Berbagai Perkembangan Janin di Usia 36 Minggu

Berbagai Perkembangan Janin di Usia 36 Minggu

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Seiring bertambahnya usia kehamilan, akan ada banyak perubahan yang akan ibu hamil rasakan. Tak hanya ibu, janin dalam kandungan juga turut mengalami perkembangan dan perubahan seiring bertambahnya usia janin. Terlebih saat usia kehamilan telah memasuki 36 minggu yang artinya kandungan telah memasuki awal trimester ketiga dan Anda akan segera melahirkan.

Baca Juga: Kenali Kemampuan Kognitif Anak dan Perkembangannya

1. Ukuran dan Panjang Tubuh Bayi

Memasuki usia kehamilan 36 minggu, janin sedang berada di dalam tahap penyempurnaan dan semakin membesar hingga memenuhi rongga rahim. Semakin besar ukuran janin, maka semakin terasa seluruh pergerakan yang dilakukannya.

Umumnya ukuran dan panjang tubuh bayi rata-rata sudah mencapai angka ideal, yaitu dengan berat badan sekitar 2,7 kilogram dan tinggi mencapai 46-47 cm.

Usia kehamilan juga dianggap sudah cukup bulan, artinya Anda sudah siap untuk melahirkan kapan pun. Bahkan, bisa sebelum maupun sesudah HPL (Hari Perkiraan Lahir). Namun, kasus ibu melahirkan di usia kandungan 36 minggu masih sangat jarang.

2. Posisi Kepala Bayi

Dalam perkembangan usia kehamilan ini, tulang yang membentuk tengkorak bayi sudah bisa bergerak dan kemungkinan besar posisi bayi sudah berada di bawah.

Saat posisi bayi sudah menuju panggul, biasanya kepalanya sudah saling tumpang tindih. Fenomena ini kerap disebut juga sebagai molding, yang akan mempermudah bayi melewati jalan keluarnya pada saat dilahirkan.

Dalam beberapa kasus, kepala bayi terlihat sedikit lonjong setelah dilahirkan. Namun, Anda tidak perlu khawatir. Sebab setelah beberapa jam atau beberapa hari, biasanya bentuk kepala bayi akan berbentuk bulat dan normal kembali.

3. Perkembangan Organ Tubuh Bayi

Pada masa ini, berbagai organ tubuh bayi akan mengalami perkembangan cukup pesat dan sudah mencapai tahap sempurna hingga berfungsi dengan baik.

Bahkan selama beberapa minggu terakhir, indera pendengaran bayi mengalami lonjakan sensitivitas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa di minggu-minggu terakhir usia kehamilan, janin sudah bisa mengenali dan merespons suara yang sering didengarnya.

Organ-organ internal bayi, seperti paru-paru juga sudah mencapai tahap sempurna dan berfungsi dengan baik. Namun, selama masih di dalam kandungan, paru-paru tetap akan mengempis sehingga bayi masih memerlukan oksigen dari plasenta.

Untuk sistem pencernaan, biasanya masih belum matang dan berfungsi optimal sepenuhnya. Hal ini karena saat di dalam kandungan, janin cenderung mengandalkan tali pusat untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya sehingga membutuhkan waktu agar sistem pencernaannya bisa bekerja dengan baik.

4. Tulang Bayi Semakin Kuat

Tak hanya organ internalnya, perkembangan tulang bayi pun sudah jauh lebih sempurna dan kuat. Meski tulang di bagian tengkorangnya memang belum menyatu, Anda tak perlu khawatir.

Sebab, struktur tulang lunak di tengkorang bayi memang normal karena bisa memudahkan bayi bergerak sehingga memungkinkan proses persalinan menjadi lebih mudah.

5. Siklus Tidur Bayi dalam Kandungan

Pada minggu ke-36, bayi tidak hanya bergerak dan aktif di saat tidur saja, tetapi Ia sudah mampu menyesuaikan siklus tidurnya. Bahkan, janin sudah bisa membedakan antara siang dan malam.

Kondisi inilah yang membuat ibu hamil mulai bisa tidur lebih nyenyak karena bayi lebih tenang di malam hari.

6. Mampu Bertahan Hidup di Luar Janin

Meski usia kandungan baru memasuki awal trimester ketiga. Namun, bila kondisi mengharuskan Anda melahirkan sesegera mungkin, bisa dipastikan bahwa bayi dalam kandungan sudah mampu bertahan hidup di luar janin.

Di usia kehamilan ini, organ-organ janin telah mencapai tahap sempurna. Bahkan bayi yang lahir di usia kandungan 36 minggu memiliki peluang 99% terhadap kelangsungan hidupnya.

Baca Juga: Janin Terlalu Aktif Bergerak, Apakah Pertanda Bahaya?

Gejala Kehamilan 36 Minggu

Sama dengan minggu-minggu sebelumnya, di minggu ke-36 ini ibu hamil juga akan merasakan berbagai gejala, keluhan, dan perubahan pada tubuhnya, antara lain:

1. Nyeri Panggul

Posisi kepala bayi yang mulai bergerak ke bawah kerap kali menyebabkan ibu hamil merasakan nyeri panggul. Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan relaksasi dengan beberapa gerakan yang bisa melatih otot panggul, mandi dengan air hangat, atau melakukan pijat prenatal dengan ahlinya.

Sebelum melakukan pijat prenatal, pastikan Anda sudah melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan.

2. Mengalami Kontraksi Palsu

Pada usia ke 36 minggu, tak sedikit ibu hamil yang sudah bisa merasakan kontraksi palsu (braxton hicks). Pastikan untuk selalu melakukan konsultasi pada dokter kandungan agar dokter dapat memantau perkembangan janin dan memastikan durasi, intensitas, dan frekuensi kontraksi sudah meningkat.

3. Keluar Cairan Berlendir dari Miss V

Selama masa kehamilan, tak sedikit perempuan yang mengalami kondisi keluarnya cairan kental berlendir dari Miss V yang disebut keputihan. Semakin usia kandungan bertambah, biasanya cairan berlendir ini justru bisa saja keluar semakin banyak.

Bahkan terkadang keluar bersamaan dengan bercak darah. Hal ini terjadi karena adanya sumbatan lendir pada leher rahim. Namun, Anda perlu mencurigai apabila yang keluar berupa air yang cair. Pasalnya, bisa jadi itu pertanda kondisi ketuban telah pecah.

4. Lebih Mudah Bernapas

Pada usia kehamilan ini, Anda justru akan lebih mudah bernapas dengan lega. Kondisi ini terjadi karena bayi sudah bergeser ke bawah dan turun ke panggul (lightening). Disaat yang bersamaan pula, tekanan di daerah panggul semakin besar.

Mengingat usia kehamilan 36 minggu sudah menjadi fase awal menuju persalinan, ada baiknya Anda lebih peka terhadap tanda-tanda melahirkan. Penting juga untuk memberitahu dokter kandungan terkait keluhan yang dialami agar segera mendapatkan penanganan terbaik.

Baca Juga: Sebelum Melahirkan, Kenali Perkembangan Janin di Minggu ke-38