Beda Payudara Sakit Tanda Hamil dan Menstruasi

Beda Payudara Sakit Tanda Hamil dan Menstruasi

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Merasakan nyeri pada payudara bisa terjadi pada setiap wanita. Rasa sakit tersebut juga bisa datang sebelum, saat, atau sesudah menstruasi. Beberapa perempuan juga mengalami nyeri payudara sebelum dan selama kehamilan, bahkan saat masa menyusui.

Lantas, bagaimana membedakan nyeri yang disebabkan gejala menstruasi dan kehamilan? Meski keduanya memiliki gejala yang mirip, ada tanda yang bisa dengan mudah Anda bedakan antara tanda hamil atau menstruasi (PMS). Simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: 5 Tahap Pertumbuhan Payudara pada Remaja Putri

Nyeri Payudara Tanda Menstruasi

Istilah untuk menyebut nyeri payudara adalah mastalgia. Bagi banyak perempuan, istilah ini mungkin tidak asing. Nyeri pada payudara ini biasanya terasa, seperti ditekan, sesak, atau terbakar.

Mastalgia sendiri dibagi menjadi 2 kategori, yakni siklik (siklus) dan non siklik. Nyeri payudara yang terjadi sebelum menstruasi termasuk dalam kategori mastalgia siklik atau gejala pra menstruasi sindrom (PMS). Biasanya, rasa sakit akan membaik setelah menstruasi.

Gejala Payudara Nyeri Tanda Menstruasi

Rasa nyeri payudara dan tanda menstruasi biasanya digambarkan dengan:

  • Nyeri tumpul dan berat
  • Payudara terasa lebih sintal atau penuh
  • Payudara terasa bengkak.

Gejala mastalgia siklik dapat dirasakan baik di kedua payudara maupun hanya salah satu saja.

Namun, umumnya rasa sakit terjadi pada kedua payudara, terutama bagian luar dan atas. Sakit tersebut bisa menyebar hingga ke area ketiak.

Meski umum dirasakan setiap wanita saat PMS, jika gejala sakit terlalu ekstrem hingga pembengkakan, maka hal itu dapat mengindikasi seseorang dengan penyakit payudara fibrokistik.

Penyebab Payudara Nyeri Sebelum Menstruasi 

Fluktuasi hormon merupakan penyebab umum rasa nyeri pada payudara sebelum menstruasi. Khususnya hormon estrogen dan progesteron yang berubah dari hari normal selama siklus menstruasi.

Kedua hormon ini mempersiapkan sistem reproduksi dan payudara Anda untuk kemungkinan kehamilan.

Estrogen sendiri menyebabkan saluran payudara membesar. Sedangkan progesteron adalah penyebab kelenjar susu membengkak. Karena pembengkakan itulah payudara menjadi terasa sakit.

Peningkatan kadar kedua hormon wanita tersebut memuncak pada waktu yang berbeda, estrogen memuncak selama pertengahan siklus Anda, sementara progesteron meningkat selama seminggu sebelum menstruasi.

Gejala nyeri payudara sebelum menstruasi akan berkurang dan membaik saat Anda memasuki masa menopause. Hal itu karena kadar hormon pun mengalami perubahan seiring bertambahnya usia.

Penanganan Nyeri Payudara Sebelum Menstruasi

1. Obat antiinflamasi nonsteroid 

Umumnya, rasa nyeri pada payudara akan membaik saat memasuki masa menstruasi. Namun, jika nyeri tak kunjung membaik, dokter mungkin akan memberikan obat antiinflamasi nonsteroid.

2. Obat diuretik

Bagi wanita yang mengalami nyeri payudara sebelum menstruasi dengan tingkat sedang hingga parah, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Umumnya, pemberian obat diuretik berguna untuk mengurangi retensi air, pembengkakan, dan nyeri tekan pada payudara.

Namun, perlu Anda perhatikan bahwa obat-obatan jenis diuretik hanya dapat Anda peroleh dengan resep dokter.

3. Gaya hidup sehat

Mengatur pola makan dan menu makanan bernutrisi, tidur cukup dan tidak begadang, serta melakukan rutin berolahraga bisa membantu mencegah nyeri payudara sebelum menstruasi.

Hindari konsumsi alkohol, kafein tinggi, dan makanan tinggi lemak, khususnya seminggu sebelum menstruasi untuk mengurangi gejala PMS.

4. Konsumsi vitamin

Vitamin tertentu juga dapat membantu meredakan nyeri payudara dan gejala pramenstruasi lainnya. Namun, konsultasikan dengan dokter mengenai vitamin yang aman untuk Anda.

Baca Juga: 6 Cara Membedakan Flek Tanda Kehamilan dan Menstruasi

Payudara Sakit Tanda kehamilan

Nyeri payudara non-siklik tidak terkait dengan siklus menstruasi. Rasa sakitnya mungkin bersifat sebentar atau terus-menerus.

Rasa nyerinya juga biasa digambarkan sebagai sakit, terbakar, atau payudara terasa ketat. Kondisi ini umumnya memengaruhi satu payudara dan mungkin terjadi pada area tertentu saja.

Nyeri pada payudara memang sering juga menjadi tanda kehamilan awal bagi banyak orang. Payudara yang terasa nyeri saat hamil disebabkan oleh kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh.

Saat masa kehamilan, hormon estrogen meningkatkan pertumbuhan saluran payudara, serta progesteron mendukung pertumbuhan dan pembentukan jaringan penghasil susu.

Oleh karena itu, payudara Anda mungkin terasa bengkak, sensitif, lembut, atau sakit selama awal kehamilan karena perubahan hormonal ini.

Payudara juga mungkin jadi terasa lebih berat dan penuh. Perubahan ini biasanya terjadi pada 1–2 minggu setelah pembuahan dan bisa berlangsung hingga kadar progesteron Anda stabil.

Waspadai Payudara Sakit Bukan Karena PMS atau Kehamilan

Selain tanda menstruasi dan tanda hamil, payudara yang terasa sakit juga bisa terjadi karena beberapa kondisi yang tidak berhubungan dengan keduanya.

Misalnya saja trauma pada payudara, bra tidak pas, perubahan payudara fibrokistik, dan mastitis.

Masalah kesehatan lain, seperti kostokondritis dan keseleo punggung, bahu, atau leher mungkin juga terasa seperti nyeri payudara.

Rendah kemungkinan jika nyeri payudara setelah menstruasi sebagai gejala kanker, karena sebagian besar kanker payudara tidak menyebabkan rasa sakit.

Namun, jika nyeri payudara setelah menstruasi tidak kunjung hilang, tidak ada salahnya melakukan pemeriksaan ke dokter.

Baca Juga: Tahap Perubahan Payudara Selama Kehamilan

Sumber

Flo Health. (2018). Breast Pain: Period of Pregnancy? Symptoms and Possible Causes. www.flo.health

Medical News Today. (2020). How to Tell the Difference between PMS and Pregnancy Symptoms? www.medicalnewstoday.com

Medicine Net. (2021). PMS Vs. Pregnancy: How to Tell the Difference. www.medicinenet.com

Verywell Health. (2021). Breast Pain and Menstrual Periods. www.verywellhealth.com