Tahap Perubahan Payudara Selama Kehamilan

Tahap Perubahan Payudara Selama Kehamilan

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 21 Desember 2022

Perubahan bentuk payudara merupakan hal normal saat kehamilan. Hal itu terjadi karena kehamilan memengaruhi produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh.

Hormon-hormon tersebut memiliki peran penting dalam mempersiapkan payudara menghasilkan sekresi prolaktin. Hormon prolaktin ini yang merangsang pembesaran payudara dan produksi ASI. Sementara progesteron berperan dalam membantu pembentukan dan pertumbuhan sel penghasil susu di dalam kelenjar payudara.

Oleh karenanya, perubahan bentuk payudara bagi wanita juga dapat menjadi tanda awal kehamilan. Biasanya terjadi setelah seminggu pasca pembuahan. Selain itu, perubahan payudara sering kali berlangsung seiring dengan perkembangan kehamilan hingga setelah melahirkan, dan seterusnya.

Baca Juga: Alasan Ukuran Perut Ibu Hamil Tampak Besar atau Kecil

Perubahan Payudara Setiap Trimester Kehamilan

Seperti apa rasanya jika payudara mengalami perubahan selama kehamilan? Kebanyakan ibu hamil akan merasakan payudara sedikit lebih berat dan menjadi lebih sensitif.

Namun, apa saja sebenarnya perubahan yang bisa Anda amati dan rasakan seiring berjalannya kehamilan di tiap trimester? Berikut ulasannya.

Trimester pertama

Pada trimester pertama, yakni antara minggu 0–13 kehamilan, Anda mungkin akan mengalami beberapa gejala perubahan payudara sebagai berikut:

• Ukuran membesar: Anda mungkin merasakan jika bra yang biasa digunakan tidak muat atau tidak nyaman lagi digunakan. Normal jika ukuran payudara ibu hamil naik satu atau dua cup, terutama menjelang akhir trimester pertama. Hal ini karena jaringan mempersiapkan tahap selanjutnya, yakni menyusui.

• Nyeri payudara: merasakan nyeri pada payudara juga merupakan gejala awal kehamilan. Selain terasa nyeri, payudara juga mungkin terasa berat atau geli pada minggu pertama dan kedua setelah pembuahan. Puting juga menjadi lebih sensitif bahkan terasa sakit saat disentuh.Rasa nyeri ini karena adanya peningkatan kadar hormon dalam tubuh, serta aliran darah ke jaringan payudara. Biasanya, rasa nyeri akan berangsur membaik setelah beberapa minggu, meski bisa muncul kembali pada akhir kehamilan.

• Muncul vena biru: Saat hamil, volume darah biasanya meningkat hingga 50%. Karena itulah, muncul vena biru atau yang biasa disebut “urat” di permukaan kulit, termasuk pada area payudara dan perut.Vena-vena yang muncul tersebut penting untuk mengalirkan darah dan oksigen maupun nutrisi ke seluruh tubuh terutama janin yang sedang berkembang.

Trimester kedua

Usia trimester kedua dihitung dari minggu 14–27. Selama trimester kedua, perubahan pada payudara yang dapat Anda rasakan meliputi:

• Areola lebih gelap: areola merupakan lingkaran gelap pada sekitar puting. Pada trimester kedua dan ketiga, areola menjadi lebih gelap. Hal ini kemungkinan terjadi karena perubahan hormonal yang memengaruhi pigmentasi kulit.

• Benjolan areola: selain menjadi lebih gelap, pada areola juga biasanya muncul benjolan kecil yang tidak menimbulkan rasa sakit. Adanya benjolan ini berupa kelenjar minyak yang disebut tuberkel montgomery, fungsinya untuk membantu proses menyusui agar lebih mudah.

• Benjolan payudara: beberapa kehamilan menunjukkan adanya benjolan pada payudara. Biasanya benjolan ini merupakan fibroadenoma atau tumor payudara jinak, atau galaktokel alias saluran susu yang tersumbat. Meski tidak mengkhawatirkan karena risiko kanker payudara selama kehamilan rendah, Anda sebaiknya memberitahu dokter.

Trimester ketiga

Saat minggu ke 28–40 kehamilan, artinya Anda sudah memasuki usia kehamilan trimester ketiga atau terakhir. Ada beberapa perubahan pada payudara terjadi sebagai lanjutan pertumbuhan persiapan menyusui pada usia kehamilan ini, seperti semakin membesar, nyeri, hingga kolostrum keluar.

Selain itu, mungkin akan ada perubahan lain yang baru Anda rasakan, termasuk:

• Tanda peregangan atau stretch mark: pertumbuhan jaringan terutama pada kulit menyebabkan adanya peregangan sehingga berakibat munculnya striae gravidarum alias stretch mark. Menurut penelitian, 50-90% perempuan hamil akan memiliki tandang peregangan pada kulit, paling sering di area payudara, paha, dan perut.

• Payudara semakin besar: jelang kelahiran, ukuran payudara biasanya akan semakin besar.

• Kolostrum bocor: kolostrum adalah susu pertama yang keluar berwarna kuning keemasan. Kolostrum sangat penting dan baik untuk kehidupan pertama bayi, terutama dalam membantu membentuk kekebalan tubuh.

Baca Juga: Cara Mengenali Masa Subur Melalui Lendir Serviks

Cara untuk Meredakan Ketidaknyamanan

Dengan perubahan bentuk payudara selama kehamilan, tak jarang ibu hamil akan merasa tidak nyaman, terutama bila perubahan itu juga terasa sakit atau nyeri. Namun, Anda tak perlu risau, karena ada banyak cara untuk meredakan atau mengurangi rasa tidak nyaman tersebut.

Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu meringankan gejala yakni:

• Kenakan bantalan payudara jika kolostrum bocor agar tidak menimbulkan bakteri karena area puting menjadi lembap
• Mengaplikasikan losion ketika Anda mengalami peregangan kulit payudara dan gatal-gatal. Penggunaan losion juga bertujuan mengurangi bekas stretch mark
• Pijat payudara bisa Anda lakukan untuk membantu meringankan rasa nyeri
• Lakukan pemeriksaan jika ada gejala benjolan
• Jika saluran susu tersumbat, lakukanlah kompres hangat pada payudara yang nyeri atau tersumbat.

Tips Memilih Bra saat Kehamilan

Karena payudara mengalami perubahan pada tiap trimester, Anda perlu memilih bra yang tepat. Cara ini juga bisa membantu mengurangi ketidaknyamanan.

Saat memilih bra, carilah yang memiliki karakter:

• Penopang yang bagus
• Tali lebar
• Tidak menggunakan kawat
• Kain lembut seperti katun
• Ukuran sedikit lebih longgar
• Bra khusus menyusui.

Baca Juga: Cara Merawat Payudara Selama Kehamilan