Dampak Cahaya Lampu Tidur Bagi Kesehatan

Dampak Cahaya Lampu Tidur Bagi Kesehatan

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 25 Juli 2020

Membiarkan nyala lampu saat tidur ternyata dapat mengacaukan jam biologis sekaligus merusak kualitas tidur. Efek cahaya lampu tidur yang mengganggu proses produksi hormon disinyalir jadi penyebab kenapa tidur dengan lampu menyala, bahkan lampu redup, bisa mendatangkan berbagai masalah kesehatan.

Bagi Anda yang terbiasa tidur dengan lampu menyala atau menggunakan lampu tidur, ada beberapa masalah yang mungkin mengintai Anda.

1. Menyebabkan Obesitas

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Oxford, Inggris ditemukan bahwa wanita yang tidur di dalam ruangan terang ternyata memiliki massa tubuh dan lingkar pinggang yang lebih besar daripada wanita yang tidur di kamar gelap.

Bahkan lampu tidur yang cenderung redup sekalipun bisa menekan produksi melatonin. Akibatnya, metabolisme tubuh jadi kacau dan pola makan bisa berantakan.  Kalau perlu, gunakan masker penutup mata dan hindari menyalakan lampu saat Anda terbangun di tengah malam.

2. Depresi

Hormon melatonin juga bertugas meningkatkan mood (suasana hati) menjadi lebih baik. Ketika tubuh terpapar terlalu banyak cahaya, produksinya jadi terganggu. Orang-orang yang menderita depresi ternyata kebanyakan merupakan mereka yang suka  tidur dengan menggunakan cahaya lampu di dalam kamar.

3. Hormon Menjadi Tidak Seimbang

Jika Anda tertidur dengan lampu atau televisi menyala – dan bahkan meliahat ponsel – hal tersebut bisa berbahaya bagi hormon tubuh. Bahkan cahaya blue light dari televisi dan ponsel yang menciptakan perubahan hormon tubuh Anda, seperti penurunan melatonin.

Tubuh manusia dirancang untuk menjadi lelah ketika gelap dan terbangun ketika cahaya muncul, tetapi pencahayaan buatan dapat membuang “pemahaman ini” yang pada akhirnya berarti ada kekacauan dalam hormon yang membuatnya tidak seimbang, sehingga muncul beragam masalah kesehatan hormonal.

4. Pemicu Diabetes

Sebuah studi dalam jurnal Chronobiology International edisi April 2014 ditemukan bahwa penderita diabetes terkena lebih banyak paparan cahaya selama 4 jam sebelum tidur. Cahaya lampu yang mengganggu produksi melatonin ternyata bertanggung jawab atas peningkatan glukosa dan leptin yang mengatur nafsu makan. Cahaya yang termasuk blue light yang berasal dari peralatan elektronik telah terbukti lebih berdampak pada penurunan produksi melatonin.

5. Insomnia

Menurunnya produksi melatonin berhubungan langsung dengan gejala kurang tidur. Bahkan terpapar sedikit cahaya pun bisa memberikan dampak jangka panjang. Paparan cahaya terang di tengah malam bisa menyebabkan siklus tidur Anda mundur hingga satu setengah jam. Akibatnya, Anda jadi mengantuk keesokan harinya. Sebaliknya, paparan cahaya terang di pagi hari saat Anda baru bangun tidur bisa memajukan siklus tidur Anda. Untuk Anda yang memiliki pola tidur kacau atau insomnia akibat paparan cahaya yang tidak menentu, berhati-hatilah karena masalah kesehatan lainnya bisa muncul.

6. Masalah Jantung

Jika kelima alasan di atas belum cukup untuk membuat Anda mengurangi cahaya saat tidur, maka alasan keenam ini seharusnya cukup untuk membuat Anda lebih waspada. Berdasarkan penelitian Harvard Health Publications, waktu tidur yang kurang atau pola yang buruk berhubungan dengan komplikasi jantung. Cahaya berlebih dapat memengaruhi kualitas tidur. Selain membuat seseorang terjaga, produksi melatonin juga akan terganggu karenanya.

Banyak orang berpikir bahwa tidur dengan menggunakan lampu tidak berbahaya sama sekali. Namun beberapa penelitian di atas menunjukkan hasil yang sebaliknya. Untuk menghindarkan diri dari risiko kesehatan, minimalkan penggunaan cahaya termasuk lampu tidur di malam hari.

Baca Juga : Efek Insomnia Terhadap Kesehatan