Mengenal Merkuri dan Bahayanya untuk Kesehatan

Mengenal Merkuri dan Bahayanya untuk Kesehatan

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 11 Januari 2023

 

Anda mungkin mengetahui merkuri sebagai bahan yang berbahaya pada produk kecantikan, seperti skincare atau makeup. Selain itu, merkuri ternyata juga dapat mengontaminasi makanan, lho.

Meski hanya dalam jumlah kecil, terpapar atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi merkuri dapat berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Perlu Anda ketahui bahwa merkuri adalah zat alami yang ada di bumi. Merkuri juga diproduksi di berbagai keperluan industri dan medis. Karena itulah, merkuri dapat ditemukan di udara, air, maupun tanah.

Anda bisa terpapar merkuri melalui kontak kulit, mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, seperti ikan laut, atau menghirup uap merkuri yang tidak terlihat dan tidak berbau. Paparan merkuri juga bisa Anda dapatkan dari proses industri, termometer dan mesin tekanan darah, perawatan gigi, serta cat lama.

Baca Juga: Efek Berbahaya dari Flakka

Gejala Keracunan Merkuri

Ketika Anda terpapar, merkuri bisa menyebabkan keracunan. Dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak dan bayi yang belum lahir adalah yang paling rentan terhadap efek keracunan merkuri.

Ciri khas paparan merkuri pada manusia, yakni menyebabkan efek neurologis. Secara umum, keracunan merkuri dapat ditandai dengan beberapa gejala, seperti:

  • Kecemasan
  • Depresi
  • Sifat lekas marah
  • Masalah memori
  • Mati rasa
  • Sakit kepala
  • Tubuh gemetar atau tremor.

Pada orang dewasa, gejala keracunan merkuri bisa menjadi lebih spesifik, seperti:

  • Kesulitan mendengar dan berbicara
  • Kurang koordinasi
  • Kelemahan otot
  • Kehilangan saraf di tangan dan wajah
  • Kesulitan berjalan
  • Gangguan penglihatan, seeprti kebutaan.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, paparan merkuri lebih rentan pada anak-anak dan bayi yang baru lahir. Ketika anak-anak dan bayi terpapar, mereka berisiko lebih tinggi untuk mengalami keterlambatan tumbuh kembang.

Beberapa gangguan tumbuh kembang pada bayi dan anak kecil akibat paparan merkuri tingkat tinggi, yakni:

  • Keterlambatan kognisi atau pengertian
  • Gangguan keterampilan motorik halus
  • Perkembangan bicara dan bahasa yang lambat
  • Gangguan kesadaran visual-spasial
  • Gejala ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

Baca Juga: 10 Peran Zat Tembaga Pada Tubuh Manusia

Bahaya Terpapar Merkuri

Tidak hanya bisa menyebabkan berbagai gejala tidak nyaman yang mengganggu aktivitas sehari-hari, terpapar merkuri dalam jangka panjang pun bisa berakibat fatal.

Inilah bahaya paparan merkuri tingkat tinggi dalam jangka waktu lama sehingga menyebabkan keracunan merkuri akut:

1. Kerusakan Saraf

Bahaya terpapar merkuri tingkat tinggi dalam jangka waktu lama, yaitu bisa menyebabkan kerusakan saraf.

Pada awalnya, kontaminasi merkuri di dalam tubuh akan menyebabkan refleks yang lambat, kerusakan keterampilan motorik, dan gangguan kecerdasan.

Ketika paparan merkuri dalam darah Anda semakin tinggi, efek neurologis ini bisa berdampak dalam jangka panjang. Efek yang satu ini mungkin akan lebih terlihat pada bayi dan anak kecil yang masih dalam tahap tumbuh kembang.

Akibatnya, anak-anak akan mengalami perkembangan yang tidak sesuai dengan usianya. Jadi, cenderung berbeda dengan anak normal lainnya yang sebaya.

Keracunan merkuri tingkat tinggi dalam jangka waktu lama ini bahkan bisa menyebabkan bayi dan anak kecil mengalami mati rasa hingga kelumpuhan.

2. Efek Reproduksi

Keracunan merkuri juga berisiko menyebabkan komplikasi berupa gangguan pada organ reproduksi.

Paparan merkuri tingkat tinggi pada tubuh manusia dapat menyebabkan berkurangnya jumlah sperma atau penurunan kesuburan dan juga dapat mengakibatkan masalah dengan janin.

Kemungkinan efek samping paparan merkuri pada janin bisa berupa kelainan bentuk, penurunan tingkat kelangsungan hidup janin, penurunan pertumbuhan, dan ukuran bayi baru lahir saat lahir.

3. Risiko Kardiovaskular

Paparan merkuri pada tubuh juga bisa menyebabkan Anda lebih berisiko mengalami penyakit kardiovaskular.

Hal ini karena merkuri dapat membantu meningkatkan akumulasi radikal bebas dalam tubuh sehingga menempatkan sel-sel pada risiko kerusakan.

Radikal bebas bisa meningkatkan risiko masalah jantung, seperti serangan jantung dan penyakit jantung koroner.

Cara Mengatasi Keracunan Merkuri

Sebelum didiagnosis mengalami keracunan, Anda akan menjalani beberapa pemeriksaan oleh dokter, seperti tes darah atau tes urine untuk mengukur kadar merkuri dalam tubuh Anda.

Selain pemeriksaan fisik, dokter akan menanyakan apa saja gejala dan sudah berapa lama tanda-tanda keracunan itu berlangsung. Dokter juga akan bertanya mengenai kebiasaan dan gaya hidup Anda.

Keracunan merkuri ini tidak memiliki jenis pengobatan yang pasti. Dokter biasanya hanya akan menyarankan Anda untuk mengurangi paparannya.

Misalnya, jika keracunan merkuri disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan laut, dokter akan menyarankan Anda untuk mengurangi atau bahkan menghindarinya.

Sementara itu, apabila keracunan merkuri disebabkan oleh lingkungan atau industri pekerjaan, tertentu, dokter mungkin dapat menyarankan Anda untuk menghindari zat-zat berbahaya tersebut.

Dokter juga bisa menyarankan Anda untuk melakukan terapi khelasi. Dengan cara menyuntikkan larutan kimia yang disebut EDTA ke dalam aliran darah sehingga bisa mengikat mineral berlebih pada tubuh.

Baca Juga: Ketahui Bahaya Air Raksa bagi Tubuh

 

Sumber

Better Health Channel. Mercury exposure and poisoning. www.betterhealth.vic.gov.au

Healthline. (2018). Understanding Mercury Poisoning. www.healthline.com

Medical News Today. (2018). Mercury poisoning: Symptoms and treatment. www.medicalnewstoday.com