Ketahui Berbagai Jenis Buta Warna dan Tes untuk Mendeteksinya
Ketahui Berbagai Jenis Buta Warna dan Tes untuk Mendeteksinya
Penulis: Ossy | Editor: Opie
Ditinjau oleh: dr. Tommy
Terakhir ditinjau: 7 November 2022
Buta warna terjadi ketika mata tidak bisa melihat warna dengan normal. Hal ini mengakibatkan seseorang tidak dapat membedakan warna tertentu atau seluruh warna.
Retina di mata kita memiliki dua jenis sel yang mendeteksi cahaya, yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel batang mendeteksi terang dan gelap, sedangkan sel kerucut mendeteksi warna merah, hijau,dan biru.
Buta warna terjadi tatkala satu atau lebih sel kerucut tidak ada, rusak, atau mendeteksi warna yang berbeda dari biasanya. Semakin banyak sel kerucut yang tidak berfungsi, maka semakin parah buta warna seseorang.
Baca Juga: Pahami 9 Penyakit Penyebab Mata Perih
Penyebab dan risiko mengalami buta warna
Sebagian besar buta warna dialami seseorang sejak lahir. Buta warna merupakan salah satu kelainan genetik yang dapat diturunkan.
Buta warna disebabkan dari gen resesif terkait kromosom X yang dapat diturunkan dari orang tua ke anak. Karenanya, buta warna lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Akan tetapi, buta warna juga bisa disebabkan karena penyakit, trauma/cedera, hingga efek obat. Orang yang memiliki penyakit glaukoma, diabetes, Alzheimer, Parkinson, leukimia hingga anemia sel sabit memiliki risiko tinggi mengalami buta warna.
Jenis Buta Warna
Ada tiga jenis buta warna bergantung pada warna apa yang mengalami kendala. Berikut ketiga tipe tersebut.
- Buta warna merah-hijau
Buta warna yang paling umum adalah buta warna merah-hijau. Ini merupakan kondisi ketika mata sulit membedakan antara warna merah dan hijau. Berikut empat macam buta warna merah-hijau yang sering terjadi.
- Protanomali, yaitu ketika L-Kerucut mata ada, tetapi tidak berfungsi dan mengakibatkan warna merah terlihat lebih hijau.
- Protanopia, yaitu ketika L-kerucut tidak ada sehingga tidak dapat membedakan hijau dan merah.
- Deuteranomaly, yaitu ketika M-kerucut mata ada tetapi tidak berfungsi dan menyebabkan warna hijau terlihat lebih merah.
- Deuteranopia, yaitu ketika M-kerucut hilang yang berakibat pada kesulitan membedakan warna merah dan hijau
- Buta warna biru-kuning
Buta warna biru-kuning lebih jarang terjadi dibandingkan merah-hijau. Buta warna ini mengakibatkan seseorang sulit membedakan antara biru dan hijau, serta kuning dan merah. Berikut dua jenis buta warna biru-kuning.
- Tritanopia, yaitu ketika S-kerucut mata hilang dan warna terlihat lembab. Tritanopia mengakibatkan kesulitan membedakan warna biru dan kuning, serta warna turunannya seperti ungu, pink, hijau, dan merah.
- Tritanomali, yaitu ketika S-kerucut mata ada tetapi tidak berfungsi sehingga warna biru dan hijau terlihat sama, begitu pula dengan kuning dan merah.
- Buta warna total (achromatopsia), Buta warna total disebabkan semua sel kerucut mata hilang atau tidak berfungsi. Hal ini menyebabkan seseorang hanya bisa membedakan hitam, abu-abu dan putih.
Tes Buta Warna
Ada beberapa jenis tes yang dapat digunakan untuk mendiagnosa buta warna. Nah, berikut tiga tes yang bisa dilakukan untuk mengetes buta warna
- Tes Ishihara
Tes ini paling sering digunakan. Dokter mata akan meminta Anda mengidentifikasi apa yang Anda lihat dalam sebuah gambar plat uji.
Pelat tersebut bernama Plat Warna Pseudoisokromatik, yaitu plat uji yang berisi titik-titik dalam berbagai warna dan memiliki nomor pada setiap pelat.
Apabila seseorang memiliki kelainan, mungkin akan kesulitan membaca nomor pada pelat tersebut.
- Tes Hardy, Rand, and Rittler (HRR)
Sama halnya dengan Tes Ishihara, tes ini juga memakai pelat warna pseudoisokromatik. Bedanya, jika tes Ishihara hanya menyaring defisiensi merah-hijau, tes HRR juga dapat menyaring masalah penglihatan warna biru-kuning.
- Tes 100-hue Farnsworth-Munsell dan Tes Farnsworth D-15
Tes ini akan meminta Anda untuk mengatur beberapa cakram berwarna dalam urutan tertentu bergantung pada warna dan intensitas warnanya.
Dokter akan memeriksa kesalahan yang dibuat untuk menentukan kekurangan penglihatan warna. Tes Farnsworth D-15 adalah tipe singkat dari tes 100-hue Farnsworth-Munsell.
Baca Juga: Kenali Jenis-jenis Tes Buta Warna
Tips Menjalani Hidup untuk Penyandang Buta Warna
Buta warna memberikan dampak terhadap kehidupan individu yang memilikinya. Akan tetapi, belum ada obat untuk mengobati buta warna. Beberapa orang mengoreksi kelainan mata dengan kacamata Enchroma (Enchroma glasses).
Selain itu, berikut strategi yang bisa diterapkan penyandang buta warna dalam aktivitas harian.
- Hafalkan kebutuhan sehari-hari
Buta warna mungkin membuat tugas-tugas harian menjadi sulit. Misal, menghafal lampu lalu lintas ketika mengemudi. Anda dapat menghafal posisi lampu lalu lintas dan gambar rambu-rambu jalan untuk membantu tetap aman di jalan.
- Atur pencahayaan
Cahaya yang gelap akan mempersulit Anda menangkap warna. Karenanya atur pencahayaan agar tetap terang, bahkan di siang hari.
- Gunakan label
Tentunya akan sulit untuk memilih sepatu merah atau baju biru ketika Anda mengalami buta warna. Untuk mengatasinya, Anda bisa memberikan label pada setiap pakaian untuk memudahkan ketika memilihnya.
- Gunakan indera lain
Kita memiliki indera lain yang dapat digunakan untuk mendukung aktivitas harian. Manfaatkanlah indera peraba, perasa, pencium dan pendengaran Anda. Misal, ketika memilih buah, Anda dapat menggunakan penciuman dan perabaan Anda.
- Manfaatkan fitur aksesibilitas
Teknologi tentunya semakin canggih dari hari ke hari. Cari dan manfaatkan aplikasi yang dapat membantu Anda membedakan warna dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Ketahui Jenis dan Penyebab Buta Warna
AAO. (2021). What Is Color Blindness?. www.aao.org/
Healthline. (2019). What You Need to Know About Color Blindness. www.healthline.com
Healthline. (2020). What Do Colorblind People See?. www.healthline.com
Healthline. (2018). Do EnChroma Glasses Work for Color Blindness?. www.healthline.com
Vision Center. (2021). Color Blindness www.visioncenter.org
WebMD. (2021). What Is Color Blindness? www.webmd.com