Berapa Usia Ideal Menikah?

Berapa Usia Ideal Menikah?

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 3 Juli 2023

Bagi sebagian besar orang, menikah merupakan sebuah impian yang harus dicapai dengan pasangan yang tepat. Namun, tahukah Anda berapa usia ideal untuk menikah?

Setiap negara memiliki patokan usia ideal yang berbeda-beda, termasuk Indonesia. Menurut UU Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 Pasal 7 ayat (2), pria ketika sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun diizinkan melakukan perkawinan.

Namun, hal tersebut masih menjadi polemik dan kontroversi karena banyak pihak menilai usia tersebut sangat tidak ideal untuk menikah. Lantas, usia berapakah yang paling ideal untuk menikah?

Usia ideal menikah

Melansir laman Women’s Health bahwa terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa usia ideal menikah adalah dimulai pada usia 25 tahun. Selain itu, ada penelitian yang menyebut bahwa usia 28 tahun untuk perempuan dan 32 tahun untuk si pria merupakan usia yang tepat untuk menikah.

Adapun menurut BKKBN menilai usia ideal menikah untuk perempuan Indonesia minimal 21 tahun dan pria 25 tahun. Berdasarkan beberapa sumber tersebut dapat disimpulkan bahwa usia ideal menikah terbaik adalah sekitar 28-32 tahun.

Angka perceraian dapat menurun hingga 50 persen apabila seseorang menikah di usia 25 tahun ke atas daripada pasangan yang menikah di usia awal 20-an. Persentase risiko perceraian juga makin menurun untuk setiap 1 tahun yang telah direlakan untuk menunda menikah.

Terdapat banyak alasan mengapa usia ideal tersebut menjadi patokan seseorang untuk menikah. Salah satunya adalah faktor kedewasaan, baik dari segi kecerdasan emosional dan kematangan pola pikir.

Selain itu, banyak orang meyakini bahwa segi pendidikan dan finansial berperan penting dalam kematangan pasangan untuk menikah. Selain itu, kedua faktor tersebut meminimalisir risiko perceraian.

Baca Juga : Berbagai Macam Kekerasan Rumah Tangga dan Cara Menyikapinya

Risiko pernikahan dini

Nikah muda atau pernikahan dini merupakan suatu hal yang biasa di Indonesia. Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), pernikahan dini di antara remaja usia belasan akhir hingga 20-an awal umumnya terjadi atas karena kehamilan di luar nikah dan adat istiadat.

BKKBN juga melaporkan bahwa lebih dari 50% pernikahan dini berujung pada perceraian. Hal ini karena banyak anak remaja yang belum cukup dewasa seperti kurang matang dalam berpikir dan menyelesaikan masalah maupun kurang berpengalaman untuk menghadapi konflik rumah tangga yang tentu berbeda dengan permasalahan saat masih berpacaran.

Usia belia memiliki potensi yang sangat besar untuk seseorang putus sekolah. Selain itu, potensi kemiskinan juga semakin meningkat akibat perampasan hak anak untuk tumbuh kembang, berpendidikan yang baik, serta bekerja.

Pada umumnya, usia minimal seseorang sudah dapat melangsungkan pernikahan tersebut belum stabil dari segi finansial serta belum yakin benar soal karir dan masa depannya. Selain itu, masih harus dihadapkan dengan tekanan dari orangtua, sekolah dan/atau kuliah.

Dari segi kesehatan, imbas yang cukup memberatkan dari perkawinan anak adalah meningkatkan risiko keguguran, kematian bayi, kanker serviks, penyakit kelamin, hingga gangguan mental akibat tekanan sosial untuk memikul tanggung jawab sebagai orang dewasa di usia yang masih belia.

Menikah saat sudah siap

Meski demikian, pada akhirnya Anda dan pasangan yang dapat menentukan waktu yang tepat kapan akan menikah. Tentu dengan pertimbangan yang matang, baik dari segi lahir maupun batin. Hal ini karena pernikahan dan perceraian merupakan fenomena sosial yang sulit diukur hanya dengan angka.

Sebaiknya Anda selalu mendiskusikan serta mempersiapkan pernikahan dengan matang agar pernikahan Anda dengan pasangan berjalan langgeng dan sejahtera.

Baca Juga : Ketahui Jenis Vaksin yang Dianjurkan Sebelum Menikah