Harus Jeli, Pilih Ibuprofen atau Paracetamol?

Harus Jeli, Pilih Ibuprofen atau Paracetamol?

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 29 Oktober 2022

 

Mungkin Anda tidak asing lagi dengan penggunaan ibuprofen atau paracetamol. Keduanya memiliki manfaat yang sama yaitu untuk meredakan rasa nyeri dan menurunkan demam. Namun, perlu Anda ketahui bahwa keduanya tetap memiliki perbedaan.

Jika penggunaan ibuprofen atau paracetamol tidak tepat, maka hal ini akan berpotensi menimbulkan beberapa efek samping seperti mual, muntah, hingga pusing.

Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai ibuprofen dan paracetamol.

Ibuprofen

Perlu Anda ketahui, ibuprofen merupakan golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang bermanfaat untuk meredakan rasa nyeri, demam, dan peradangan.

Ibuprofen bekerja dengan cara menghambat tubuh untuk memproduksi prostaglandin, yaitu senyawa yang menyebabkan rasa nyeri, demam, dan peradangan.

Ada beberapa jenis ibuprofen yaitu tablet 400 mg, sirup, dan injeksi. Obat ini dapat aman untuk anak-anak dan orang dewasa. Namun tidak untuk ibu hamil, karena akan meningkatkan risiko gangguan kesehatan dan kecacatan pada janin.

Selain itu, pada ibu menyusui ada baiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum menggunakan ibuprofen. Pasalnya, walaupun dalam jumlah sedikit, obat ini dapat menyerap ke ASI yang akan memengaruhi kesehatan bayi.

Penggunaannya pada anak-anak pun juga memiliki batasan usia, yaitu hanya pada anak berusia 6 bulan ke atas. Pemberiaan pada anak berusia kurang dari itu harus di bawah pengawasan dokter.

Terdapat beberapa efek samping dari penggunaan ibuprofen, meliputi:

  • Ruam atau kemerahan pada kulit.
  • Penurunan nafsu makan.
  • Gangguan pencernaan.
  • Alergi.
  • Sakit kepala.
  • Gagal ginjal.

Penting untuk Anda ketahui, ibuprofen dapat memicu luka dan iritasi pada dinding lambung. Oleh karena itu, ada baiknya Anda mengonsumsi ibuprofen setelah makan.

Baca Juga : Hati-hati, Konsumsi Ibuprofen Berlebihan Dapat Merusak Kesehatan Hati

Paracetamol

Tahukah Anda bahwa paracetamol termasuk dalam obat golongan analgesik yang memiliki manfaat yang serupa dengan ibuprofen, yaitu untuk meredakan rasa nyeri dan demam.

Paracetamol bekerja dengan cara menghambat memproduksi prostaglandin untuk meredakan nyeri serta mengatur pusat suhu yang berada di otak untuk menurunkan suhu tubuh saat mengalami demam.

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, tetes, sirup, suppositoria, dan injeksi yang aman untuk semua orang, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Namun, terdapat batasan usia pada anak-anak yaitu jika usianya sudah mencapai dua bulan atau lebih.

Dosis paracetamol akan disesuaikan dengan tujuan penggunaan, bentuk sediaan obat, serta usia penggunanya. Ada baiknya untuk melakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu agar mendapatkan anjuran yang tepat.

Penggunaan paracetamol juga dapat menimbulkan efek samping, meliputi:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Sembelit atau konstipasi
  • Alergi

Pada beberapa kasus, penggunaan paracetamol akan menimbulkan efek samping yang lebih berat, seperti:

  • Sesak napas
  • Tekanan darah menurun
  • Jantung berdetak lebih cepat

Meski efek samping yang lebih berat tersebut jarang terjadi, tetapi jika hal tersebut Anda alami, harap segera temui dokter atau tim medis.

Baca Juga : Efek Samping, Dosis, dan Peringatan Obat Paracetamol yang Perlu Diketahui

Pilih ibuprofen atau paracetamol?

Meski memiliki manfaat yang sama yaitu untuk meredakan rasa nyeri dan menurunkan demam, ada baiknya Anda memperhatikan beberapa hal berikut ini sebelum memilih menggunakan ibuprofen atau paracetamol.

1. Penyebab nyeri

Jika Anda hanya mengalami nyeri, sebaiknya menggunakan paracetamol karena paracetamol hanya mampu meredakan rasa nyeri. Akan tetapi, jika nyeri terjadi karena peradangan, sebaiknya gunakan ibuprofen untuk mengatasi peradangan.

2. Lama penggunaan

Umumnya, paracetamol bisa Anda gunakan dalam jangka panjang, sementara ibuprofen hanya dianjurkan untuk digunakan dalam jangka pendek.

3. Efek samping

Jika Anda memiliki riwayat gangguan pencernaan, ada baiknya untuk menggunakan paracetamol karena ibuprofen dapat memicu luka dan iritasi pada dinding lambung. Selain itu, ibuprofen juga tidak cocok untuk orang yang memiliki riwayat penyakit asma, jantung, atau stroke.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan ibuprofen atau paracetamol

Terdapat beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan ibuprofen atau paracetamol, meliputi:

  • Batas usia penggunaan ibuprofen atau paracetamol.
  • Riwayat kesehatan yang Anda miliki.
  • Obat lain yang Anda konsumsi.
  • Dosis konsumsi ibuprofen atau paracetamol.

Adapun dosis maksimal yang perlu Anda perhatikan yaitu:

  • Ibuprofen untuk orang dewasa adalah 3.200 miligram (mg) per hari.
  • Paracetamol untuk orang dewasa adalah 4.000 miligram (mg) per hari.
  • Dosis maksimal anak-anak disesuaikan dengan berat badan anak.

Penting untuk berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan ibuprofen atau paracetamol agar manfaat obat tersebut dapat Anda rasakan secara maksimal.

Baca Juga : Cara Tepat Atasi Batuk untuk Ibu Hamil

Sumber

Drugs. (2021). Ibuprofen. www.drugs.com

Drugs. (2021). Paracetamol. www.drugs.com

London Doctors Clinic. (2021). IBUPROFEN VS PARACETAMOL. www.londondoctorsclinic.co.uk

Medibank. (2019). What’s the difference between paracetamol and ibuprofen?. www.medibank.com.au

NHS. (2018). Ibuprofen for adults (including Nurofen). www.nhs.uk

NHS. (2019). Paracetamol for adults. www.nhs.uk