Apa Saja Penyebab Pikun dan Gejalanya?

Apa Saja Penyebab Pikun dan Gejalanya?

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 3 April 2023

 

Seiring berjalannya waktu, kemampuan daya ingat akan semakin menurun. Wajar saja kalau usia selalu dijadikan faktor utama dalam berkurangnya kapabilitas memori. Namun, apakah usia merupakan satu-satunya penyebab pikun?

Umumnya, penyebab pikun adalah karena umur yang semakin bertambah tua. Akan tetapi masih ada beberapa pemicu dari pikun yang perlu kamu waspadai. Lantas bagaimana cara membedakan pikun yang membutuhkan perhatian medis atau tidak

Apa Saja Penyebab Pikun?

Seiring bertambahnya usia, kemampuan fungsi otak, seperti daya ingat, akan menurun sedikit demi sedikit. Ini merupakan penyebab pikun yang cukup normal. Penyebab pikun akibat usia dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

  • Melambatnya peredaran darah ke otak.
  • Menurunnya kemampuan organ hipokampus dalam otak yang berperan dalam mengingat, mengumpulkan, dan memproses informasi serta memori.
  • Berkurangnya hormon dan protein yang berfungsi untuk memperbaiki dan menjaga sel otak.

Namun, terkadang ada beberapa kondisi medis yang dapat memicu pikun, seperti Alzheimer dan demensia. Gangguan Alzheimer dapat dialami oleh orang yang masih muda, tetapi penyakit ini kerap kali muncul pada orang yang berusia di atas 65 tahun.

Oleh karena itu, terkadang Alzheimer sulit dibedakan dengan pikun akibat usia sampai akhirnya berkembang menjadi lebih parah dan menyebabkan koma. Sementara itu, demensia merujuk pada kumpulan gejala yang menganggu kinerja kemampuan daya ingat.

Penyakit Alzheimer hanyalah satu dari sekian banyak masalah medis yang dapat memicu demensia. Penyakit Parkinson, infeksi tertentu, penyakit pada organ dalam, konsumsi obat-obatan tertentu, cedera di bagian kepala, dan gangguan kesehatan lainnya juga dapat menjadi penyebab demensia.

Gejala Pikun Akibat Usia

Meskipun sulit dibedakan, tetapi tetap ada beberapa perbedaan antara penyebab pikun akibat usia atau kondisi medis tertentu. Salah satu perbedaan paling utamanya adalah kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-harinya.

Pikun akibat usia dapat membuat penderitanya kesulitan dalam mengingat hal-hal kecil dan lebih lambat dalam mempelajari hal baru. Beda halnya dengan pikun yang disebabkan gangguan medis tertentu.

Pikun yang diakibatkan oleh penyakit tertentu bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti kesusahan memakai baju, mandi, dan melakukan kegiatan lain yang berhubungan dengan mengurus diri sendiri.

Jika pikun disebabkan oleh usia, Anda tidak akan mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan praktis yang sudah sering dilakukan, berbahasa, mengingat waktu, tempat, pengalaman, dan memori masa lalu, serta berpikir secara logis dan mengambil keputusan.

Berikut adalah beberapa gejala lain dari pikun yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu:

  • Kesulitan mengambil keputusan, mengingat waktu, berbahasa, berpikir, dan berperilaku secara sosial.
  • Sering lupa dan kebingungan.
  • Tidak mampu merawat diri.
  • Kesusahan mengingat tempat, wajah, atau ingatan yang familiar.
  • Perubahan sikap, perilaku, atau emosi.

Penanganan Gangguan Pikun

Cara mengatasi masalah pikun tentunya berbeda-beda tergantung dari penyebab pikun. Gangguan pada memori yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti infeksi, dapat diatasi dengan mengobati infeksi yang diderita.

Namun, masalah pikun yang disebabkan oleh penyakit Alzheimer tak dapat disembuhkan karena sampai saat ini belum ada obat yang mampu mengatasi gangguan Alzheimer.

Penderita Alzheimer hanya akan diberikan penanganan untuk menanggulangi gejala yang dialami, seperti pemberian obat antidepresan dan antipsikotik.

Di sisi lain, masalah pikun akibat usia dapat dikurangi dengan melatih fungsi otak, seperti:

  • Berolahraga secara rutin setidaknya dua kali seminggu.
  • Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.
  • Mengatur kadar stres.
  • Melatih otak dengan belajar bahasa baru, bermain game yang mengasah otak, atau mencoba hobi baru.
  • Aktif secara sosial dengan mengikuti komunitas tertentu, meluangkan waktu dengan orang terdekat, atau berkenalan dengan orang baru.
  • Tidur secukupnya.
  • Mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan bergizi imbang.
  • Menjaga kadar kolesterol, tekanan darah, berat badan, dan gula darah.

Pikun yang diakibatkan oleh cedera pada bagian kepala dapat dicegah dengan memakai pelindung kepala saat sedang melakukan aktivitas fisik.

Apabila Anda mengalami gejala dari masalah pikun akibat penyakit tertentu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Ketahui, Macam-Macam Demensia dan Gejalanya

Sumber