Apa itu Penyakit Retina? Apa Penyebabnya?

Apa itu Penyakit Retina? Apa Penyebabnya?

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Penyakit retina memiliki berbagai jenis atau variasi, tapi pada umumnya sama-sama menyebabkan gejala berupa gangguan penglihatan. Penyakit retina dapat memengaruhi bagian manapun dari retina, yaitu lapisan jaringan yang tipis di bagian dalam dinding belakang mata.

Retina memiliki jutaan sel yang peka terhadap cahaya (sel batang dan sel kerucut) serta sel saraf lainnya yang dapat menerima dan mengatur informasi visual. Retina dapat mengirimkan informasi ini ke otak melalui saraf optik sehingga Anda dapat melihat suatu objek.

Penyakit retina dapat diatasi dengan pengobatan tertentu yang disesuaikan dengan jenis dan kondisinya. Selain itu, tujuan pengobatan juga dapat bervariasi apakah untuk menghentikan atau memperlambat penyakit dan meningkatkan atau memulihkan penglihatan. Jika tidak segera diobati, beberapa penyakit retina dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang parah bahkan kebutaan.

Penyakit retina bisa disebabkan karena beberapa hal sesuai dengan jenisnya.

Baca Juga: 8 Kelainan Pada Mata yang Sering Terjadi

Jenis dan Penyebab Penyakit Retina

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit retina beserta penyebabnya:

1. Retina Diabetik

Retina diabetik dapat dialami 1 dari 3 orang yang menderita diabetes. Hal ini karena gula darah yang tinggi pada penderita diabetes berdampak pada pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk pembuluh darah kecil yang memberikan nutrisi pada retina. Kerusakan akan menyebabkan pembuluh darah kecil tersebut membocorkan darah dan cairan lain ke dalam retina.

Pembengkakan pada retina dapat menyebabkan penglihatan jadi kabur atau keruh. Selain itu, pembuluh darah abnormal baru mulai tumbuh. Pembuluh darah abnormal tersebut biasanya rapuh dan lebih mudah bocor.

2. Robekan pada Retina

Robekan retina dapat terjadi karena sesuatu yang menempel pada retina menarik terlalu keras. Hal ini dapat terjadi ketika lepasnya bagian belakang vitreous yang menempel pada bagian retina (posterior vitreous detachment).

Hal tersebut dapat membuat gel di dalam mata menjadi menyusut dan terpisah dari samping termasuk retina. Terkadang gel dapat menempel erat pada retina dan saat terpisah dapat merobek lubang dan menyebabkan robekan di retina. Cairan yang ada bisa bocor di belakang retina dan menumpuk yang membuat retina terlepas dan penderitanya terancam mengalami kehilangan penglihatan.

3. Ablasi Retina

Ablasi retina dapat terjadi ketika retina menarik diri dari jaringan yang memeliharanya. Jika tidak memperoleh suplai darah yang dibutuhkan, maka retina tidak lagi dapat berfungsi dengan semestinya. Tiga penyebabnya yaitu:

4. Rhegmatogenous

Hal ini terkait dengan robekan retina dan merupakan jenis ablasi retina yang umum terjadi. Robekan retina ini dapat disebabkan karena penuaan, rabun jauh, cedera, atau menjalani operasi mata.

5. Tractional

Tractional merupakan jaringan parut yang terbentuk saat pembuluh darah yang memberi nutrisi retina rusak dan menarik retina menjauh. Hal ini biasanya terjadi pada kasus retina diabetik.

6. Eksudatif

Hal ini dapat disebabkan karena banyak kondisi seperti penyakit radang mata, degenerasi makula yang terkait usia, kanker mata, dan beberapa kondisi sistemik atau gangguan yang terjadi di seluruh tubuh.

7. Degenerasi Makula

Pada kasus degenerasi makula, kondisi bagian tengah retina mulai memburuk. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti penglihatan sentral yang kabur atau muncul titik buta di tengah bidang visual.

Ada dua jenis degenerasi makula, yaitu degenerasi makula basah dan degenerasi makula kering. Pada umumnya seseorang akan mengalami bentuk yang kering terlebih dahulu yang kemudian berkembang menjadi bentuk basah baik di satu atau kedua mata.

8. Membran Epiretina

Membran epiretinal merupakan jaringan halus seperti bekas luka atau membran yang tampak seperti selofan berkerut yang terletak di atas retina. Jaringan membran ini dapat menarik retina yang dapat mendistorsi penglihatan. Objek yang terlihat mata mungkin akan tampak kabur atau bengkok. Hal ini dapat terjadi karena ablasio vitreus posterior, dan penyebab lainnya seperti ablasi retina, operasi mata, retinopati diabetik, dan trauma mata.

9. Retinitis Pigmentosa

Kondisi ini merupakan penyakit mata yang disebabkan karena faktor genetik di mana fotoreseptor (sel pendeteksi cahaya) pada retina mulai merosot dan menyebabkan penurunan penglihatan secara bertahap. Degenerasi terjadi secara khusus pada sel fotoreseptor retina yang disebut sel batang atau sel kerucut.

10. Oklusi Retina Cabang

Oklusi retina cabang dapat terjadi karena aliran darah yang menuju ke retina tersumbat yang disebabkan adanya gumpalan. Hal tersebut dapat merusak retina, karena retina selalu membutuhkan pasokan oksigen dan nutrisi secara konstan.

Oklusi retina cabang dapat menyebabkan hilangnya kemampuan melihat secara tiba-tiba. Selain itu, jika vena retina tersumbat, darah mungkin tidak akan mengalir dari retina yang dapat menyebabkan pembuluh darah yang tersumbat mulai berdarah dan mengeluarkan cairan.

Baca Juga: Ketahui 4 Jenis Kelainan Refraksi Mata

Sumber

Mayo Clinic. Retinal Disease. mayoclinic.org

Medline Plus. Retinal Disorders. medlineplus.gov

Medical News Today. (2021). What to Know About Retinal Disorders. medicalnewstoday.com

Verywell Health. (2022). 7 Types of Retinal Eye Disease. verywellhealth.com