Kenali Jenis-jenis Tes Buta Warna

Kenali Jenis-jenis Tes Buta Warna

Penulis: Helen | Editor: Niahappy

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 1 Agustus 2020

 

Pernahkah Anda dalam satu kondisi susah membedakan suatu warna, seperti warna merah, hijau, atau biru? Jika Anda pernah dalam kondisi seperti itu, sangat disarankan untuk mencoba menjalani tes buta warna. Apakah tes buta warna itu? Sebelum membahas pengertian tes buta warna, mari mengenal definisi buta warna itu sendiri.

Buta warna adalah salah satu gangguan penglihatan, dimana seseorang tidak mampu mengenali warna yang dilihat secara jelas dan akurat atau tidak bisa melihat warna sama sekali. Ada dua tipe buta warna.

Tipe buta warna pertama, saat seseorang tidak mampu mengenal warna tertentu dengan jelas, yang identik dikenal dengan buta warna parsial. Selain buta warna parsial, ada juga tipe buta warna total. Tipe seperti ini dialami ketika penderita sama sekali tidak dapat melihat warna, karena obyek yang ada di depan mata, terlihat monokrom (hitam putih).

Penyebab seseorang bisa mengalami buta warna karena adanya kelainan atau kerusakan pada sel kerucut di dalam retina, sehingga tidak mampu menangkap spektrum warna tertentu. Penyakit ini bisa saja terjadi karena bawaan sejak lahir (turunan).

Namun, bisa terjadi dikarenakan faktor usia, penyakit, ataupun kecelakaan. Untuk memastikan apakah orang tersebut mengalami buta warna atau tidak, ada beberapa tes yang bisa dilakukan. Mari cari tahu, tes apa saja bisa Anda lakukan:

Baca Juga : Dampak Bahaya Gadget pada Kesehatan Mata 

1. Anomaloscope

Anomaloscope adalah tes buta warna dengan menggunakan alat mikroskop. Saat menjalani tes ini, pasien diminta untuk melihat ke arah lingkaran, yang sudah dibagi dalam dua warna yaitu merah-hijau pada satu sisi serta kuning di sisi lainnya.

Kemudian, pasien diminta untuk menekan tombol yang ada di dalam alat tersebut, ketika warna lingkaran berubah menjadi satu warna yang sama. Tes ini tergolong ke dalam tes untuk penderita buta warna parsial, yang hanya mampu mendeteksi penyakit buta warna parsial merah-hijau.

2. Ishihara

Tes ini merupakan salah satu tes yang sangat umum dan sering digunakan. Tes ini dilakukan dengan cara pasien diberikan gambar lingkaran, yang didalamnya ada banyak bintik dengan warna dan bentuk yang berbeda.

Kemudian, Anda diminta untuk melihat gambar dengan kondisi mata sebelah ditutup dan jarak antara mata serta gambar kurang lebih 40 sentimeter.

Bintik-bintik tersebut sebenarnya akan membentuk suatu huruf atau angka, dalam kondisi mata normal pasien akan dengan mudah mengenal huruf dan angka tersebut. Tidak jauh berbeda, dengan tes anomaloscope, tes ini hanya bisa mendiagnosis buta warna parsial merah dan hijau.

3. Farnsworth-Munsell

Tes ini dilakukan dengan menggunakan banyak lingkaran dengan beberapa gradasi warna yang sama. Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah pasien dapat membedakan perubahan warna yang sangat tipis.

Alur tes ini adalah, dokter menyusun warna ke dalam 4 baris, pasien diminta untuk mengurutkan warna-warna tersebut hingga membentuk suatu gradasi.

Hasilnya akan dijumlahkan untuk dapat mengetahui seberapa berat atau ringan penyakit buta warna yang dialami. Namun, tes ini sangat jarang dilakukan, dikarenakan membutuhkan waktu yang lama.

4. Hardy-Rand-Rittler (HRR)

Tes buta warna ini dikenal sejak tahun 1945, digunakan untuk mendiagnosis keseluruhan jenis buta warna (Merah, Hijau, dan Biru).

Cara tes ini adalah dibagi menjadi empat bagian besar berdasarkan kelainan warna yang Anda miliki, kemudian pasien diminta untuk melihat beberapa bentuk seperti segitiga, lingkaran, segi empat ataupun persegi panjang.

Manfaat tes ini selain pasien bisa mengetahui kelainan warna apa yang dimiliki, pasien juga bisa mengetahui apakah ada penurunan kemampuan penglihatan warna atau tidak.

5. Cambridge

Pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan tes Ishihara, di mana pasien diminta untuk menebak huruf yang ada di dalam lingkaran.

Namun, perbedaannya adalah tes ini lebih spesifik dan menggunakan alat bantu komputer dan fokusnya adalah apakah pasien mampu menemukan huruf C yang tersembunyi dalam lingkaran yang dipenuhi berbagai macam warna. Jika Anda bisa menemukan huruf C tersebut berarti Anda tidak dalam kondisi buta warna.

Jangan lupa konsultasikan ke dokter mata kepercayaan Anda ya, sebelum menjalani tes buta warna. Harapannya, Anda bisa mendapatkan hasil yang terbaik dan terpercaya.

Baca Juga : Cara Ampuh Hilangkan Kerutan Bawah Mata dengan Bahan Alami

Sumber

WebMd (2018). Color Blind Test : 5 Type of Test For Color Blindness. www.webmd.com

National Eyes Institute (2019). Facts About Color Blindness. nei.nih.gov

Huffpost (2017). What Kind of Color Blindness Are you. www.huffpost.com

Image.Ca (2018). What type of Color Blindness Do I have? Image.ca