Waspadai Gangguan Pedofilia dan Cara Pengobatannya

Waspadai Gangguan Pedofilia dan Cara Pengobatannya

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Pedofilia merupakan suatu kondisi di mana seseorang mengalami ketertarikan secara seksual yang berkelanjutan kepada anak-anak di bawah umur atau pra pubertas. Pedofilia juga disebut sebagai paraphilia, yang merupakan suatu kondisi di mana gairan dan kepuasan seksual seseorang tergantung pada objek, aktivitas, atau bahkan situasi yang dianggap tidak biasa.

Gangguan ini dapat didefinisikan sebagai sebuah fantasi, dorongan seksual atau perilaku seksual yang berulang dan intens yang melibatkan aktivitas seksual dengan anak-anak pra remaja atau anak-anak (yang pada umumnya) berusia 13 tahun atau lebih muda. Pelaku pedofil pada umumnya lebih sering berasal dari jenis kelamin laki-laki dan dapat tertarik pada salah satu atau kedua jenis kelamin.

Gangguan pedofilia dapat didiagnosis pada seseorang yang bersedia untuk mengungkapkan gangguan parafilia tersebut serta dapat diketahui pada orang yang menyangkal ketertarikan seksual pada anak-anak tapi justru menunjukkan bukti objektif pedofilia. Pelaku pefilia seksual biasanya berasal dari keluarga, teman, atau kerabat korban. Hal-hal yang dilakukan oleh pedofilia dapat bervariasi termasuk melihat anak atau membuka baju dan menyentuh anak. Namun, hal tersebut mungkin melibatkan seks oral atau menyentuh alat kelamin dari anak atau pelaku. Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang merasa tidak diperhatikan atau kesepian dapat berisiko lebih tinggi mengalami pelecehan seksual.

Penyebab Pedofilia

Hingga saat ini penyebab pedofilia masih tidak diketahui dengan pasti. Ada beberapa bukti bahwa pedofilia dapat diturunkan dalam keluarga, meskipun tidak jelas apakah pedofilia berasal dari genetika atau tidak.

Riwayat pelecehan seksual yang terjadi pada masa kanak-kanak dapat menjadi faktor potensial dalam perkembangan pedofilia, meskipun hal ini belum sepenuhnya terbukti. Model pembelajaran perilaku diketahui bahwa seorang anak yang menjadi korban atau pengamat dari perilaku seksual yang tidak pantas dapat meniru perilaku yang sama. Orang-orang tersebut yang kehilangan kontak sosial dan seksual yang normal mungkin akan mencari kepuasan melalui cara yang kurang dapat diterima secara sosial.

Ada beberapa bukti bahwa orang dengan gangguan pedofilia memiliki tingkat trauma masa kanak-kanak yang lebih tinggi, termasuk trauma seksual ketika masa kanak-kanak. Ada juga bukti yang menghubungkan orang dengan gangguan pedofilia dengan cedera otak traumatis di masa kanak-kanak. Salah satu studi menunjukkan bahwa mereka yang mengalami gangguan pedofilia mengalami cedera otak traumatis ketika masih anak-anak dengan angka rata-rata dua kali lipat.

Metode Pengobatan Pedofilia

Berikut beberapa metode pengobatan untuk menangani kondisi pedofilia.

1. Psikoterapi

Penderita pedofilia akan diminta melakukan kegiatan konseling dengan praktisi kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater. Konseling dapat dilakukan secara individual atau kelompok. Psikoterapi meliputi terapi okupasi, terapi rekreasional, pendidikan seks, serta aktivitas lainnya yang masih dilakukan pada fasilitas perawatan.

2. Pendekatan Perilaku

Metode ini memiliki tujuan untuk memfasilitasi interaksi sosial yang memadai antara sesama orang dewasa, meningkatkan ketertarikan seksual terhadap orang dewasa, menurunkan keinginan atau dorongan seksual terhadap anak-anak, serta menekan fantasi atau pikiran untuk melakukan aktivitas seksual yang melibatkan anak-anak.

3. Pemberian Obat-obatan

Dokter dapat memberikan obat seperti medroxyprogesterone (progestin) yang mirip dengan hormon progesteron pada wanita. Selain itu, dokter juga dapat memberikan leuprolide.

Baik medroxyprogesterone dan leuprolide, dapat berfungsi untuk menghentikan kelenjar pituitari untuk memproduksi testosteron. Dengan demikian, tubuh dapat mengurangi kadar testosteron dan dorongan seksual. Dokter secara berkala dapat melakukan tes darah untuk memantau efek obat tersebut terhadap fungsi hati serta tes lainnya termasuk tes kepadatan tulang dan tes darah untuk mengukur kadar testosteron.

Obat antidepresan yang disebut inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) juga dapat membantu menangani kondisi pedofilia. Obat tersebut dapat membantu mengendalikan dorongan dan fantasi seksual serta menurunkan gairah seks dan menyebabkan disfungsi ereksi. Meski begitu, perawatan obat ini lebih efektif jika dikombinasikan bersama dengan psikoterapi dan pelatihan keterampilan sosial.

Baca Juga: Waspadai Macam-macam Kelainan Seksual

Sumber

MSD Manual. Pedophilia. msdmanuals.com

PsychCentral. (2015). Treating Pedophilia. psychcentral.com


Psychology Today. (2022). Pedophilia. psychologytoday.com

WebMD. (2012). What Is Pedophilia?. webmd.com