Ketahui, Macam-Macam Demensia dan Gejalanya

Ketahui, Macam-Macam Demensia dan Gejalanya

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 2 Januari 2023

 

Demensia merupakan kondisi yang menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan otak terhadap daya ingat dan cara berpikir. Perlu Anda ketahui, ada beberapa macam dan gejala demensia. Hal ini akan berpengaruh pada kemampuan bersosialisasi, gaya hidup, serta aktivitas sehari-hari.

Penderita demensia akan mengalami beberapa hambatan dalam aktivitas sehari-hari. Bahkan kesulitan dalam melakukan kegiatan seperti mengurus dirinya sendiri, memahami apa yang dilihat, berkonsentrasi, serta berkomunikasi dengan orang di sekitarnya.

Perlu Anda ketahui bahwa demensia berbeda dengan pikun. Pikun merupakan perubahan kemampuan berpikir dan mengingat. Hal ini biasanya terjadi seiring bertambahnya usia.

Meskipun pikun juga dapat memengaruhi daya ingat, namun hal tersebut tidak terjadi secara signifikan dan tidak menyebabkan penderitanya bergantung pada orang lain.

Risiko seseorang terserang demensia umumnya akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Namun, kondisi ini sebenarnya bukanlah merupakan bagian dari penuaan.

Demensia dapat bersifat progresif, artinya, penyakit ini dapat berkembang dan memburuk dari waktu ke waktu. Pada beberapa kasus, penderita demensia cenderung sulit untuk pulih dan kembali normal.

Beberapa macam demensia dan gejalanya

Perlu Anda ketahui, terdapat beberapa macam demensia yang terbagi berdasarkan penyebab kerusakan sel saraf, meliputi:

1. Demensia pada penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer merupakan tipe demensia yang paling umum terjadi. Sekitar 60-80% penderita demensia memiliki penyakit Alzheimer .

Alzheimer disebabkan oleh pengendapan protein di otak. Sehingga, hal tersebut dapat mengganggu dan membuat sel-sel saraf tidak bekerja secara maksimal.

Selain disebabkan oleh pengendapan protein di otak, risiko individu terserang Alzheimer juga akan meningkat akibat perubahan genetik. Dengan kata lain, ini bisa turun menurun dari orang tua.

Adapun gejala umum Alzheimer yaitu sebagai berikut.

  • Kesulitan dalam berbicara maupun berkomunikasi dengan orang sekitar.
  • Sulit dalam mengingat nama, waktu, tempat, tanggal lahir, alamat, dan informasi dasar lainnya. Bahkan kesulitan mengingat anggota keluarga.
  • Kesulitan memahami apa yang terjadi di sekitarnya.
  • Kesulitan dalam merawat dirinya sendiri. Bahkan sulit untuk berjalan hingga lupa cara berjalan.
  • Sering terjadi perubahan kepribadian dan mood yang signifikan.
  • Kesulitan dalam mengingat, sehingga sering kehilangan barang.

2. Demensia dengan Lewy Body

Memiliki kemiripan dengan Alzheimer, demensia dengan Lewy Body terjadi akibat adanya penumpukan protein tertentu pada sel-sel saraf. Sehingga, hal tersebut mengganggu penghantaran sinyal kimia di otak.

Adapun gejala yang biasanya muncul adalah sebagai berikut.

  • Gangguan daya ingat.
  • Sering melamun.
  • Suka berhalusinasi.
  • Mudah gemetar.
  • Sulit tidur di malam hari atau tiba-tiba tertidur secara mendadak saat siang hari.
  • Kesulitan dalam berpikir dan mengambil keputusan.
  • Sulit berjalan atau berjalan sangat lambat.

Baca Juga : Sebelum Terlambat, Kenali Gejala dan Penyebab Alzheimer

3. Demensia vaskular

Tipe demensia ini disebabkan oleh adanya gangguan aliran darah ke otak yang mengakibatkan terjadinya kerusakan sel otak.

Demensia vaskular umumnya terjadi pada individu yang baru mengalami serangan stroke.

Gejala yang terjadi, meliputi:

  • Daya ingat terganggu.
  • Muncul gangguan pengelihatan.
  • Halusinasi.
  • Linglung.
  • Mudah marah.
  • Sulit berbicara dan berkomunikasi dengan orang sekitar.
  • Kesulitan dalam berjalan atau berjalan sangat lambat.
  • Perubahan kepribadian dan mood yang signifikan.

4. Demensia frontotemporal

Perlu Anda ketahui, demensia frontotemporal terjadi karena kerusakan sel saraf bagian depan (frontal) dan temporal (samping) otak akibat mutasi gen-gen tertentu.

Kondisi ini akan mengganggu kemampuan berbicara, bergerak, dan emosional. Adapun gejala yang dialami penderitanya, meliputi:

  • Perubahan kepribadian dan perilaku yang signifikan.
  • Sulit berbicara.
  • Kesulitan dalam menggerakan beberapa anggota tubuh.
  • Mudah bertindak impulsif.
  • Sering dan mudah gemetar.
  • Keseimbangan tubuh terganggu.

5. Demensia campuran

Jenis demensia ini merupakan kondisi seseorang mengalami lebih dari satu tipe macam demensia. Misalnya demensia pada penyakit Alzheimer dan demensia frontotemporal.

Gejala yang dialami penderitanya akan semakin kompleks, tergantung dari tipe demensia yang dialami.

Selain kelima macam demensia di atas. Masih ada beberapa macam tipe demensia lainnya, tetapi sangat jarang terjadi.

Pencegahan demensia

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti cara mencegah demensia. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risikonya.

  • Olahraga secara teratur.
  • Istirahat yang cukup.
  • Mengatur pola makan sehat.
  • Mengelola stres dengan baik.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Berhenti merokok dan konsumsi alkohol.
  • Melatih kinerja otak secara berkala, seperti rajin membaca dan bermain teka-teki silang

Baca Juga : Tingkatkan Daya Ingat Dengan Cara Berikut

Sumber

Healthline. (2018). 10 Early Symptoms of Dementia. www.healthline.com

Help Guide. (2021). Alzheimer’s and Dementia Care: Help for Family Caregivers. www.helpguide.org

Mayo Clinic. (2021). Dementia. www.mayoclinic.org

MedicineNet. (2019). Dementia Symptoms, Causes, Types, Stages, and Treatments. www.medicinenet.com

NHS. (2020). Symptoms of dementia. www.nhs.uk

World Health Organization. (2020). Dementia. www.who.int