Urotractin: Fungsi, Cara Pakai, dan Efek Samping

Urotractin: Fungsi, Cara Pakai, dan Efek Samping

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Infeksi saluran kemih merupakan salah satu gangguan fisik yang ditandai dengan kesulitan atau rasa nyeri saat buang air kecil. Penyakit ini tentunya sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan berpotensi menjadi lebih parah jika tidak segera ditangani.

Ketika Anda mengalami infeksi saluran kemih, maka Anda perlu berkonsultasi ke dokter untuk diberikan obat yang tepat. Dokter dapat memberikan Anda obat Urotractin untuk mengatasi infeksi saluran kemih yang dialami. Lantas, apa saja fungsi, cara pakai, dan efek samping dari Urotractin?

Baca Juga: Penggunaan Antibiotik untuk Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Fungsi Urotractin

Infeksi saluran kemih atau ISK dapat terjadi saat ada bakteri atau virus yang menyerang sistem saluran buang air kecil, seperti kandung kemih, ginjal, dan saluran kandung kemih.

Ciri khas dari penyakit ini adalah adanya sensasi panas atau rasa nyeri saat buang air kecil. Kadang kala, infeksi saluran kemih juga dapat membuat darah keluar beserta air seni.

Saat Anda mengalami infeksi saluran kemih, dokter dapat meresepkan obat Urotractin yang termasuk golongan obat antibiotik quinolone. Fungsi utama dari Urotractin adalah mengobati infeksi saluran kemih akut maupun kronis.

Senyawa utama Urotractin adalah asam pipemidat yang ampuh menanggulangi infeksi saluran kemih akibat bakteri gram positif ataupun negatif. Zat ini bekerja sebagai obat anti bakteri yang dapat menghambat sintesis DNA dari bakteri.

Selain itu, senyawa asam pipemidat dalam Urotractin juga cocok untuk mengatasi infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri yang tahan dengan antibiotik golongan asam nalidiksat dan asam pirimidin.

Cara Pakai

Anda tidak perlu bingung dengan cara pakai Urotractin karena obat ini dapat dikonsumsi sebelum maupun sesudah makan. Anda dapat memakan sebanyak 1 kapsul 2 kali sehari setiap 12 jam.

Biasanya, Anda perlu mengonsumsi Urotractin selama minimal 10 hari untuk mengurangi peluang kambuhnya infeksi saluran kemih. Tentunya Anda tetap perlu mengikuti instruksi cara pakai Urotractin dari dokter sebelum mengonsumsi obat antibiotik ini.

Efek Samping Urotractin

Meskipun Urotractin sering diberikan untuk menanggulangi infeksi saluran kemih, tetapi dibalik keampuhan obat ini, terdapat efek samping yang dapat muncul saat dikonsumsi oleh beberapa orang, seperti:

  • Sakit perut
  • Mual
  • Muncul ruam-ruam pada kulit
  • Gangguan secara psikis
  • Pusing
  • Vertigo
  • Masalah pada panca indra, seperti penciuman, pengecap, perasa, penglihatan, dan pendengaran.

Jika Anda mengalami efek samping yang tertera atau yang tidak tercantum di atas, segera hentikan pemakaian Urotractin dan kunjungi dokter.

Sebelum Menggunakan

Sayangnya, obat Urotractin tidak boleh dikonsumsi oleh anak yang berusia di bawah tiga bulan, wanita yang sedang hamil atau menyusui, orang yang alergi dengan senyawa asam pipemidat, penderita gangguan saraf, penderita porfiria, serta orang yang memiliki masalah pada organ ginjal atau hati.

Apabila Anda memiliki kondisi medis tertentu atau mengonsumsi obat-obatan khusus, beritahukan ke dokter sebelum mengonsumsi Urotractin untuk memastikan bahwa Anda boleh menggunakan antibiotik ini.

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Infeksi Saluran Kemih?

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, akan lebih baik jika Anda dapat melakukan beberapa cara ini untuk mencegah infeksi saluran kemih, seperti:

1. Membersihkan Anus dengan Benar

Bakteri yang menempel pada tinja di anus dapat secara tidak sengaja masuk ke organ intim ketika Anda menerapkan cara membersihkan anus dari belakang ke depan. Sebaiknya, bersihkan anus dari depan ke belakang sehabis buang air besar untuk mencegah infeksi bakteri dari kotoran.

2. Mengonsumsi Air Secukupnya

Kurang minum air berpotensi membuat Anda lebih rentan terserang infeksi saluran kemih. Meminum air dapat membuat Anda buang air kecil dengan teratur. Secara tidak langsung, air seni dapat membantu mengeluarkan bakteri pemicu infeksi dari saluran kemih.

3. Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat

Bagi beberapa pasangan yang tidak ingin mempunyai anak terlebih dahulu akan menggunakan alat kontrasepsi. Sayangnya, alat kontrasepsi yang tidak tepat, seperti kondom spermisida atau diafragma, dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri di organ intim.

4. Menghindari Produk Pembersih Alat Intim yang Mengiritasi

Beberapa produk pembersih atau deodoran vagina justru bisa menjadi bumerang untuk Anda. Produk-produk tersebut dapat menyebabkan iritasi pada alat kelamin dan saluran kemih.

Jika Anda memiliki keluhan atau gejala dari infeksi saluran kemih, seperti warna urine yang keruh, kesulitan, rasa nyeri, atau sensasi panas saat buang air kecil, dan keinginan untuk terus buang kecil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Baca Juga: Tips Mencegah Infeksi Saluran Kemih dan Cara Mengobati

Sumber

Inxight Drugs. Pipemidic Acid. www.drugs.ncats.io

Lifepack. Urotractin 400Mg – 60 Kapsul – Mengobati Infeksi Saluran Kemih. www.lifepack.id

Mayo Clinic. (2021). Urinary Tract Infection (UTI). www.mayoclinic.org

MIMS. Urotractin. www.mims.com

PubChem. Pipemidic Acid. www.pubchem.ncbi.nlm.nih.gov