Waspadai Abortus Inkomplit pada Ibu Hamil

Waspadai Abortus Inkomplit pada Ibu Hamil

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Pada kasus tertentu, adanya gangguan saat kehamilan dapat menyebabkan keguguran atau masalah kesehatan yang membutuhkan proses pengeluaran janin. Sayangnya, masalah ini bisa bertambah runyam jika sisa jaringan saat kehamilan tidak keluar dengan sempurna.

Kondisi di atas dikenal sebagai abortus inkomplit dan dapat menyebabkan berbagai keluhan yang menganggu aktivitas sehari-hari jika tidak segera ditangani dengan tepat. Kenali apa saja tanda-tanda abortus inkomplit beserta penanganannya di bawah!

Baca Juga: Ketahui Metode Pembersihan Rahim Setelah Keguguran

Apa Itu Abortus Inkomplit?

Abortus inkomplit adalah suatu kondisi saat masih ada sisa-sisa jaringan yang menempel pada rahim dan tidak meluruh seutuhnya saat proses pengeluaran janin atau keguguran.

Biasanya jaringan yang tersisa dapat keluar dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun, ada kalanya, tubuh mengalami kesulitan untuk mengeluarkan jaringan-jaringan yang masih menempel dan mengakibatkan abortus inkomplit.

Jika kondisi ini tidak diatasi, Anda dapat mengalami pendarahan yang berkepanjangan dan banyak atau bahkan infeksi.

Apabila seorang wanita mengalami kondisi abortus inkomplit, maka ada beberapa gejala yang dapat dialami, seperti:

  • Nyeri atau kram perut yang intens
  • Demam atau mengalami gejala seperti pilek
  • Pendarahan dari vagina dalam jumlah banyak dan jangka waktu yang lama
  • Adanya gumpalan darah yang keluar dari vagina
  • Sakit pada bagian pantat, punggung, vagina, serta daerah di antara anus dan alat kelamin

Abortus inkomplit yang tidak ditangani dengan tepat dapat memunculkan komplikasi yang berbahaya bagi penderitanya, seperti infeksi dan peradangan pada bagian rahim, perut, atau panggul, serta masalah pada peredaran darah yang dapat memicu pendarahan yang parah.

Bagaimana Abortus Inkomplit dideteksi?

Selain dari tanda-tanda fisik berupa pendarahan dan gumpalan darah, kondisi abortus inkomplit masih perlu dideteksi dan dicek ulang oleh dokter.

Apabila Anda dicurigai mengalami abortus inkomplit, dokter akan meminta Anda untuk menjalani beberapa pemeriksaan, seperti tes ultrasound, untuk mengecek ada tidaknya jaringan-jaringan yang masih tersisa dalam rahim

Bagaimana Penanganan untuk Abortus Inkomplit?

Untungnya, ada beberapa penanganan yang bisa dilakukan untuk mengatasi abortus inkomplit. Semuanya tergantung kondisi dari pasien dan saran dari dokter yang menangani. Berikut adalah beberapa penanganan yang dapat diterapkan untuk mengatasi abortus inkomplit:

Pengawasan oleh Dokter

Apabila dokter melihat kalau keadaan pasien bisa membaik dengan sendirinya, dokter tidak akan melakukan intervensi apapun dan membiarkan jaringan yang tersisa keluar dengan sendirinya sambil mengawasi kondisi pasien.

Apabila jaringan-jaringan yang tersisa tidak kunjung keluar atau pasien mengalami pendarahan yang berlebih, maka dokter akan menyarankan pembedahan dan transfusi darah.

Pemberian Obat

Penanganan berikutnya untuk abortus inkomplit adalah pemberikan obat misoprostol. Obat ini dapat membantu memperlancar proses keluarnya jaringan-jaringan yang masih tersisa dengan meningkatkan kontraksi rahim.

Medikasi ini dapat dikonsumsi secara oral atau dimasukkan secara langsung ke dalam organ intim. Ketika memakai obat ini, Anda dapat mengalami efek samping, berupa rasa nyeri, diare, mual, dan muntah.

Apabila pemberian obat tidak dapat membantu proses keluarnya jaringan-jaringan yang masih menempel dalam rahim, dokter akan menganjurkan Anda untuk mengikuti operasi.

Operasi Kuretase

Saat tubuh pasien tidak bisa mengeluarkan jaringan yang tersisa secara alami, operasi kuretase akan dilakukan untuk mengatasi abortus inkomplit.

Sebelum menjalani pembedahan, Anda akan diberikan obat bius untuk mengurangi rasa nyeri saat operasi. Pemberian obat bius dapat berupa tipe lokal ataupun umum, tergantung dari hasil diskusi Anda dengan dokter.

Ketika Anda menjalani operasi kuret, dokter akan langsung memasukkan alat yang dapat menghisap jaringan-jaringan yang tersisa ke dalam rahim yang sudah terbuka.

Setelahnya, dokter akan membersihkan jaringan-jaringan yang masih menempel di bagian dinding rahim dengan alat kuret.

Meskipun aman untuk dilangsungkan, terdapat beberapa komplikasi yang dapat terjadi seusai Anda menjalani operasi ini, seperti:

  • Infeksi
  • Adanya lubang atau luka di rahim
  • Kerusakan pada rahim
  • Pendarahan
  • Reaksi alergi dari obat bius
  • Terbentuknya jaringan parut di dinding rahim

Selalu Diskusikan dengan Dokter Terlebih Dahulu!

Tentunya Anda perlu memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu untuk memastikan apakah Anda memang mengalami abortus inkomplit atau tidak.

Jika Anda memang menderita abortus inkomplit, dokter akan menyarankan penanganan yang paling sesuai untuk Anda.

Baca Juga: Keluar Darah Terus Menerus Pasca Keguguran, Apakah Aman?

Sumber

Cleburne Pregnancy Center. (2021). What Are the Signs of an Incomplete Abortion?. www.cleburnepc.com

Medscape. (2018). Early Pregnancy Loss. www.reference.medscape.com

MedlinePlus. (2020). Miscarriage. www.medlineplus.gov

Radiopaedia. (2021). Incomplete Miscarriage. www.radiopaedia.org

Tommy’s. Incomplete Miscarriage. www.tommys.org

Verywell Family. (2020). What Is Incomplete Miscarriage?. www.verywellfamily.com