Hati-hati, Konsumsi Ibuprofen Berlebihan Dapat Merusak Kesehatan Hati

Hati-hati, Konsumsi Ibuprofen Berlebihan Dapat Merusak Kesehatan Hati

Penulis: Lely | Editor: Umi

Ibuprofen adalah obat anti inflamasi non-steroid (NSAID) yang umumnya digunakan untuk mengobati penyakit dan kondisi yang menyebabkan nyeri, demam, dan peradangan ringan hingga sedang (seperti sakit gigi, kram menstruasi, dan nyeri pasca bedah).

Tak heran jika kebanyakan orang cenderung menggunakan obat ini untuk menghilangkan rasa sakit yang diderita. Namun meskipun penggunaannya telah meluas dan mudah didapatkan, ibuprofen sebaiknya digunakan dengan hati-hati dan takaran dosis yang tepat.

Ini karena jika obat yang digunakan tidak sesuai dengan resep atau petunjuk dapat merusak organ dalam tubuh Anda, termasuk organ hati. Padahal hati merupakan salah satu organ yang terlibat dalam metabolisme obat dalam tubuh Anda.

Memahami Cara Kerja Ibuprofen

Tubuh Anda melepaskan prostaglandin ketika Anda mengalami cedera. Zat seperti hormon tersebut berkontribusi terhadap peradangan, yang meliputi pembengkakan, demam, dan peningkatan kepekaan terhadap rasa sakit. Kandungan dalam ibuprofen inilah yang membantu mengurangi jumlah prostaglandin yang dibuat oleh tubuh Anda selama sementara.

Baca Juga : Waspada Konsumsi Obat Tidur

Efek Samping Ibuprofen yang Umum Terjadi

Pada dasarnya, tidak ada tingkat penggunaan obat yang aman. Penggunaan obat apa pun akan selalu mengandung risiko, bahkan dapat menghasilkan efek samping yang tidak diinginkan.

Pengaruh ibuprofen sendiri berbeda-beda pada setiap orang, tergantung pada ukuran, berat dan kesehatan Anda, riwayat alergi ketika mengonsumsi ibuprofen, obat-obatan yang Anda konsumsi bersamaan dengan ibuprofen, dan jumlah ibuprofen yang Anda konsumsi.

Umumnya, efek samping dari ibuprofen yang sering dirasakan adalah sakit perut, maag, kembung, diare, gugup, pusing (sakit kepala), ruam kulit (alergi), mual dan muntah, telinga berdengung, hingga pembengkakan pada pergelangan kaki. Meskipun tidak semua mengalami efek samping seperti di atas, ada baiknya jika Anda tetap waspada setelah mengonsumsi ibuprofen.

Bisakah Ibuprofen Menyebabkan Kerusakan Hati?

Ibuprofen dan obat NSAID lainnya memang jarang memengaruhi hati. Meski demikian, ibuprofen harus diminum dengan dosis yang tepat karena mengonsumsi obat ini secara berlebihan dapat merusak hati Anda. Hal ini diperkuat oleh sebuah studi baru dari para peneliti di University of California yang menunjukkan bahwa efek buruk ibuprofen pada kesehatan hati mungkin lebih signifikan.

Untuk menentukan dosis ibuprofen yang dapat menyebabkan masalah hati, para peneliti secara teratur memberikan ibuprofen dalam jumlah sedang pada tikus selama 1 minggu. Dosis ibuprofen diberikan setara dengan manusia dewasa yang mengonsumsi 486 mg ibuprofen per hari.

Para peneliti mengamati adanya perubahan pada organ hati tikus jantan terhadap beberapa komponen penting kesehatan, seperti asam amino, hormon, vitamin, dan pelepasan oksigen reaktif, serta hidrogen peroksida di dalam sel. Di mana dalam kondisi lebih parah, hidrogen peroksida mampu merusak protein dan memberikan tekanan pada sel-sel di hati, yang memengaruhi kesehatan organ.

Oleh karena itu, para peneliti menyarankan agar memastikan tidak mengambil lebih dari dosis ibuprofen yang disarankan dan idealnya menahan diri dari menggunakan obat ini jika gejalanya hanya ringan.

Terutama bagi Anda yang memiliki masalah dengan organ hati (seperti sirosis), agar melakukan konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi NSAID. Ini karena dilansir dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), penelitian telah menunjukkan NSAID dapat menyebabkan hasil yang meningkat hingga 15 persen pada tes fungsi hati pasien.

Efek Samping Ibuprofen Jangka Panjang

Selain efek samping yang ringan, ada baiknya Anda mendiskusikan efek jangka panjang penggunaan ibuprofen dengan dokter. Penggunaan ibuprofen secara teratur pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, serta pendarahan perut dan usus.

Efek samping yang serius bahkan dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke pada orang dengan atau tanpa riwayat penyakit jantung jika Anda terlalu banyak mengkonsumsi ibuprofen dalam jangka waktu yang lama. Risiko juga lebih tinggi jika Anda:

  • Memiliki faktor risiko lain yang memicu serangan jantung atau stroke
  • Memiliki kelainan pembekuan darah
  • Minum obat lain yang memengaruhi cara pembekuan darah Anda

Selain itu meski sangat jarang terjadi, tetapi beberapa orang dapat memiliki reaksi alergi pada ibuprofen. Jika Anda memiliki reaksi alergi terhadap obat ini seperti mengalami kesulitan bernapas, atau wajah dan tenggorokan Anda mulai membengkak, berhentilah mengonsumsi ibuprofen dan segera hubungi dokter.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Ibuprofen bisa menjadi obat bebas yang aman dan mudah dijual bebas untuk mengatasi sakit ringan. Namun jika Anda tidak menggunakannya sesuai anjuran, ibuprofen mungkin bisa berbahaya.

Karena itu, selalu waspada dan tidak ragu untuk konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi ibuprofen, terutama jika Anda mengalami efek samping yang mengganggu atau merasa telah mengonsumsi ibuprofen dalam jangka waktu lama.

Sebagian besar efek samping yang serius timbul ketika Anda meminum obat yang tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan, terlalu banyak mengonsumsi obat tersebut, atau meminumnya dalam jangka waktu yang terlalu lama. Anda dapat mengurangi risiko efek samping dengan menggunakan dosis sekecil mungkin dan tidak mengonsumsi segala jenis obat terus menerus.

Baca Juga : Penyebab Alergi Obat dan Gejalanya

Sumber
Alcohol and Drug Fondation. 2020. What is ibuprofen? www.adf.org.au
Food and Drug Administration. 2007. Ibuprofen Tablets. www.accessdata.fda.gov
GoodRx. 2019. Are NSAIDs Like Ibuprofen Bad for My Liver and Kidneys? www.goodrx.com
Healthline. 2020. Ibuprofen (Advil) Side Effects: What You Need to Know. www.healtline.com
Medical News Today. 2020. Ibuprofen could impact liver health. www.medicalnewstoday.com
Nature Research. 2020. Gender-specific changes in energy metabolism and protein degradation as major pathways affected in livers of mice treated with ibuprofen. www.nature.com