Waspadai Gejala dan Penyebab Perforasi

Waspadai Gejala dan Penyebab Perforasi

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Ada banyak masalah medis yang dapat berujung pada kematian apabila tidak segera dituntaskan, salah satunya adalah perforasi. Perforasi merupakan suatu kondisi saat terdapat lubang di bagian organ dalam.

Biasanya lubang ini muncul di bagian pencernaan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius apabila makanan yang dicerna atau tinja keluar dari saluran pencernaan melalui lubang tersebut dan mengkontaminasi organ lainnya.

Apa Penyebab Perforasi?

Terdapat beragam penyebab dari perforasi, tapi umumnya, gangguan pada organ dalam ini muncul karena adanya masalah medis pada organ pencernaan, seperti penyakit Crohn, efek muntah secara berlebih, kanker, dan penyumbatan di usus.

Selain karena masalah kesehatan usus, penyebab perforasi lainnya dapat dikarenakan penggunaan obat-obatan tertentu secara berlebih, misalnya obat penghilang rasa sakit jenis NSAID dan steroid.

Faktor eksternal juga bisa menjadi penyebab perforasi, seperti menelan benda yang bersifat asam, mengalami luka tembak atau tusukan di daerah perut, dan terbentuknya lubang saat sedang menjalani operasi di bagian pencernaan.

Apa Saja Gejala Perforasi?

Pada awalnya, Anda mungkin tidak akan menyadari tanda-tanda perforasi dalam tubuh. Namun, seiring berjalannya waktu gejala perforasi akan makin terlihat. Berikut adalah beberapa gejala perforasi yang bisa muncul:

  • Demam
  • Menggigil
  • Mual
  • Kebingungan
  • Nyeri perut yang tak tertahankan
  • Berkurangnya frekuensi buang air kecil, buang air besar, dan kentut
  • Muntah
  • Pusing
  • Detak jantung bertambah cepat
  • Adanya darah dalam tinja
  • Mudah lelah
  • Sesak napas

Jika kondisi perforasi tidak segera ditangani, Anda dapat mengalami komplikasi yang berbahaya. Salah satunya adalah infeksi dan peradangan pada saluran pencernaan atau peritonitis.

Peritonitis terjadi saat makanan, tinja, asam lambung, atau bakteri masuk ke dalam organ dalam melalui lubang tersebut. Infeksi ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui pembuluh darah dan memicu sepsis yang berpotensi menimbulkan kematian.

Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mengunjungi rumah sakit terdekat apabila Anda mengalami gejala-gejala perforasi.

Cara Mendeteksi Perforasi

Sama seperti cara mengetahui masalah medis lainnya, perforasi juga dapat dideteksi dengan serangkaian tes dan pemeriksaan, seperti:

  • Tes darah, dokter akan mengecek apakah ada pendarahan atau tanda-tanda infeksi di dalam tubuh, seperti tingkat keasaman darah, kadar sel darah putih, dan tingkat hemoglobin.
  • CT scan, melalui CT scan, dokter dapat melihat organ dalam dan mendeteksi ada tidaknya lubang pada organ-organ tersebut.
  • X-ray, berbeda dengan CT scan, X-ray dapat menelusuri ada tidaknya lubang pada organ dalam dengan melihat ada tidaknya udara yang terperangkap pada salah satu organ dalam.
  • Tes laboratorium lainnya, tak hanya tes darah, dokter juga bisa meminta Anda untuk menjalani pemeriksaan laboratorium lainnya, seperti evaluasi kadar elektrolit dalam tubuh, serta mengecek kinerja organ ginjal dan hati.

Bagaimana Perforasi Ditangani?

Perforasi adalah kondisi darurat yang perlu segera ditangani dengan pembedahan. Apabila penderita perforasi sudah mengalami infeksi, dokter akan mengatasi infeksi tersebut dengan memberikan cairan dan obat antibiotik.

Kesuksesan dari pembedahan perforasi sangat bergantung dari tingkat keparahan perforasi, seberapa lama perforasi sudah berlangsung, dan kondisi fisik penderitanya.

Sebelum menjalani pembedahan, dokter akan melakukan kolostomi atau proses mengeluarkan atau mengosongkan benda-benda dari dalam perut. Pengeluaran isi perut ini dilakukan melalui lubang yang sudah terbentuk di organ pencernaan.

Nantinya, lubang tersebut akan ditutup melalui prosedur pembedahan. Kadang kala, dokter dapat mengambil bagian kecil dari jaringan usus saat proses pembedahan. Sehabis operasi, dokter akan memberikan obat antibiotik kepada pasien untuk mencegah infeksi pasca pembedahan.

Apakah Ada Cara untuk Mencegah Perforasi?

Anda bisa mengurangi risiko mengalami perforasi dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengurangi konsumsi alkohol, berhenti merokok, dan tidak memakai obat-obatan khusus secara berlebih.

Anda juga bisa menerapkan pola makan sehat yang imbang dan teratur, rutin berolahraga, dan selalu mengikuti pengecekan kesehatan secara berkala.

Jika Anda mengalami gejala perforasi, seperti rasa nyeri di perut yang berkepanjangan dan menyakitkan, segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk mencegah kondisi yang dialami semakin parah.

Baca Juga: Kenali Berbagai Komplikasi Akibat Penyakit Crohn

Sumber

Healthline. (2018). Gastrointestinal Perforation. www.healthline.com

MedlinePlus. (2020). Gastrointestinal Perforation. www.medlineplus.gov

Medical News Today. (2018). Causes and Treatment of Gastrointestinal Perforation. www.medicalnewstoday.com

WebMD. (2021). What Is Gastrointestinal Perforation?. www.webmd.com