Waspada, Ini Bahaya Termometer Air Raksa

Waspada, Ini Bahaya Termometer Air Raksa

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Termometer air raksa merupakan jenis termometer yang mudah Anda temui di pasaran. Namun perlu Anda perhatikan, ada sederet bahaya termometer air raksa yang sebaiknya Anda waspadai.

Termometer air raksa dipilih karena harganya yang terjangkau dan mudah menggunakannya. Selain itu, hasil penghitungannya juga cukup akurat untuk mengukur suhu tubuh.

Sayangnya, kandungan air raksa dalam termometer ketiak ini mengandung bahaya yang banyak orang tidak menyadarinya.

Cairan berwarna perak yang ada dalam tabung kaca termometer yang disebut sebagai air raksa atau merkuri dapat mengancam kesehatan. Itulah mengapa ahli medis mulai menyarankan beralih dari penggunaan termometer air raksa. Oleh karena itu, Anda sebaiknya juga memilih jenis termometer lain yang lebih aman.

Bahaya Termometer Air Raksa

Perlu Anda ketahui, kandungan air raksa dalam termometer ini merupakan senyawa merkuri yang terkenal sebagai zat berbahaya.

Menurut WHO, merkuri memiliki efek toksik pada sistem saraf, pencernaan dan kekebalan tubuh, paru-paru, ginjal, kulit, hingga mata. Tidak heran apabila WHO menetapkan merkuri sebagai salah satu dari sepuluh bahan kimia atau kelompok bahan kimia yang menjadi perhatian utama kesehatan masyarakat.

Oleh karenanya, termometer air raksa tidak disarankan untuk digunakan sehari-hari karena cairan merkuri yang terdapat di dalamnya bisa saja bocor.

Ketika air raksa dari termometer keluar dan menguap, akan menimbulkan efek kesehatan yang berbahaya saat terhirup oleh manusia. Bahkan, dampak negatif ini akan lebih serius ketika terpapar pada bayi, anak-anak, dan ibu hamil.

Gejala Keracunan Air Raksa atau Merkuri

Anda pun perlu memahami gejala keracunan zat berbahaya yang satu ini. Berikut beberapa tanda seseorang yang mungkin mengalami keracunan air raksa atau merkuri, yang patut untuk Anda waspadai.

  • Kehilangan penglihatan tepi,
  • Perasaan “kesemutan” yang umumnya terjadi di tangan, kaki, dan di sekitar mulut,
  • Kurangnya koordinasi gerakan,
  • Gangguan bicara, pendengaran, berjalan, dan/atau
  • Kelemahan otot.

Jika terpapar dalam jangka panjang, gejala keracunan merkuri tentu bisa menjadi lebih parah.

Paparan merkuri yang terjadi terus-menerus dalam waktu lama dapat mengakibatkan beberapa gangguan berikut ini:

  • Tremor.
  • Terjadi perubahan emosional seperti perubahan suasana hati, lekas marah, gugup, rasa malu yang berlebihan.
  • Insomnia.
  • Perubahan neuromuskular seperti kelemahan, atrofi otot, kedutan.
  • Sakit kepala.
  • Gangguan sensasi.
  • Perubahan respon saraf.
  • Memburuknya fungsi mental.

Paparan yang lebih tinggi juga dapat menyebabkan efek pada ginjal, gagal napas, bahkan kematian.

Baca Juga : Mengenal Merkuri dan Bahayanya untuk Kesehatan

Hal yang Harus Dilakukan saat Termometer Air Raksa Pecah

Nah, untuk meminimalisir efek berbahaya dari paparan merkuri, Anda perlu mengetahui cara penanganan termometer air raksa yang rusak.

  1. Jika tumpahan terjadi pada karpet, gorden, pelapis atau permukaan penyerap lainnya, Anda sebaiknya membuang benda-benda yang terkontaminasi sesuai dengan cara pembuangan yang tepat.
  2. Tidak perlu membuang semuanya, Anda hanya cukup memotong bagian bahan penyerap yang terkontaminasi zat merkuri.
  3. Buka pintu dan jendela, tinggalkan ruangan selama kurang lebih 15 menit untuk meminimalisir bahaya jika merkuri terhirup.
  4. Kenakan sarung tangan selama membersihkan merkuri dari termometer yang pecah.
  5. Kumpulkan pecahan tabung kaca termometer secara berhati-hati dan masukkan ke dalam kantong plastik.
  6. Bersihkan air raksa yang tercecer menggunakan lap dan buang ke dalam kantong plastik.
  7. Gunakan senter sebagai pencahayaan tambahan untuk menemukan serpihan tabung kaca termometer yang tercecer.
  8. Tinggalkan ruangan yang terpapar merkuri dalam waktu 24 jam usai dibersihkan agar risiko bahaya dapat dicegah.

Hindari Hal Ini Ketika Termometer Air Raksa Rusak

Apabila termometer air raksa yang Anda miliki rusak dan mengeluarkan cairan dari dalam tabung kaca, sebaiknya hindari beberapa hal berikut ini.

  • Jangan pernah menggunakan penyedot debu untuk membersihkan merkuri. Vakum akan menempatkan merkuri ke udara dan meningkatkan paparan.
  • Jangan pernah menggunakan sapu untuk membersihkan merkuri, karena hal ini justru akan memecah merkuri menjadi tetesan yang lebih kecil dan menyebarkannya. Tentunya hal ini akan menjadi lebih berbahaya.
  • Jangan pernah menuangkan merkuri ke saluran pembuangan. Ini bisa menyumbat saluran pada pipa ledeng dan menyebabkan masalah di masa depan. Jika dibuang, dapat menyebabkan polusi septic tank atau instalasi pengolahan limbah.
  • Jangan pernah berjalan-jalan jika sepatu Anda mungkin terkontaminasi merkuri. Pakaian yang terkontaminasi juga dapat menyebarkan merkuri.

Mengingat bahaya termometer air raksa bisa mengancam kesehatan dalam jumlah kecil maupun besar, Anda pun disarankan untuk memilih termometer jenis lainnya yang lebih aman untuk Anda gunakan.

Baca Juga : Ragam Jenis Termometer dan Cara Penggunaan yang Tepat

Sumber

EPA. Mercury Thermometers. epa.gov

EPA. What to Do if a Mercury Thermometer Breaks. epa.gov

WebMD. (2000). Mercury Thermometer Threat. webmd.com

World Health Organization. (2017). Mercury and health. who.int