Cara Merawat dan Menangani Gigi Berlubang

By: atsa
Categories:
Cara Merawat dan Menangani Gigi Berlubang
Penulis: Dita | Editor: Atsa
Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida
Terakhir ditinjau: 15 Juli 2020
Gigi berlubang yang dalam istilah kedokteran dikenal dengan sebutan cavities adalah lubang yang terbentuk di dalam gigi. Lubang ini awalnya berukuran kecil dan akan semakin besar jika dibiarkan tanpa perawatan.
Karena banyak kasus cavities tidak menimbulkan rasa sakit, banyak orang yang tidak sadar mengalami gigi berlubang. Kunjungan ke dokter secara rutin merupakan salah satu cara untuk mendeteksi adanya gejala gigi berlubang sejak dini.
Perawatan dan penanganan terhadap kasus cavities sebenarnya bisa dilakukan tergantung seberapa parah lubang yang muncul di gigi Anda. Beberapa langkah perawatan berikut ini bisa Anda pilih sebagai opsi.
1. Perawatan dengan Fluoride
Jika rongga di gigi Anda baru saja muncul, di tahap ini Anda bisa mengembalikan lagi enamel gigi Anda dengan menggunakan fluoride. Meskipun fluoride bisa ditemukan dalam pasta gigi, namun melakukan perawatan langsung ke dokter akan menyembuhkan gigi Anda lebih cepat.
Terapi fluoride bisa dilakukan dengan menggunakan cairan, gel, busa atau pernis yang disikatkan ke gigi atau ditempatkan pada wadah kecil yang pas di gigi Anda.
2. Perawatan dengan Menambal
Penambalan atau restorasi gigi merupakan opsi perawatan utama jika tahap pembusukan pada gigi sudah melampaui tahap awal. Tambalan bisa dibuat dari berbagai bahan seperti resin komposit yang sewarna dengan gigi, porselen atau amalgam gigi yang dibuat dari kombinasi berbagai bahan.
3. Perawatan dengan Menambahkan Mahkota Gigi
Jika kerusakan sudah parah dan membuat sebagian gigi Anda hilang, cara paling efektif untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan mahkota. Mahkota ini merupakan penutup khusus yang menggantikan mahkota alami gigi Anda.
Dokter akan mengeringkan semua area yang rusak dari sisa gigi Anda dan memastikan kecocokan. Mahkota ini bisa dibuat dari emas, porselen dengan daya tahan tinggi, resin hingga bahan logam lainnya.
4. Root Canals atau Perawatan Saluran Akar
Ketika pembusukan sudah mencapai bagian dalam gigi (pulpa), Anda mungkin akan membutuhkan perawatan saluran akar. Ini merupakan prosedur untuk memperbaiki dan menyelamatkan gigi yang sudah rusak parah atau terinfeksi tanpa harus mencabutnya. Pulpa gigi yang sakit dihilangkan kadang dengan memasukkan obat ke dalam saluran akar untuk menyingkirkan infeksinya.
5. Perawatan dengan Mencabut Gigi
Ada kasus di mana kerusakan gigi sudah terjadi sangat parah sehingga tidak dapat dipulihkan lagi. Dalam kondisi seperti ini, satu-satunya opsi yang bisa Anda ambil adalah dengan mencabutnya.
Mencabut gigi selain bisa menghindarkan Anda dari rasa sakit juga mencegah kerusakan menyebar ke gigi lain yang masih sehat di sebelahnya. Jika memungkinkan, Anda bisa mengganti gigi yang sudah dicabut ini dengan menggunakan implan atau gigi palsu.
Baca Juga : 5 Cara Alami Memutihkan Gigi Secara Mudah & Praktis
Lubang pada gigi terbentuk karena zat asam yang muncul di dalam mulut akibat bakteri yang memakan sisa gula di gigi Anda. Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman bergula akan memperbesar risiko munculnya cavities pada gigi.
Selain mengurangi gula, Anda juga bisa mencegah gigi berlubang dengan menyantap aneka makanan tinggi kalsium, rajin menyikat gigi hingga menggunakan cairan pembersih mulut yang kaya akan fluoride.
Melakukan kunjungan ke dokter gigi secara berkala, setidaknya 6 bulan sekali juga cukup menjadi sebuah langkah pencegahan. Namun jika gigi sudah terlanjur berlubang, Anda mungkin harus memilih salah satu dari 5 penanganan cavities di atas.
Baca Juga : Pentingnya “Me Time” agar Jauh dari Stres
SumberColgate. (2016). How to Treat and Prevent Cavities. www.colgate.com
Mayo Clinic. (2017). Cavities/Tooth Decay. www.mayoclinic.org
Healthline. (2017). Tooth Cavities. www.healthline.com
Victoria Court Dental. (2018). Six Simple Ways to Heal Tooth Decay and Reverse Cavities. www.victoriacourtdental.com