Ketahui Penyebab Paru-Paru Basah dan Gejalanya
Ketahui Penyebab Paru-Paru Basah dan Gejalanya
Penulis: Ratna | Editor: Atsa
Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari
Terakhir ditinjau: 9 September 2022
Paru-paru basah merupakan infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur. Dalam bahasa medis paru-paru basah juga disebut dengan pneumonia.
Paru-paru yang terinfeksi dapat menimbulkan peradangan pada kantung udara didalam paru- paru. Kantung-kantung udara yang meradang akan membengkak dan dipenuhi dengan cairan sehingga menyumbat oksigen masuk ke dalam aliran darah. Kondisi ini lah yang disebut dengan pneumonia.
Pneumonia dapat menyerang siapapun. Namun, bayi berusia dibawah 2 tahun dan lansia diatas 65 tahun mempunyai resiko lebih besar terkena pneumonia. Hal ini disebabkan karena sistem imun mereka cukup lemah sehingga rentan terserang penyakit atau virus.
Banyak faktor yang mempengaruhi seberapa serius kasus pneumonia, tergantung jenis bakteri dan virus yang menginfeksi, tingkat imunitas, dan usia.
Penyebab
Berikut ini merupakan faktor- faktor yang menyebabkan paru-paru basah:
1. Infeksi bakteri
Infeksi paru-paru akibat bakteri ini umumnya disebut dengan pneumonia pneumokokus. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae yang biasanya hidup di saluran pernapasan bagian atas. Infeksi paru-paru akibat bakteri ini juga dapat berkembang dengan sendirinya setelah seseorang terkena flu.
Orang-orang yang berisiko besar terkena bakteri ini antara lain: orang yang baru selesai melakukan operasi, orang dengan penyakit pernapasan atau infeksi virus, dan orang yang sistem kekebalannya lemah.
Selain itu, ada juga bakteri Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumoniae, Legionella pneumophila, dan Haemophilus influenzae.
2. Infeksi virus
Virus influenza adalah virus penyebab pneumonia basah paling umum yang menyerang orang dewasa. Sedangkan pada anak-anak penyebab paling umumnya adalah Respiratory syncytial virus (RSV).
Kebanyakan pneumonia terjadi akibat infeksi virus tidak serius dan berlangsung lebih singkat dibandingkan dengan infeksi bakteri. Namun, beberapa kasus infeksi akibat virus bisa jadi parah bahkan fatal.
3. Infeksi jamur
Pneumonia akibat infeksi jamur umumnya terjadi pada penderita penyakit kronis dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Selain itu infeksi akibat jamur juga dapat terjadi apabila seseorang terpapar virus dari tanah atau kotoran burung yang terkontaminasi.
Jenis jamur yang dapat menyebabkan pneumonia antara lain: Pneumocystis jirovecii, Coccidioidomycosis, Histoplasmosis, dan Cryptococcus.
Gejala
Gejala pneumonia bisa jadi berbeda-beda tergantung jenis bakteri atau virus yang menginfeksi dan beberapa faktor lain seperti usia dan sistem kekebalan tubuh. Berikut ini gejala umum yang sering timbul ketika seseorang terjangkit pneumonia:
- Batuk berdahak
- Nyeri dan sesak saat bernafas
- Demam, berkeringat, dan menggigil
- Hilang nafsu makan
- Mual dan muntah
- Diare
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Detak jantung cepat
Tindakan Pencegahan
Salah satu tindakan untuk mencegah pneumonia adalah dengan melakukan vaksin. Terutama untuk anak- anak dibawah usia 5 tahun dan untuk orang dewasa diatas usia 65 tahun. Anda dapat melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada ahli untuk melakukan vaksin.
Selain vaksin, berikut ini hal- hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko terserang pneumonia:
- Pola hidup sehat
- Rajin mencuci tangan
- Memakai masker jika sedang flu
- Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin
- Hindari merokok
- Hindari kontak langsung dengan penderita
Baca Juga:Berbagai Jenis dan Penyebab Pneumonia
Sumber American Lung Association. 2020. Pneumonia. www.lung.org Medical News Today. 2017. What you should know about pneumonia. www.medicalnewstoday.com Medline Plus. 2020. Pneumonia. www.medlineplus.gov Web MD. 2020. Pneumonia. www.webmd.com