Ketahui Jenis dan Penyebab Buta Warna

Ketahui Jenis dan Penyebab Buta Warna

Penulis: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 3 Oktober 2022

 

Buta warna atau defisiensi warna adalah kondisi penglihatan warna yang buruk atau kurang. Umumnya penderita memiliki ketidakmampuan untuk melihat perbedaan antara warna-warna tertentu. Seseorang biasanya menderita buta warna sejak ia lahir, tetapi beberapa kasus dapat terjadi setelah lahir.

Buta warna dapat diturunkan dari orang tua yang memiliki riwayatnya. Pria lebih sering terkena dibanding wanita. Tingkat keparahan buta warna dapat berbeda-beda mulai dari ringan hingga berat.

Penyebab Buta Warna

Ada dua jenis sel pada retina yang mendeteksi cahaya yaitu batang dan kerucut. Batang hanya mendeteksi terang dan gelap dan sangat sensitif terhadap tingkat cahaya rendah. Sedangkan kerucut mendeteksi warna seperti merah, hijau dan biru. Buta warna dapat terjadi jika satu atau lebih sel kerucut warna tidak ada, tidak berfungsi, atau mendeteksi warna yang berbeda dari seharusnya.

Namun, ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, antara lain:

  • Genetik. Seorang yang lahir dari orang tua yang memiliki riwayat berisiko terkena.
  • Penyakit tertentu. Kondisi medis seperti anemia sel sabit, diabetes, degenerasi makula (gangguan penglihatan pada orang tua), alzheimer (gangguan pada otak), multiple sclerosis (gangguan saraf otak, mata, dan tulang belakang), glaukoma (kerusakan saraf mata), parkinson (gangguan saraf),dan leukemia (kanker darah).
  • Obat-obatan tertentu. Beberapa obat dapat mengubah penglihatan warna, seperti digoxin, ethambutol, chloroquine, hydroxychloroquine, phenytoin dan sildenafil.
  • Penuaan. Kemampuan Anda untuk melihat warna memburuk secara perlahan seiring bertambahnya usia.
  • Bahan kimia. Paparan beberapa bahan kimia pada tempat kerja, seperti karbon disulfida dan pupuk, dapat menyebabkan hilangnya penglihatan warna.

Tipe-tipe dan Gejala

Defisiensi warna memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda. Defisiensi warna ringan dapat melihat warna secara normal dalam cahaya yang baik tetapi kesulitan dalam cahaya redup. Sedangkan beberapa kasus lainnya tidak dapat membedakan warna tertentu dalam keadaan cahaya apapun. Berikut tipe-tipe buta warna dan gejalanya, antara lain:

Buta warna merah-hijau

Gejala yang mungkin terjadi adalah:

  • Kuning dan hijau terlihat lebih merah.
  • Sulit membedakan biru dari ungu.
  • Oranye, merah, dan kuning terlihat lebih hijau.
  • Warna merah terlihat seperti abu-abu tua.
  • Warna merah terlihat kuning kecoklatan dan hijau terlihat krem.

Buta warna biru-kuning

Umumnya penderita akan mengalami hal berikut:

  • Biru terlihat seperti warna hijau, dan sulit membedakan merah muda dengan kuning dan merah.
  • Biru terlihat seperti hijau, dan kuning terlihat seperti warna abu-abu muda atau ungu.

Buta warna total

Kondisi ini merupakan kondisi yang paling parah. Penderita umumnya akan kesulitan membedakan semua warna. Bahkan segala sesuatu terlihat dalam bayangan abu-abu, tetapi kondisi ini jarang terjadi.

Baca Juga: Kenali Jenis-jenis Tes Buta Warna

Pengobatan

Tidak ada pengobatan untuk defisiensi warna terutama jika penyebabnya adalah faktor genetik. Namun, banyak metode yang dapat Anda lakukan untuk penyesuaian. Mengenakan filter berwarna pada kacamata atau lensa kontak berwarna dapat meningkatkan kemampuan untuk melihat semua warna.

Masalah defisiensi warna akibat penyakit tertentu dapat diringankan dengan mengobati penyakit yang mendasarinya. Menghentikan penggunaan obat yang menyebabkan defisiensi warna pada mata Anda juga dapat mengurangi gangguannya.

Baca Juga: Mata dan Bagian-bagian Penting yang Menyusunnya

Sumber

American Academy of Ophthalmology. 2019. What Is Color Blindness?. www. aao.org 

Mayo Clinic. 2019. Color Blindness. www.mayoclinic.org

National Eye Institute. 2019.Color Blindness. www.nei.nih.gov

NHS. 2019. Colour vision deficiency. www.nhs.uk

WebMD. 2019. What Is Color Blindness?. www.webmd.com