Memahami Tujuan, Prosedur, dan Efek Samping Analisis Gas Darah

Memahami Tujuan, Prosedur, dan Efek Samping Analisis Gas Darah

Penulis: Dita | Editor: Umi

Analisis gas darah atau arterial blood gas (ABG) merupakan bentuk tes diagnostik pada darah yang diambil lewat arteri. Tujuannya untuk memberikan gambaran secara umum tentang berapa banyak oksigen dan karbon dioksida yang terkandung dalam darah Anda. Oksigen dan karbon dioksida merupakan dua zat yang sering disebut sebagai gas darah.

AGD juga digunakan untuk mengetahui tingkat pH atau kadar keasaman darah. Tes ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi pernapasan dan ginjal agar dokter bisa memperoleh gambaran menyeluruh tentang keadaan metabolisme tubuh dari pasiennya.

Ketidakseimbangan gas darah dan pH darah bisa menjadi pertanda adanya berbagai masalah kesehatan. Beberapa di antaranya termasuk gagal ginjal, gagal jantung, diabetes yang tidak terkontrol, perdarahan, keracunan, dan overdosis obat.

Baca Juga: Memahami Prosedur dan Pemeriksaan Tes Laju Endap Darah (ESR)

Tujuan Dilakukannya Analisis Gas Darah

Analisis gas darah memberikan pengukuran yang tepat dari kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah Anda. Dengan informasi ini, dokter bisa menentukan apakah kinerja paru-paru dan ginjal Anda dalam kondisi baik atau tidak.

Analisis ini adalah tes paling umum digunakan di rumah sakit untuk menentukan langkah penanganan terhadap pasien yang sakit akut. Meski tidak bisa digunakan secara signifikan dalam manajemen perawatan primer, informasinya bisa digunakan di laboratorium atau klinik fungsi paru untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.

Secara spesifik, tes ini akan membantu dokter untuk mendiagnosis adanya penyakit pada paru-paru atau masalah pernapasan, untuk memeriksa apakah pengobatan paru-paru yang dilakukan berfungsi dengan baik atau tidak, serta menentukan apakah pasien memiliki pembuluh darah yang pecah, penyakit metabolik, atau keracunan bahan kimia.

Tes ini juga berguna untuk mengetahui tingkat keasaman darah pada pasien yang memiliki masalah ginjal, diabetes, atau sedang dalam tahap penyembuhan karena overdosis obat-obatan.

Bagaimana Prosedur Analisis Gas Darah Dilakukan?

Tidak ada persiapan khusus yang diperlukan untuk melakukan analisis gas darah. Setelah membersihkan area pengambilan darah dengan menggunakan antiseptik, dokter akan menggunakan jarum untuk mengambil sampel darah dari arteri radial di pergelangan tangan atau arteri femoralis yang ada di selangkangan.

Anda mungkin akan merasa sedikit sakit akibat tusukan jarum yang menembus kulit. Karena arteri sedikit lebih tebal dari pembuluh vena, proses pengambilan darah pada pembuluh arteri mungkin akan lebih menyakitkan dibanding pengambilan darah dari vena. Namun, rasa sakit biasanya akan hilang dengan cepat setelah tes selesai dilakukan.

Setelah darah diambil, dokter akan menekan bekas suntikan selama beberapa menit untuk menghentikan perdarahan. Darah lalu dikirimkan ke laboratorium untuk diperiksa.

Tes lab dilakukan dalam waktu kurang lebih 10 menit untuk hasil yang akurat. Setelah hasil tes keluar, tanyakan pada dokter bagaimana kondisi Anda agar Anda bisa bersiap-siap untuk pemeriksaan atau perawatan lanjutan.

Hasil AGD

Umumnya AGD mengukur 5 komponen berbeda yaitu:

• pH darah arteri: menunjukkan banyaknya ion hidrogen dalam darah. Hasil pH rendah bisa menunjukkan darah lebih asam dan memiliki kadar karbon dioksida lebih tinggi. pH darah yang tinggi dapat menunjukkan darah lebih basa dan memiliki tingkat bikarbonat lebih tinggi.
• Bikarbonat: bahan kimia yang mencegah pH darah menjadi terlalu basa atau asam.
• Tekanan parsial oksigen (PaO2): Ukuran tekanan oksigen terlarut dalam darah. Ini menentukan seberapa baik oksigen bisa mengalir dari paru-paru ke dalam darah.
• Tekanan parsial karbon dioksida (PaCO2): Pengukuran ini menentukan seberapa baik karbon dioksida dapat keluar dari tubuh.
• Saturasi oksigen: Jumlah oksigen yang dibawa oleh hemoglobin dalam sel darah merah.

Secara umum, hasil AGD dikatakan normal apabila:

• pH darah arteri: 7,38–7,42
• Bikarbonat: 22–28 miliekuivalen per liter Bikarbonat (mEq/L)
• PaO2: 75–100 mmHg
• PaCO2: 38–42 mmHg
• Saturasi oksigen: 94–100%

Hasil yang tidak normal dapat menjadi tanda dari kondisi medis tertentu, termasuk pada tabel berikut:

Rentang normal dan abnormal bisa bervariasi tergantung pada lab karena beberapa menggunakan pengukuran atau metode yang berbeda untuk menganalisis sampel darah.

Efek Samping Analisis Gas Darah

Karena proses pengambilan darah dalam analisis gas darah hanya membutuhkan sedikit sampel, prosedur ini tergolong sangat aman untuk dilakukan. Namun, jika Anda memiliki kondisi medis tertentu yang membuat darah Anda keluar lebih banyak dari yang seharusnya, beritahukan pada dokter sebelum prosedur dilakukan.

Anda juga sebaiknya memberi tahu dokter jika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu yang memiliki efek pengenceran pada darah, karena ini akan berpengaruh selama proses pengambilan sampel darah.

Beberapa efek samping yang mungkin muncul selama pemeriksaan gas darah meliputi perdarahan atau memar di bekas tusukan jarum, merasa lemas, pusing, mual, muntah, bahkan pingsan.

Selain itu, beberapa orang yang melakukan tes mungkin akan mengalami penumpukan darah di bawah kulit atau infeksi di bekas tempat pengambilan darah. Segera hubungi dokter jika Anda merasakan efek samping berlebihan atau bertahan terlalu lama.

Baca Juga: Ketahui Fungsi Tes Hematologi Lengkap dan Prosedurnya