Ketahui 4 Jenis Kelainan Refraksi Mata

Ketahui 4 Jenis Kelainan Refraksi Mata

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Mata merupakan organ tubuh manusia yang penting untuk dijaga kesehatannya sehingga bisa berfungsi dengan baik. Jika tidak, ada beragam jenis kelainan refraksi mata yang bisa menyerang indra penglihatan Anda.

Kelainan refraksi mata artinya, bentuk mata Anda tidak dapat membelokkan cahaya dengan benar sehingga menghasilkan gambar atau penglihatan yang kabur.

Tentu saja, hal ini akan membuat Anda tidak nyaman untuk beraktivitas sehari-hari, bahkan bisa sangat mengganggu karena Anda tak bisa melihat sesuatu dengan jelas seperti biasanya. Yuk, cari tahu berbagai jenis kelainan refraksi mata berikut ini agar Anda bisa lebih mewaspadainya.

Baca Juga: Waspadai Kanker Mata Melanoma

Jenis Kelainan Refraksi Mata

Ada beragam jenis kelainan refraksi mata. Mulai dari myopia, hyperopia, presbiopia, hingga astigmatisme.

Lantas, apa saja perbedaan dari jenis kelainan refraksi mata tersebut? Berikut penjelasan selengkapnya yang dikutip dari berbagai sumber.

1. Miopia

Miopia merupakan jenis kelainan refraksi mata yang juga disebut sebagai rabun jauh. Kondisi ini adalah ketidakmampuan untuk melihat objek yang jauh dengan jelas.

Jika Anda mengalaminya, miopia bisa menyebabkan penglihatan yang buram atau kabur pada benda-benda yang jauh. Sementara jika melihat benda dari jarak dekat, penglihatan akan jelas.

Miopia terjadi ketika cahaya yang dibiaskan difokuskan di depan retina, bukan tepat ke retina. Hal ini dapat terjadi jika bola mata Anda memiliki bentuk memanjang atau jika kornea memiliki terlalu banyak kelengkungan.

Umumnya, miopia terjadi pada masa kanak-kanak dan sering kali diturunkan. Jadi, jika salah satu keluarga Anda memiliki riwayat miopia, kemungkinan besar bagi Anda untuk mengalaminya juga.

2. Hyperopia

Jenis kelainan refraksi mata selanjutnya, yaitu hyperopia. Ini merupakan kebalikan dari miopia sehingga disebut juga dengan rabun dekat atau hipermetropi.

Hyperopia terjadi ketika sinar cahaya dibiaskan terlalu sedikit, sehingga fokus di luar retina. Ketika Anda mengalami hyperopia, kondisi ini menyebabkan penglihatan yang buruk pada objek atau benda-benda berjarak dekat.

Biasanya hyperopia terjadi pada anak-anak, yang mungkin saja bisa berkurang di masa dewasa.

Apabila hyperopia bertambah parah (yang biasanya terjadi pada usia lanjut), penglihatan bisa kabur pada seluruh jarak, baik dekat maupun jauh.

Hyperopia disebabkan oleh bola mata yang ukurannya mungkin lebih pendek atau kornea lebih datar dari biasanya. Kondisi ini bisa juga disebabkan karena lensa yang mungkin memiliki daya refraksi yang lebih rendah dari biasanya.

Baca Juga: Jenis Infeksi Mata dan Cara Mengatasinya

3. Presbiopi

Presbiopi merupakan jenis kelainan refraksi mata yang terjadi akibat penuaan. Umumnya, menyerang kelompok usia setelah 40 tahun. Kelainan refraksi mata yang satu ini terjadi seiring bertambahnya usia lensa di dalam mata.

Ketika sudah berusia lanjut, lensa akan kehilangan kekuatannya untuk berubah bentuk dengan tarikan otot siliaris sebagai respons terhadap kebutuhan akan kemampuan refraksi yang lebih besar atau lebih kecil.

Akibatnya, lensa menjadi kurang mampu mengakomodasi dirinya sendiri sehingga tidak dapat memfokuskan cahaya dari objek terdekat dengan jelas.

Meski sama-sama terjadi pada usia lanjut, presbiopi berbeda dengan degenerasi makula yang biasanya menyerang kelompok usia 70 tahunan.

Presbiopi hanya memengaruhi lensa mata dan menyebabkan seluruh bidang penglihatan menjadi kabur ketika Anda mencoba untuk fokus pada sesuatu dari dekat.

Sementara degenerasi makula dapat menyebabkan keburaman di bidang pusat penglihatan saat Anda melihat objek dekat atau jauh.

4. Astigmatisme

Jenis kelainan refraksi mata lainnya, yakni astigmatisme. Kondisi ini dapat menyebabkan Anda mengalami penglihatan kabur karena akibat kelainan pada kelengkungan kornea mata. Bahkan dalam kasus astigmatisme yang parah, pengidapnya bisa mengalami penglihatan ganda.

Pada pengidap astigmatisme, kornea mata mereka berbentuk melengkung ke satu arah atau menunjukkan area dengan kelengkungan yang berbeda, seperti bola atau telur. Jadi, tidak rata seperti bentuk kornea pada umumnya.

Selain itu, astigmatisme juga dapat disebabkan oleh suatu kondisi yang disebut keratoconus, di mana kornea menipis dan mulai menonjol keluar.

Kondisi kornea yang tidak normal tersebut menyebabkan sinar cahaya tersebar dan menjadi fokus pada titik yang berbeda di retina sehingga tidak membentuk suatu gambar tajam atau jelas.

Penderita astigmatisme pun akan mengalami kesulitan untuk melihat objek dari jarak dekat maupun jauh.

Ketika dokter mata mendiagnosis Anda dengan salah satu dari beragam jenis kelainan refraksi mata, dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk menggunakan kacamata atau lensa kontak.

Kelainan refraksi mata juga bisa ditangani dengan cara pembedahan, seperti operasi mata laser. Semuanya tergantung pada kondisi kelainan refraksi mata yang Anda alami.

Baca Juga: 8 Kelainan Pada Mata yang Sering Terjadi

Sumber

NIH National Eye Institute. (2022). Refractive Errors. nei.nih.gov

News Medical Life Science. (2019). Types of Refractive Disorder. news-medical.net

Kellog Eye Center University of Michigan Health. Refractive Errors. umkelloggeye.org

NYU Langone Health. Types of Refractive Error. nyulangone.org