Waspadai Bahaya Obat Nyamuk bagi Kesehatan

Waspadai Bahaya Obat Nyamuk bagi Kesehatan

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Obat nyamuk sudah menjadi senjata ampuh yang digunakan oleh masyarakat untuk membasmi serangga pengisap darah yang menganggu tidur di malam hari. Sayangnya, Anda perlu lebih berhati-hati lagi saat memakai obat nyamuk.

Di balik kemanjurannya, ternyata terdapat bahaya yang mengintai dalam obat nyamuk bagi kesehatan! Lantas, apa saja bahaya yang perlu diwaspadai dari obat nyamuk? Cari tahu lebih lanjut di bawah!

Baca Juga: Tips Untuk Menghilangkan Bentol Karena Gigitan Nyamuk

Bahaya Obat Nyamuk bagi Kesehatan

Nyamuk tidak hanya menganggu bunga tidur tapi juga berpotensi menebarkan bibit penyakit, seperti demam berdarah dan infeksi virus Zika. Wajar saja kalau kebanyakan orang akan memakai obat nyamuk untuk mengusir serangga pengisap darah ini.

Akan tetapi, Anda perlu berpikir dua kali sebelum memakai obat nyamuk karena terdapat banyak senyawa kimia berbahaya dalam obat nyamuk bagi kesehatan, seperti:

DEET

Senyawa DEET merupakan bahan baku utama yang paling banyak dipakai untuk membuat obat nyamuk semprot.

Zat DEET sebenarnya tidak membunuh nyamuk, tapi bekerja dengan menganggu indera penciuman serangga pengisap darah tersebut dan membuatnya tidak mampu mendeteksi bau napas dan keringat manusia.

Pada akhirnya, nyamuk akan menghindari bau DEET dan menjauh dari lokasi tempat DEET disemprotkan.

Senyawa DEET memang dinyatakan aman untuk digunakan, tetapi pada beberapa kasus, zat DEET yang dipakai secara berlebih dapat menimbulkan beragam masalah kesehatan, seperti:

  • Iritasi atau pelepuhan pada kulit
  • Sesak napas
  • Kejang-kejang
  • Sakit kepala
  • Sendi menjadi kaku
  • Masalah pada saraf
  • Gangguan pembelajaran, memori atau sistem motorik

Selain itu, bahaya zat DEET dalam obat nyamuk tidak hanya bagi kesehatan saja, tapi juga lingkungan. Senyawa kimia ini berpotensi mencemari air tanah karena tidak dapat terurai dengan cepat.

Picaridin

Selain DEET, ada pula obat nyamuk yang memakai picaridin sebagai bahan baku utamanya. Zat kimia ini tidak sebau dan seberminyak obat nyamuk berbahan dasar DEET, serta tidak merusak plastik serta pakaian.

Picaridin dapat mengiritasi mata dan berbahaya bagi satwa laut dan ganggang laut. Penggunaan obat nyamuk picaridin tidak direkomendasikan untuk anak berusia di bawah dua tahun.

Siflutrin

Senyawa kimia berbahaya lain dalam obat nyamuk adalah siflutrin. Zat yang satu ini diyakini dapat merusak keseimbangan sodium dan potasium dalam saraf dan memicu gangguan pada otot, perilaku, dan koordinasi tubuh.

Zat siflutrin juga ditemukan dapat menurunkan kadar gula darah dan sel darah merah, serta menganggu kinerja organ hati. Senyawa siflutrin juga berbahaya bagi lingkungan, khususnya untuk satwa laut dan lebah madu.

IR3535

Senyawa IR3535 sering ditemukan pada obat nyamuk berbentuk lotion. Berbeda dengan obat nyamuk berbahan dasar picaridin, zat IR3535 dapat merusak pakaian dan plastik, serta mampu mengiritasi mata.

Piretroid

Zat piretroid kerap kali digunakan sebagai bahan baku pengusir hama dan serangga, termasuk nyamuk. Sayangnya, senyawa kimia ini berbahaya bagi kesehatan karena dapat meracuni sistem saraf pusat.

Saat seseorang terpapar dengan senyawa piretroid, maka orang tersebut dapat mengalami mual, iritasi atau sensasi panas pada kulit, gatal-gatal, kesulitan untuk bergerak, dan sesak napas.

Tidak hanya itu, zat kimia ini juga berpotensi menganggu kinerja endokrin dan berisiko menimbulkan kanker. Selain berbahaya untuk manusia, senyawa piretroid juga bisa berakibat fatal pada hewan laut.

Permethrin

Selain DEET, Anda akan sering menemukan zat permethrin dalam jenis obat nyamuk semprot. Jika terpapar dalam takaran yang tinggi, Anda dapat mengalami gangguan pada saraf yang memicu kejang-kejang serta masalah koordinasi tubuh, memori, dan pembelajaran.

Serupa dengan senyawa sifltrin, zat permethrin juga berbahaya bagi hewan laut dan lebah madu.

Baca Juga: Pahami Daur Hidup Nyamuk dan Cara Membasminya

Menghindari Bahaya Obat Nyamuk bagi Kesehatan

Jangan langsung takut saat melihat obat nyamuk, karena sebenarnya Anda tetap bisa menggunakan pengusir serangga ini secara aman.

Sebelum memakai obat nyamuk, baca aturan pakainya terlebih dahulu dan gunakan dengan takaran yang tepat. Sebaiknya pilih obat nyamuk yang mengandung maksimal 20 persen DEET atau 5-20 persen picaridin.

Jangan menyemprotkan atau menggunakan obat nyamuk di bagian, wajah, mata, dan mulut. Anda hanya bisa membalurkan lotion obat nyamuk pada bagian kulit yang tidak tertutup pakaian. Sebaiknya cuci pakaian yang terkena obat nyamuk sebelum digunakan kembali.

Jangan biarkan anak memakai obat nyamuk sendirian. Orangtua perlu memakaikan obat nyamuk secara aman ke anak. Obat nyamuk juga tidak boleh digunakan untuk anak di bawah dua bulan. Akan lebih baik jika Anda memakai jaring-jaring penangkal nyamuk untuk Si Kecil.

Apabila Anda mengalami gejala keracunan obat nyamuk, seperti batuk, sesak napas, kejang-kejang, muntah, kesulitan untuk fokus, tremor, atau merasa perut tidak nyaman, segera kunjungi dokter untuk menjalani penanganan secepatnya.

Baca Juga: Waspadai Nyamuk Aedes Aegypti! Ini Ciri-cirinya!

Sumber

Chemical Safety Facts. What You Want to Know About Insect Repellent and Chemical Safety. www.chemicalsafetyfacts.org

Consumer Reports. (2019). How Safe is DEET?. www.consumerreports.org

Harvard Health Publishing. (2020). Be Vigilant About Bug Spray. www.health.harvard.edu

Made Safe. Chemicals of Concern in Bug Repellent. www.madesafe.org

MedlinePlus. (2019). Bug Spray Poisoning. www.medlineplus.gov

NPIC. (2009). Picaridin. www.npic.orst.edu

Poison Control. Insect Repellents Components and Risks. www.poison.org