Diet Oatmeal: Panduan untuk Menurunkan Berat Badan

Diet Oatmeal: Panduan untuk Menurunkan Berat Badan

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 9 November 2022

Diet oatmeal merupakan salah satu cara yang umum dilakukan untuk menurunkan berat badan. Pada dasarnya, diet merupakan kegiatan mengatur pola makan untuk mendapatkan, mencapai, dan menjaga berat badan agar tetap ideal.

Salah satu metode diet yaitu diet oatmeal. Ini merupakan jenis diet yang mengharuskan Anda secara rutin untuk mengonsumsi oatmeal sebagai makanan pengganti hidangan utama.

Namun, mengonsumsi oatmeal sebagai pengganti hidangan utama tidaklah mudah. Terlebih lagi tidak banyak orang suka dengan rasanya. Selain itu, mengganti makanan utama menjadi oatmeal tidak bisa dengan cepat menurunkan berat badan. Anda tetap harus mengimbanginya dengan mengonsumsi makanan sehat lain yang rendah kalori.

Umumnya, orang dewasa membutuhkan 1.200-1.600 kalori per hari untuk bisa menurunkan badan. Oleh karena itu, jika Anda ingin menurunkan berat badan 1-2 kilogram per minggu dengan cara diet ini, maka Anda harus mengurangi sekitar 500-1.000 kalori setiap harinya.

Perlu Anda ketahui, kandungan nutrisi, serat, dan kalori yang rendah pada oatmeal mampu meningkatkan kesehatan, menekan napsu makan, mempercepat penurunan berat badan, serta mempercepat pembakaran kalori.

Adapun contoh pola makan yang sesuai untuk melakukan diet oatmeal adalah sebagai berikut.

• Sarapan dengan bubur oatmeal.
• Makan siang dengan nasi serta lauk seperti biasanya.
• Kemudian makan malam dengan bubur oatmeal.

Panduan untuk menurunkan berat badan dengan diet oatmeal

Umumnya, diet oatmeal bisa berlangsung selama dua minggu berturut-turut. Anda wajib untuk mengonsumsi oatmeal 3 kali sehari selama satu minggu pertama. Pada minggu kedua, Anda baru boleh mengurangi frekuensi mengonsumsi oatmeal menjadi 1-2 kali sehari.

Akan tetapi, makanan lain selain oatmeal pada minggu kedua adalah makanan berat yang rendah lemak dan rendah kalori (tidak lebih dari 1.300 kalori). Selain itu, Anda harus memperbanyak asupan buah dan sayur.

Adapun jika Anda belum mampu konsisten atau kesulitan untuk mengonsumsi oatmeal selama dua minggu berturut-turut, Anda bisa menyiasatinya dengan mengonsumsi oatmeal sebagai hidangan utama sebanyak 2 kali sehari selama enam hari berturut-turut.

Umumnya, cara ini juga efektif menurunkan berat badan tetapi tidak memberatkan Anda untuk mengikuti diet ini.

Tips melakukan diet oatmeal

Berikut beberapa tips diet yang dapat Anda lakukan.

Baca Juga : Manfaat Oatmeal yang Perlu Anda Ketahui

1. Jadikan oatmeal sebagai camilan

Jika bosan mengonsumsi oatmeal sebagai hidangan utama, Anda juga dapat menjadikan oatmeal sebagai camilan. Saat ini ada beragam jenis olahan makanan dari oatmeal yang bisa Anda buat.

Perlu Anda ketahui, gandum pada oatmeal mempunyai kandungan serat yang tinggi sehingga membutuhkan waktu lama di pencernaan. Dengan begitu, hal ini bisa membuat Anda merasa kenyang lebih lama.

Saat Anda sedang menjalani diet ini, Anda dapat membuat cookies oatmeal atau mencampurkan oatmeal dengan bahan-bahan lain. Untuk program diet, Anda bisa menambahkan kacang-kacangan atau biji-bijian. Sehingga, kebutuhan nutrisi harian Anda tetap akan terpenuhi.

2. Hindari oatmeal manis dan instan

Sebaiknya pilihlah oatmeal dengan rasa tawar. Umumnya, oatmeal yang memiliki tambahan rasa mengandung gula yang lebih banyak, sehingga akan menambah kalori serta menurunkan nilai gizinya.

Pada secangkir oatmeal yang memiliki rasa, terkandung sekitar 70 kalori lebih banyak daripada secangkir oatmeal tawar.

3. Pilih topping kaya serat

Serat merupakan nutrisi utama untuk menurunkan berat badan. Saat melakukan diet oatmeal, sebaiknya Anda memilih topping kaya serat sehingga membuat Anda merasa kenyang lebih lama.

Anda bisa memilih topping buah beri seperti strawberry, raspberry, blackberry, atau blueberry ke dalam mangkuk oatmeal Anda.

Selain itu, buah beri dapat membantu memuaskan keinginan Anda untuk mengonsumsi makanan manis, tetapi dengan cara yang lebih sehat dan kaya serat.

4. Hindari topping berlemak

Saat melakukan diet oatmeal, sebisa mungkin hindari topping berlemak seperti madu, sirup maple, atau selai kacang. Hal ini akan menambahkan lebih banyak kalori serta mengurangi nilai gizi oatmeal.

Anda dapat menggantinya dengan menambahkan topping pisang, stevia (pemanis alami rendah kalori), atau susu low fat agar diet oatmeal Anda dapat lebih maksimal menurunkan berat badan.

5. Kembali ke pola makan normal dengan bertahap

Setelah diet oatmeal yang Anda lakukan membuahkan hasil, Anda diperbolehkan untuk kembali ke pola makan normal secara bertahap.

Namun perlu Anda perhatikan, hindari mengubah pola makan normal secara mendadak. Hal tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah dan berbahaya bagi kesehatan Anda, terutama jika Anda menderita penyakit diabetes.

Saat Anda ingin kembali ke pola makan normal, Anda dapat mengurangi satu sajian oatmeal secara bertahap. Namun Anda harus menggantinya dengan makanan tinggi serat lain seperti buah dan sayur setiap harinya.

Risiko diet oatmeal

Meski memiliki beragam manfaat terutama untuk menurunkan berat badan, diet oatmeal juga memiliki risiko. Beberapa ahli menganggap asupan kalori yang rendah pada diet oatmeal ini sulit disebut sebagai diet sehat. Untuk itu, Anda perlu mengimbanginya dengan menaikan jumlah kalori sesuai kebutuhan Anda.

Selain itu, rasa bosan bisa datang ketika Anda hanya mengonsumsi oatmeal sebagai hidangan utama. Hal ini akan berisiko untuk menurunkan semangat dan komitmen Anda untuk menurunkan berat badan. Terlebih jika Anda tergoda untuk “cheating day” berkali-kali.

Kunci dari diet oatmeal ini adalah konsisten dan memilih topping atau makanan selingan yang tinggi nutrisi. Dengan begitu, tujuan dari diet untuk menurunkan berat badan dapat terwujud.

Baca Juga : Kesalahan dalam Konsumsi Oatmeal yang Bikin Berat Badan Naik