelah selesai menggunakan, jangan lupa untuk menyimpan formalin di tempat dengan suhu ruang dan kering, agar kandungannya tidak rusak.

Larangan dalam Penggunaan Formalin

Anda perlu mengetahui beberapa larangan atau peringatan sebelum menggunakan formalin sebagai bahan pengobatan. Larangan-larangan itu antara lain:

  • Memiliki alergi terhadap kandungan formaldehyde, aldehida format, metanal, metil aldehida, metilen oksida, dan oksometana.
  • Memiliki keharusan untuk mengonsumsi obat atau suplemen baik yang telah diresepkan maupun herbal.
  • Sedang mengandung, menyusui, atau berada pada program kehamilan.

Hal ini perlu menjadi perhatian Anda dan tenaga medis yang menangani, karena meskipun hanya dioleskan pada permukaan luar, obat mengandung formalin memiliki efek samping yang dapat berpengaruh ke tubuh Anda. Guna menghindari masalah dan kemungkinan yang buruk, konsultasikan penggunaan obat secara detail kepada dokter yang berwenang.

Efek Samping Formalin

Penggunaan formalin dapat menimbulkan beberapa efek samping pada kulit Anda, antara lain:

  • Iritasi dan kemerahan
  • Penebalan permukaan kulit
  • Perubahan warna kulit yang mengakibatkan bagian yang diolesi lebih terang daripada warna kulit asli
  • Ruam dan gatal

Jika Anda merasakan efek samping ini, lakukan pembilasan dengan air bersih pada area yang telah diolesi. Setelah itu, konsultasikan dengan dokter Anda terkait rekomendasi pengobatan lain yang dapat disesuaikan dengan Anda.

Baca Juga: 10 Cara Alami Menghilangkan Kutil

Sumber

Medicinenet. (2021). Medical Definition of Formalin. www.Medicinenet.com

CDC. Medical Management Guidelines for Formaldehyde. www.CDC.gov

NIH. (2019). Formaldehyde. www.cancer.gov 

WebMd. How to use Formaldehyde Solution With Applicator. www.WebMD.com